Just a Madara Doll
•
Beberapa hari telah berlalu semenjak mereka menghabiskan waktu di pulau rahasia . Dan selama itu, tidak ada kejadian yang terlalu berarti. Semuanya berjalan seperti biasa; Rin dan Naruto berlatih mengendalikan bijuu yang diawasi oleh Kakashi dan Yamato, walaupun keduanya masih kesulitan dalam berlatih.
Keduanya tidak memiliki waktu bersama dalam latihan. Jika Naruto sedang berlatih mengendalikan bijuu, Rin larut dalam kesibukannya sendiri dalam hal ninjutsu medis.
Hari-hari mereka lewati dalam rutinitas seperti itu.
Rin menyadari sesuatu yang aneh saat pria itu tidak menemuinya lag sejak pertemuannya yang terakhir kali di hutan. Ia ingat Tobi sempat memperingatinya untuk menemuinya lagi di hutan.
Sebenarnya Rin sempat berpikir untuk mencari pria misterius itu lagi tapi ia masih ragu. Ia takut kejadian di hutan itu terulang kembali. Untung saja Tobi menyelamatkannya dari kawanan harimau saat itu.
Apa dia sudah pergi dari pulau ini? Itulah sebabnya Tobi memperingatkan dirinya untuk tidak mencarinya?
"Bah!"
Rin terkejut mendengar suara Naruto yang mengagetkannya. Bocah pirang itu tertawa saat melihat ekspresi gadis itu yang terkejut.
"Kau melamun, dattebayo! Kakashi-sensei memanggilmu."
Rin menghela nafas lalu menatap wajah Kakashi yang tertutup masker.
"Ada surat dari Tsunade-sama untuk kita semua."
Kakashi membawa sebuah gulungan tersegel berisi surat dengan tulisan tangan Tsunade sendiri. Hokage kelima itu memberitahukan perihal rencana raikage untuk mengadakan pertemuan lima kage di negara besi.
Dan yang membuat Rin terkejut saat membaca isinya bahwa Kakashi harus mendampingi hokage tersebut.
"Itulah kenapa kita semua disuruh kembali ke Konoha?" Tanya Rin.
Kakashi mengangguk, "Ya. Tsunade memintaku untuk menjadi pendampingnya."
Rin bersuara dengan pelan, "Aku tidak mengerti.. Kenapa Raikage meminta para kage berkumpul?"
Kakashi melirik sekilas ke arah Yamato. "Mungkin ada kaitannya dengan Akatsuki."
Jantung Rin mencelos mendengarnya tapi ia masih tidak mengerti. Apa akatsuki bermaksud mengambil bijuu dari negara lain juga? Itulah sebabnya para kage diminta berkumpul? Atau masalah yang lain?
"Kita akan pulang besok." Ucap Yamato. "Sebaiknya kalian semua tidur awal karena besok harus bangun pagi."
Kakashi mengangguk merespon perkataan Yamato. Sedangkan Naruto sudah lari duluan masuk ke dalam rumah kayu untuk tidur.
_____
Rin terbaring dengan selimut tebal yang membungkus tubuhnya. Pandangannya mengarah pada langit-langit ruangan yang ia tempati -ruangan untuknya sendiri karena Kakashi, Naruto dan Yamato tidak mungkin tidur bersamanya.
Suasana hati Rin menjadi buruk sejak tadi. Kejadian barusan membuatnya berpikir, itulah sebabnya Tobi tidak menemuinya? Kecemasannya yang berlebihan memang tidak beralasan.
Tetapi kemudian dia menyadari bahwa bukan itu yang benar-benar mengganggunya. Melainkan percakapannya dengan Tobi beberapa hari yang lalu membuat Rin kepikiran dengan pria itu.
Apa yang sebenarnya terjadi?
"Sudah tidur?" Suara dalam yang sudah dikenalnya membuyarkan lamunan Rin
Rin menoleh ke sumber suara, membuat rambut coklatnya sedikit tersapu ke wajahnya, dan mendapati pria berpakaian Akatsuki sendirian merenungi kegalauan yang melandanya. Rambut jabriknya yang tampak melambai oleh tiupan angin malam yang cukup kencang di samping jendela.
"K-kau.. sejak kapan?" Rin tergagap dan langsung duduk dan agak menjaga jarak dengan Tobi.
"Kau- .. teman-temanku bisa salah paham jika kau ada disini." Lanjut Rin dengan wajah yang masih menunjukkan ekspresi keterkejutan.
"Kalau begitu bisa kau jelaskan pada mereka kalau aku yang menemuimu." Rin mendengar suara Tobi mendekat, sebelum merasakan pria itu mendudukkan diri di sisinya.
"Kau sebaiknya pergi saja." Jawab Rin. Wajahnya merona, tetapi dia masih terlalu keras kepala untuk memandang Tobi. Entah kenapa.
"Jelas sekali," Kata Tobi datar. "Kalau kau takut dengan teman-temanmu."
Rin bergerak-gerak gelisah di tempatnya. Di satu sisi dia masih merasa gengsi, dengan berat hati Rin berkata, "Mereka akan mengira jika aku yang menemuimu. Sebaiknya kau pergi saja."
"Teman mana yang tidak khawatir saat melihat temannya sendiri bersama anggota Akatsuki?" Lanjut Rin.
Hening beberapa saat sebelum akhirnya Rin menyadari jika ia mungkin salah bicara. Ia tidak tau apa yang terjadi kenapa ia menjadi cemas setelah berkata seperti itu. Bukankah yang Rin katakan benar?
Selama beberapa saat Rin mengamati pria itu dengan rasa penasaran memenuhi hatinya. Selalu saja begitu. Menunggu ia berbicara karena Rin kehabisan kata-kata.
"Aku akan pergi." Ucapnya membuat Rin tersentak.
"Kenapa-"
"Bukankah kau menyuruhku pergi?" Tobi bertanya tanpa memandang Rin.
Rin menatap topeng oranye yang menutupi wajahnya dengan perasaan tak menentu, "Memang benar... T-tapi sebenarnya aku ingin kau disini."
Tobi menoleh, menatapnya. Dia membuka mulutnya sesaat dibalik topeng, seperti hendak mengatakan sesuatu tetapi tidak jadi. Menghela napas, dia kemudian berpaling dan berdiri.
Rin kembali melirik Tobi sekarang tengah memandangi entah apa di kejauhan sana. Apa yang ia pikirkan?
Sadar tengah diperhatikan, Tobi akhirnya menolehkan. Pandangan mereka kembali bertemu.
"Aku akan pergi dari sini dan mungkin selanjutnya kita di pihak yang berbeda."
Rin tak bisa berpikir apa-apa lagi ketika Tobi tiba-tiba mendekat dan tangannya mendekati wajahnya dan Rin langsung memejamkan mata buru-buru namun Tobi tidak menyentuhnya.
Saat Rin membuka matanya, menatap udara kosong di mana seharusnya Tobi berada. Dia sudah pergi.
"T-tobi..?"
Rin menelan ludah dengan susah payah. Kepalanya menengok ke segala arah, matanya mencari-cari, berharap menemukan sosoknya. Tetapi Tobi sudah tidak ada di sana, meninggalkannya sendirian.
_____
Akatsuki sudah mendengar kabar bahwa Raikage meminta para kage berkumpul. Sebagai pemimpin Akatsuki, Pain meminta para anggotanya berkumpul besok untuk melakukan rapat.
Namun kali ini, hanya rapat sementara. Mereka semua hadir menggunakan bayangan mereka
"Mereka semua meminta lima kage berkumpul, uhn." Ujar Deidara
"Kita akan mencari tahu lokasinya." Tambah Sasori
"Zetsu, sepertinya kau juga harus ikut mencuri informasi tentang mereka. Curi semua informasinya" Perintah Pain padanya.
"Akan kulakukan."
Zetsu melirik Tobi yang terlihat mencurigakan baginya. Tobi pergi entah kemana dan jarang terlihat. Bahkan sikapnya yang pura-pura konyol kini berubah seperti menjadi dirinya sendiri, menjadi pendiam secara tiba-tiba. Entah apa yang sedang ia pikirkan, Zetsu tidak mengetahuinya.
____
Vote comment and share
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST A MADARA DOLL { Obito X Rin }
Fiksi PenggemarObito Uchiha kehilangan ingatannya setelah tertimpa batu pada perang dunia shinobi ke-tiga. Ia kemudian diselamatkan oleh Madara Bagaimana jika Rin masih hidup? • Pairing/Character : [ Obito x Rin ] Genre : Romance, Friendship, Slice of life, etc ...