Chapter 4 : Gagal

735 70 3
                                    


Just a Madara Doll




Akatsuki melakukan rapat di sebuah gua persembunyian mereka. Rapat dihadiri oleh semua member namun mereka menggunakan bayangan karena mereka yang asli sedang melakukan tugasnya masing-masing

"Bagaimana dengan kalian?"

Deidara menoleh pada Pain, "Kita hampir saja berhasil, tapi... Pasukan dari Konoha menghalangi ku, uhn."

"Aah.. benar. Tim itu cukup kuat. Deidara senpai bahkan dihajar."

"Tobi!!" Deidara berteriak, "Katakan itu sekali lagi atau kesabaranku habis! Uhn!"

"Perlu pengendalian diri untuk sabar.. dan aku rasa sumbumu terlalu pendek sehingga cepat meledak.."

"Teme, Tobi!! Kau-!"

"Tenang, Deidara" Pain memotong,"Tobi memang benar."

Deidara berdecak kesal, Cih .

"Aha!" Tobi menunjuk pria pirang itu, "Kau dapat omelan!" Sahutnya girang.

"Dan kau Tobi." Pain lagi-lagi memotong, "Kau terlalu banyak bicara. Hormati atasanmu."

"Ahh, Sumimasen!"

___

"Akatsuki berhasil melarikan diri, tapi aku yakin mereka masih mengincar Rin dan Naruto" lapor Kakashi pada Tsunade

"Mereka sudah tau Rin jinchuriki sanbi?" Tanya Tsunade

"Ya." Jawab Kakashi singkat.

"Sial" Tsunade mengumpat. "Akatsuki itu.. sangat cepat. Sepertinya tidak ada gunanya mereka berdua diawasi anbu. Aku akan mengurung mereka berdua ke tempat khusus!"

Kakashi tercenung beberapa saat sebelum akhirnya berbicara kembali. "Tempat khusus? Maksud anda.."

Tsunade mengguman pelan sebagai jawaban, sebelum meletakkan alat tulis ke tempatnya dan menatap Kakashi. Mata coklatnya menyipit. "Kau pasti sudah tahu apa yang kumaksud."

"Tapi, Tsunade-sama .." bantah Kakashi. Belum melanjutkan perkataannya,

"Ini perintah!" Bentaknya sambil memukul meja hingga membuat meja tersebut meninggalkan bekas tinju tsunade.

___

Rin membuka kedua matanya, perlahan menggeliat dan menyingkap selimut tipis yang membungkus tubuhnya.

Tubuhnya terasa kaku dan pegal ketika ia tersadar. Rin mengernyit, memandang sejenak sekeliling dengan bingung. Ah, dia itu sekarang. Berada di rumah sakit konoha.

Rasa ngilu menyerang tubuhnya tatkala Rin berusaha untuk duduk. Mengerang menahan deraan rasa sakit yang tiba-tiba itu, Rin mencengkeram bagian kakinya tangannya. Dan ia sedikit terkejut ketika menyadari perban yang melilit di sana, juga di beberapa bagian di tubuhnya.

Sekejap kemudian ingatan tentang apa yang terjadi siang tadi. Ia berada di sana, di tengah hutan, bersama Deidara dan Tobi. Jika Kakashi dan yang lain tidak datang tepat waktu, barangkali ia sudah dibawa dan tak bernyawa lagi sekarang.

Suara pintu terbuka membuat lamunannya buyar. Perhatian teralih pada seorang laki-laki yang sedang berjalan kearahnya.

"Syukurlah kau baik-baik saja. Aku sempat khawatir melihatmu dan yang lain berhadapan dengan mereka" Ucap Rin.

JUST A MADARA DOLL { Obito X Rin }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang