Gadis 17 tahun itu sudah bersiap-siap pergi ke sekolah.tapi sesuatu terjadi sehingga ia tidak bisa pergi ke sekolah. Pintu tempat ia biasa lewat rusak dan sangat lama dibuka, maka dari itu ia mencari cara melewati jalan biasa,meski ia tahu bahwa akan ada keributan lagi saat ini.
Alana melewati pintu biasa yaitu dia itu ia harus melewati melewati tempat di mana keluarga harmonis sedang berkumpul. Pemandangan itu sangat menyakitkan baginya. Yang merasa ia hanya sebuah segumpalan sampah yang tidak pantas mendapatkan kebahagiaan.
Saat Alana lewat di sana untunglah mereka belum bangun dan dan tidak ada yang melihatnya jika ada yang melihatnya pasti ia akan kena marah lagi. Dengan langkah buru-buru ia berjalan, tapi saat itu ia justru menabrak ibunya yang sedang membawa segelas jus. Gelas di yang dibawa itu pun pecah.
"Aduh Alana kan saya sudah bilang mengapa kamu berani sekali turun ke sini!""
"Ma_ma,-"saat Alana ingin meminta maaf tapi ucapannya dipotong oleh Sania.
"Udahlah kamu cuman bisa cari masalah doang. Nggak guna kamu!!"ucap Sania pedas.
"Mau ke mana tolong bersihin nggak ma."Ucap Alana memberikan bantuan.
"Masih berani nanya? Ha!"Ucap Sania seraya meremas muka Alana kasar.
"Ma sakit ma."Ucap Alana meringis.
"Biarin saya nggak mau tahu!"Ucap Sania tak peduli.
"Bahasanya mohon lepasin aku mau sekolah!"Ucap Alana yang masih dengan rasa sakit.
"Lagian kenapa turun salah sendiri kan?"Ucap Sania.
"Itu pin,-"ucapan Al anak laki-laki terpotong Sania tidak memberikan ia untuk menjelaskan.
"Sekarang kamu kembali lagi ke atas nggak ada alasan!"Ucap Sania seraya melepaskan Alana.tidak mendapat respon Sania menarik lengan arah menuju atas.
Alana pun tidak ada pilihan Alana pun kemudian memuncullah ide pikirannya.Alana karena pun menarik tangan mamanya saat ia sampai di atas setelah itu ia berbalik arah dan kabur dari pintu bawah.
"Alana!!Jangan kabur!"Teriak Sania.Alana terus berlari tanpa mempedulikan teriakan Sania.
Iya terus berlari berlari dan berlari dengan kencang mungkin sampai ia telah jauh berada di luar rumah syukurlah hari ini ya bisa lolos dari cakaran mamanya.Iya berlari berlari takut ada yang mengikutinya kembali sehingga ia tidak sadar ia tertabrak oleh sebuah mobil putih.
"Lo hati-hati dong!"Ucap cowok itu sedikit emosi.
"Sorry Dewa. Lo bisa tolong gue ya gue buru-buru banget nih!"Pinta Alana seraya memperlihatkan puppy eyes nya.
"Ya udah deh.Emang Lo kenapa?"Tanya Dewa penasaran.
"Ntar aja deh!"Ucap Alana.
Dewa adalah teman satu sekolah Alana. Alana tahu dan satu sekolah pun tahu bahwa Dewa menyukainya sejak lama. Meskipun masih banyak yang membenci Alana atas perbuatan yang dituduhkan padanya, tapi tidak membuat Dewa benci kepadanya justru ingin membantunya menemukan kebenaran.
Meskipun Alana tidak menyukainya tapi ia berusaha untuk tidak menyakiti perasaannya.Iya memilih Dewa menjadikan teman meskipun Dewa banyak berharap suatu hari nanti Alana berpihak padanya.
Dewa adalah anak yang sangat baik meski ia sedikit nakal. Ia tidak pernah berkata kasar apalagi sampai menyakiti orang. Dewa adalah most wanted sekolah.Karena biasanya orang ganteng dan sedikit nakal biasanya sombong dan ingin menjadi penguasa sekolah.Berbeda dengan Dewa dan sikapnya sederhana.
Sepanjang perjalanan Alana di dalam mobilnya Dewa sangat hening.Tidak ada yang membuka pembicaraan satu sama lain hingga Alana akhirnya memulai.
"Wa gue yakin bahwa nanti lo yang dibully."Ucap Alana. Karena dirinya hanyalah sampah dan semua orang pasti membencinya tanpa tahu sebabnya.
"Lah kenapa sih?"tanyanya tidak mengerti.
"Soalnya kan lo habis bantuin gue."Ucap Alana
"Nggak mungkinlah Al. Mereka semua tu berharap banget Deket gue.Jadi mana ada yang jauhin gue."Ucap Dewa percaya diri.
"Iya juga sih! Tapi lo kepedean deh!"Ucap Alana seraya tertawa.
"Lah emang benar kan?"Ucap Dewa kemudian juga tertawa.
Mereka pun sampai di gedung sekolah. Dewa sudah biasa melihat para gadis menunggunya bahkan sebelum ia membuka pintu mobilnya.justru Alana khawatir dirinya akan jadi bulan-bulanan begitupun dengan Dewa.
"Udah santai aja yuk keluar!"Akhirnya Alana mengikuti perintah Dewa dan keluar.
Benar saja kini berpuluh pasang mata menatap dirinya antara heran dan jijik kepadanya. Mereka mungkin bertanya-tanya benarkah seorang Dewa bersama Alana yang dianggap gadis sampah. Iya berusaha tidak mempedulikan mereka dengan terus berjalan dibelakang Dewa.
Alana dan Dewa pun berpisah setelah mereka memasuki kelas masing-masing untunglah jarak kelas mereka cukup dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alone
RomanceAlana anak yang ingin merebut hak nya setelah semua kekacauan di dalam hidupnya terjadi perbuatan keji dan buruk yang dijatuhkan padanya sehingga ia tidak bisa berkarya semua mimpi dan harapan yang hilang berhasilkah ia merebut hak dan mimpinya itu...