Gedung tua

12 3 0
                                    

Sehabis pulang sekolah Alana menepati janjinya untuk menemui Devano.sebenarnya ia malas untuk melakukan hal itu tapi dia harus menunjukkan bahwa ia bukan pengecut.

gedung tua itu terlihat sangat kusam dan dipenuhi lumut tapi tetap saja arsitekturnya masih terlihat bagus.awalnya ia mengurungkan niatnya tapi yang sudah berjanji ya takut sesuatu bisa saja terjadi padanya. Atau saja ingin menjebaknya.
    "Al.Lo yakin masuk sendiri?"tanya Alvin tidak percaya.
    "Iya Al serem banget."Ucap Arkan seraya menatap gedung itu.
    "Ntar si Devano bisa aja ngelakuin hal yang nggak diinginkan."Ucap Vio menggoda Alana.
    "Somplak lu!"Ucap Alana memukul kepala Vio.
    "Lu ya bener-bener gila Nggak tahu ya situasi lagi penting gini."ucap Arkan memarahi Vio.
     "Jadi gimana mau masuk sendiri?"ucap Alvin sekali lagi meyakinkan.
     "Udah nggak apa-apa."Ucap Alana berusaha memuat teman temannya yakin. Walaupun ia sendiri juga merasa takut.

Alana pun memasuki gedung tua itu perlahan-lahan tapi ia tidak menemukan siapapun. Kemudian ia pergi ke atas dan masih tidak menemukan siapapun. Akhirnya ia memutuskan untuk keluar dan berbalik.

Saat itulah Devano dan Sheza Sedangkan Aliana mungkin saja berada di bawah.
    "Wah gua appreciate keberanian lo."ucap Sheza.
     "Well!Selamat datang Alana mantan sahabat gue."ucap Devano seraya mengingat kembali pertemanan mereka.
      "Lo mau apa cepetan ngomong."ucap alannas Raya meninggikan suaranya.
      "Yang dah tega menghianati persahabatan kita. Yang udah nge-prank semua orang yang udah tega nyelakain kakak kandungnya sendiri. Yang.-"penjelasan Devano terpotong saat Alana berteriak karena sudah tidak sanggup mendengar lagi kebohongan yang dikatakan Devano.
       "CUKUP! Lu nggak tahu ya kebenarannya gue nggak salah."ucap Alana emosi.
        "Nggak salah? Semua orang udah tahu. Nggak usah bohong lagi Al."ucapnya seraya tertawa sinis.
         "Sekarang lo mau apa? Kan lo sendiri yang bilang kita gak punya hubungan apa-apa lagi. Terus lo nggak punya urusan lagi tentang masalah gue."Ucap Alana menjelaskan kepada Devano.dalam hatinya Devano merasa iba kepada Alana tapi ia berpikir Alana telah menghianati banyak orang apalagi dirinya.
     "Gue mau buat lo menderita boleh ngga?"ucap Devano.
      "Lo nggak berhak. Lo aturannya percaya sama gue. Karena lo sahabat gue."Ucap Alana. Tanpa ia sadari butiran bening jatuh dari matanya.
       "Tapi lo itu udah keterlaluan banget. Semua itu ada buktinya."ucap Devano menyangkal.
      "Masih belum puas lo?Hidup gue udah hancur. Dan lo masih tega?"Ucap Alana bertanya. Devano pun terdiam mendengar pertanyaan Alana. Iya sedikit menyadari kesalahannya. Tapi Sheza  mulai berbicara agar Devano tidak yakin dengan apa yang anda ucapkan.
      "Eh! Alana lu nggak usah sok dramatis gitu deh. Jelas jelas lo itu salah."ucap Sheza seraya mendorong tubuh Alana.
       "Dramatis?Lo yang dramatis. Lo dalang yang di balik semua ini kan?"ucap Alana membalas dorongan Sheza.
      "Devano itu udah baik banget. Dia rela mutusin persahabatan sama gue dan lebih milih persahabatan sama lo. Tapi nyatanya lo bohongin dia."Ucap Sheza seraya mengingat kejadian itu.                                                                    "Waktu itu juga Lo yang salah, Setelah dia tahu kebenaran lo. Saat gue berhasil menemukan kebenaran siap-siap lo bakal kehilangan dia lagi."Ucap Alana memberikan peringatan.
     "Kebenaran sudah jelas."ucap Devano kembali membuka suara.
     "Belum Lo belum tahu yang sebenarnya. Gue tahu hati lo baik lu hanya terpengaruh sama Sheza buka mata lo."Ucap Alana.
      "Kalau lo berdua cuman buat ngatain gue gue pergi. Ucap alannas seraya berbalik badan yang siap meninggalkan mereka tapi Devano menahannya dan mengatakan sesuatu yang tidak siapa pun mengerti.
        "Jadi Pacar gue!"ucap Devano santai.

Tidak hanya ngalalana yang terkejut Sheza juga sama terkejutnya dengan Alana. Padahal ia tidak menyuruh Devano mengatakan itu melainkan membuat Alana celaka. Tentu Devano tidak akan sekejam itu.

Sheza khawatir jika Devano terus bersama Alana maka kebenarannya akan terungkap. Tapi ia menenangkan dirinya kembali,mungkin saja Devano ingin lebih membuat Alana menderita dengan menjadi kekasihnya.
      
Alana tidak membalas perkataan Devano ia langsung pergi dan meninggalkan tempat itu.
                         🥀🥀🥀🥀🥀
          

  
    
      

Alone Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang