Rumit

5 1 0
                                    

Setelah kejadian di kantin tadi. Alana pun menenangkan diri di kelasnya. Ia merasa dirinya seolah-olah baru saja terkena serangan jantung.
   "Lo jadian sama Devano ya?"Tanya Olivia menghampiri Alana
   "Emang beritanya cepat banget nyebar ya Via?"tanya Alana heran padahal kejadian itu belum lama.
   "Iya dong! Lo nggak tahu seberapa berpengaruhnya dia."Ucap Olivia.
   "Kok lo bisa sih jadian sama dia?"Tanyanya kepo.
  "Panjanglah ceritanya."Ucap Alana.

Mungkin selain ketiga teman Alana. Olivia lah yang menjadi orang keempat. Yang tidak membencinya. Baginya Alana tidak salah, dan belum mendengarkan cerita yang sepenuhnya. Sementara orang-orang sibuk mencari kebenaran dari Aliana.
    "Lo jangan ngomong sama gue deh!Gue nggak mau Lo di jauhin kayak gue."Ucap Alana kepada Olivia.
    "Lah kok gitu. Gue malah pengen banget berteman sama lo. Lo itu baik dan sabar banget."Jelas Olivia.
    "Jadi lu nggak malu gitu teman sama gue?"Tanya Alana.
     "Lah untuk apa malu? Lo itu bukan aib."Ucap Olivia yang membuat Alana terharu.

Jarang sekali Alana mendapati teman perempuan seperti Olivia.Inilah baru pertama kalinya ia berteman dengan perempuan. Karena yang ia tahu selama ini berteman dengan perempuan itu susah dan hanya senang dengan penampilan.

Saat sedang asyik bicara Devano datang menghampiri Alana.
   "Gue pamit dulu ya."Ucap Olivia seolah ingin memberi privasi pada mereka.
    "Al lo jadian ya sama Devano?"Tanya Dewa dengan nada sedikit kecewa.
     "Enggak kok.Gue belum jawab apa-apa."Jelas Alana.
      "Tapi itu dah viral banget lho di sekolah."Ucap Dewa.
     "Ya gimana lagi.Gue nggak tahu harus apa dan permainan apa lagi yang Devano lakukan."Ucap Alana pasrah.
     "Terus lo sekarang gimana?"tanya Dewa.
      "Nggak tahu ah. Gue ikutin aja dulu ke mamanya."Jelas Alana.
     "Gitu ya. Kalau nggak butuh bantuan.Gue siap kok."Ucap Dewa memberikan tawaran.
   "Makasih."Balas Alana.
                           🥀🥀🥀🥀🥀
Setelah kejadian itu Alana hanya diam di kelas yang tidak kemana-mana. Setelah pertemanannya dan Olivia akhirnya Alana memiliki teman sebangku perempuan.

Alana fokus memperhatikan pelajaran uang diberikan oleh pak Riki guru ekonomi sekaligus wali kelasnya.Setelah pelajaran berakhir pak Riki sedikit memberikan informasi.
    "Tahun ini sekolah kita telah bekerjasama dengan salah satu perusahaan belajar online untuk mengadakan lomba dari berbagai bidang baik sosial maupun pengetahuan alam.Untuk setiap bidang siswa boleh mengikuti setiap mata pelajaran yang ada di bidang tersebut.Aslkan sejalan dengan yang dipilih."Jelas Pak Riki pada seluruh siswa.
    "Dari kelas kita siapa utusannya pak?"Tanya Olivia semangat.
    "Lombanya nanti dipilih dari seluruh sekolah kelas X,XI dan XII akan di lombakan dahulu untuk dikirim ke daerah.Dari kelas kita bapak mengutus Alana."Jelas Pak Riki.

Mendengar itu Alana langsung kaget dan tidak percaya.Alana berusaha meyakinkan diri dengan bertanya.
  "Saya pak?"Tanya Alana tidak yakin.
   "Iya kamu!"
   "Iya Alana kamu!Kamu itu sangat berpotensi untuk jadi juara."Ucap Pak Riki seraya memuji Alana yang membuat seluruh kelas iri padanya.
   "Udah Al ikut aja.Apa susahnya sih."Nimbrung Alvin.
    "Iya Alana.Kamu bisa menemui saya nanti sehabis pulang sekolah."Ucap Pak Riki.
     "Baik pak."

Alan pun berpikir kalau ia mengikuti itu pasti ia akan bertemu dengan Devano and the Gang.Pasti mereka akan menjatuhkannya dan membuatnya terpuruk.
                          🥀🥀🥀🥀🥀

Sesuai janjinya setelah pulang sekolah Alana menemui Pak Riki. Yang ditemani oleh Arkan,Alvin,dan Olivia.
Saat ingin masuk ke ruangan Pak Riki, mereka bertemu dengan Devano and the Gang.
   "Siapa nih yang bakal ikutan?"Tanya Sheza meremehkan.
    "Ya si Alana lah!"Ucap Aliana menatap Alana sinis.
     "Dasar ya nggak tahu malu."Ucap Sheza.
     "Ehh!Udah dong kalian jangan hina bebeb gue gini.Kali aja dia bisa menang."Ucap Devano.
      "Emang kalo Alana ikut apa masalah kalian?"Tanya Dewa kasar yang baru datang.
    "Wahh jagoan datang nih."Ucap Devano.  
    "Nggak tahu tuh.Kalian punya kerjaan lain nggak sih selain urusin Alana."Ucap Arkan pada mereka.
    "Ya nih!Ngurusin Alana Mulu.Belum tentukan dia mau kurus."Ucap Vio yang mengudang tawa,serta mendapat pukulan di kepalanya oleh Alvin.
     "Eh Coeg!Lagi nggak becanda."Tegur Alvin.
      "Kalian sudah datang!Ayo masuk."Ajak Pak Riki pada calon peserta lomba.
       "Baik pak."Jawab mereka serempak.
                          🥀🥀🥀🥀🥀🥀
  
       
      
    

Alone Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang