Setelah lomba selesai mereka pun keluar ruangan dengan tertib.Alana sebenarnya tidak niat mengikuti lomba apapun setelah kejadian lima tahun yang lalu ia didiskualifikasi.
"Eh Anaconda Lo nggak sabotase jawabnnya Alana kan?"Tanya Arkan spontan pada Aliana,yang sedang duduk di kursi roda yang di dorong oleh Sheza.
"Enak aja lo asal nuduh.Disana kan di awasi langsung sama pak Riki."Ucap Aliana tidak terima.
"Jangan asal nuduh orang sembarang gitu dong."ucap Devano tidak terima temannya dituduh.
"Ya kali kan biasanya gitu."Ucap Arkan datar.
"Lo nggak terima teman lo dituduh yang enggak-enggak.Sekarang coba Lo yang di posisi Alana tiap hari dituduh kayak gitu."Ucap Vio emosi.
"Udahlah bacot lo semua. Nah lo, kenapa lo ikutan juga? Lagian kan lo itu nggak pinter pinter banget cuman modal tampang."ucap Devano beralih kepada Dewa.
"Idih suka-suka gue dong! Maksud lo apa ngomong gitu.?"ucap Dewa yang sudah siap bertarung dengan Devano.
"Santai santai!! Gue cuman heran aja."Ucap Devano seolah tidak bersalah.
"Guyss.Mending kita balik yuk! Ada yang panas nih!"ucap si Sheza menyindir.Setelah itu Devano and the gang meninggalkan mereka.
"Bener-bener tu orang. Enggak ada kapoknya."Ucap Olivia tidak habis pikir.
"Udah biarin aja."Ucap Alana sabar.
🥀🥀🥀🥀🥀
Di sisi lain, tepatnya Sheza dan Aliana. Sedang menyusun rencana untuk menjatuhkan Alana.
"Bagusnya kita apain tuh yang anak?"tanya Sheza seraya berpikir.
"Nggak tahu ah gue lagi capek!"Ucap Aliana tidak peduli.
"Eh lo duduk aja capek! Udah tahu santai begitu kerjaannya."Ucap Sheza heran dengan Aliana.
"Ya iya lah gue itu ngerasa nggak bebas. Lagian gue cuma bisa berdiri di depan Lo."Gerutu Aliana.
"Makanya lo sabar dong!Ingat tujuan utama kita."Ucap sheza kepada Aliana.
"Iya bawel."Ucap Aliana masih menggerutu.
"Eh gue nggak habis pikir deh itu tujuan Devano apa sih?"tanya Aliana membuat Sheza kesal.
"Ih lo jangan tanya itu ah!"Ucap Sheza.
"Lah emang kenapa? Lo takut kan dia bakal suka beneran sama Alana."Tebak Aliana.
"Dari dulu gue usaha buat jauhin mereka.Tapi itu kok malah dekat."Ucap Sheza kesal.
"Udah ah lu sabar aja dulu. Buktinya sekarang Devano masih benci tu sama Alana."Ucap Aliana menenagkan.
"Eh lu jangan ceritain rencana kita ya sama Devano. Soal tentang kita mau bunuh dia."Ucap Sheza mengingatkan.
"Lah emang kenapa?"Tanya Aliana pura pura tidak mengerti.
"Lu tahu kan dia itu emang jahat dan usil tapi dia nggak sih biadab itu."Ucap Sheza yang mengenal betul Devano.
"Oke-oke."Ucap Aliana mengangguk.
"Sekarang kita pergi yuk ntar si Devano curiga tadi kan dia ngajak kita ngumpul."Ucap Sheza.Mereka pun pergi menemui Devano di salah satu Cafe yang tidak jauh dari sekolah. Tapi sayangnya Devano belum juga tiba di sana. Kemudian si Sheza mendapati pesan singkat dari Devano.
Tunggu gue,ada urusan penting.
Setelah itu Sheza dan Aliana diam diam saja menunggu Devano.
🥀🥀 🥀🥀🥀🥀🥀Setelah pulang sekolah Alana berpisah dengan teman temannya.Sebenarnya tadi ia diajak Olivia untuk pergi bermain tapi Ia menolak.Ia harus memikirkan tujuan dan langkah selanjutnya untuk menghadapi Devano and the genk.
"Ikut gue!"cinta Devano tiba-tiba datang kepadanya.
"Nggak ah nggak! Gue mau pulang!"Ucap Alana menolak.
"Sebentar aja sayang!"Ucap Devano seolah lembut.
"Ckkkk.Yaudah deh."Ucap Alana berdecak sebal.Alana mengikuti saja permintaan Devano ia tidak tahu kemana Devano akan membawanya. Sepanjang perjalanan Alana terus saja mengoceh dan membuat Devano sakit kepala.
"Eh kita mau ke mana? Lo nggak macam macam kan?Terus lo maksud apaan sih?"Tanya Alana yang terus saja mengoceh.
"Bisa diam gak?"Ucap Devano sinis.
"Tenang aja!Gue ke lo nggak bakal macam macam. Lagian Mana ada orang mau sama cewek kayak lo!"Ucap Devano meremehkan.Setelah sampai di tujuan Alana dan Devano turun dari mobil. Alana masih mengingat persis tempat itu.Tempat dimana ia memulai persahabatannya dengan Devano.
Flashback on:
Alana saat itu sedang berlatih untuk kejuaraan tingkat daerah ia sedang berlari di taman itu.Karena taman itu luas dan asri sehingga ia memilih untuk menjadikan tempat olahraga.
Iya juga melihat Devano yang sedang olahraga dalam keadaan marah dan sangat marah. Ia meluapkan emosinya seperti telah terjadi sesuatu. Alana mencoba menghampirinya.
"Lo kenapa?Nggak bareng lagi sama teman teman lo?Tanya ALana kepo.
"Gue bosen sama mereka. Mereka ngatur gue terus. Gue nggak ngerasa punya kebebasan."Jelas Devano saat itu.
"Kalau gitu kenapa lo masih temenan sama mereka?"Tanya Alana.
"Mereka itu udah kenal gue sejak lahir karena orang tua kami temenan."Jelas Devano.
"Lah itu kan keputusan loh kalau mau berteman. Lo nggak perlu nurutin mereka kalau harus nurutin mereka."Ucap Alana menyarankan.
"Gue takut nggak punya temen."ucap Devano khawatir.
"Kalau Lo mau kita bisa jadi teman."Ucap Alana menawarkan.
"Serius?"Tanya Devano senang.
"Iya.Ucap Alana seraya memberikan jari kelingkingnya. Dibalas dengan jari kelingking Devano.
"Sahabat!"Ucap mereka serempak.
Flashback of:
🥀🥀🥀🥀🥀🥀
KAMU SEDANG MEMBACA
Alone
RomanceAlana anak yang ingin merebut hak nya setelah semua kekacauan di dalam hidupnya terjadi perbuatan keji dan buruk yang dijatuhkan padanya sehingga ia tidak bisa berkarya semua mimpi dan harapan yang hilang berhasilkah ia merebut hak dan mimpinya itu...