Sheza!

8 2 0
                                    

Makan siang pun berakhir,Yanti sangat puas dengan masakan Alana.Saat ini Alana ingin mencuci piring tapi Yanti memghentikannya.
    "Alana.Jangan kamu sayang.Tadi kan udah bantuin Oma,biar Sheza yang nyuci pringnya ya."Ucap Yanti secara tidak langsung menyuruh Sheza.Ia terkejut selama ini ia tidak penah melakukannya.
     "Sheza Oma?"Ucap Sheza meyakinkan.
     "Iya.Emang kenapa."Tanya Yanti yang mulai yakin bahwa Sheza tidak bisa."Kamu bisa kan?"
     "Iya Oma bisa dong. Emang cuman alasan aja yang bisa."Ucap Sheza Berbohong dan menekan iri pada kalimat akhirnya.
                       🥀🥀🥀🥀🥀
Tak lama setelah itu, Sheza akhirnya selesai dan memasang wajah letih dan cemberut.Yang membuat Yanti terkekeh.
   "Sheza.Akhirnya kamu selesai juga ya?"Ucap Yanti yang melihat kedatangan Sheza.
   "Oma Sheza pulang dulu ya."Pamit Sheza pada Yanti.
   "Lah katanya tadi mau main di sini."Ucap Yanti heran dengan perubahan sikap Sheza.
   "Sheza ada perlu kali Oma."Ucap Devano membela Sheza.
   "Kamu nggak marah kan Oma suruh nyuci piring?"Tanya Yanti langsung.
   "Ngga kok oma.Justru Sheza suka banget nolong oma."Ucap Sheza cepat seraya menormalkan lagi ekspresinya.
    "Oma aku antar Sheza bentar ya."Pamit Devano pada Yanti.
    "Nggak usah nak.Oma butuh bantuan kamu."Ucap Yanti tidak mengizinkan.
     "Nggak papa No.Lo tolong aja Oma."Ucap Sheza.
      "Oke."Ucap Devano singkat.
      "Ya udah Oma. Sheza pulang dulu ya."pamitnya seraya menyalam Yanti.

Setelah kepergian Sheza mereka pun melanjutkan aktifitas masing masing.Yanti memninta Devano untuk membersihkan kamar tamu yang di tempati Alana.Sementara Alana dan Yanti bercakap-cakap di taman.
    "Oma mau tanya kamu kenal sama Sheza?"Tanya Yanti penasaran.
    "Kenal Oma.Tapi aku nggak dekat sama dia.Dia temannya Devano."Ucap Sheza menjelaskan.
     "Oo gitu.Kamu sama Devano dan Dewa lebih dekat sama siapa?"Tanya Yanti kepo.
Alana tidak enak jika memberitahu Yanti bahwa mereka bermusuhan.Apalagi tentang hubungannya dengan Devano yang terjadi karena sebuah persyaratan.
      "Kalau aku lebih dekat ke Dewa sih Oma karena sepantaran."Ucap Alana.
       "Alana Oma mau tanya sesuatu lagi.Kamu jangan tersinggung ya,Oma tahu kok ini privasi."Ucap Yanti berhati hati.
       "Oma santai aja."Ucap Alana ringan.
        "Jadi begini,"Ucap Yanti mejed kalimatnya."Oma pengen tahu apakah kamu bersalah dalam kasus hal yang akhir akhir ini menyandang nama baik kamu?"Tanya Yanti meyakinkan.

Alana tidak percaya mengapa Yanti bisa mengetahui tentang hal itu.Apakah beritanya sampai viral begini.Kembali ia mengingat satu nama yaitu Aliana.

Alana menceritakan semua hal yang terjadi padanya dan melepaskan semua beban yang sudah tertahan lama di dalam dadanya.Tangisnya pecah.Yanti merasa kasihan padanya.
     "Oma dari awal sebenarnya sudah tahu bahwa kamu yang sedang viral itu.Melihat kamu Oma semakin yakin kamu bukan seperti itu."Ucap Yanti seraya mengusap punggung Alana.
     "Oma aku minta jangan salahin Devano ya.Dia itu sebenarnya baik,tapi terpengaruh sama Aliana dan Sheza.Devano cuman melihat kebenaran dari matanya aja Oma."Ucap Alana yang masih membela Devano.
       "Kalau ada masalah kamu telfon Oma ya.Kamu boleh datang kapan pun."Ucap Yanti penuh kasih sayang.
       "Makasih banyak oma."Ucap Alana seraya memeluk Yanti.

Dari jauh Alana melihat Devano yang menatap mereka dari tadi.Terlihat bahwa Devano menatapnya marah.Tapi Alana tidak peduli.
                     🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀

Setelah seharian penuh Alana berada di rumah keluarga Gunawan ia memutuskan u tuk pulang saat telah selesai makan malam,Di saat yang bersaamaan Dewa dan Rama pun datang.Rama adalah suami Yanti yaitu Opa Devano.
     "Mas kemana aja.Dari tadi aku udah nungguin lho."Ucap Yanti pada Rama.
     "Masih bamyak urusan di kantor."Ucap Rama seraya mengambil nasi.

Walaupun sudah tidak lagi muda.Tapi Rama begitu aktif dan masih produktif dalam urusan pekerjaanya.
   "Dewa masih belum pulang ya yanti.?"Tanya Rama yang tidak melihat Dewa dari tadi
   "Belum mas."Ucap Yanti singkat.
    "Bagimana dengan kamu.Kamu sehat kan,saya menemukan kamu pingsan kemarin."Ucap Rama yang beralih pada Alana.
    "Makasih banyak pak.Kalau tidak ada bapak saya nggak tahu lagi deh."Ucap Alana sangat bersyukur.
    "Tidak masalah.Ngomong-ngomong jangan panggil saya pak.Panggil saya opa saja."Ucap Rama seraya tertawa.
     "Baik opa."Balas Alana.

Dari tadi,Devano hanya diam memperhatikan kakek dan neneknya perhatian kepada Alana. Tapi Devano masih penasaran bagaimana Alana bisa kabur dari rumah bukankah Aliana mengatakan bahwa Alana di kurung.
                  🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀
Alana bergegas ke kamarnya dan merapikan barang-barang yang ia bawa. Kemudian Yanti masuk ke kamar itu.
   "Yakin mau pulang sekarang? Apakah kamu tidak tunggu besok."ucapnya meyakinkan Alana.
   "Yakin Oma. Takut ngerepotin."Jelas Alana.
  "Nggak kok sayang."Ucap Yanti.
  "Aku Udah bolos Oma. Aku nggak bisa juga lama-lama di sini karena harus sekolah."jelas Alana
   "Ya sudah kalau begitu. Tapi kalau butuh bantuan jangan sungkan."Ucap Yanti.
    "Kalau gitu. Oma minta Devano saja yang memgamtar kamu."Ucap Yanti.
    "Nggak usah Oma. Devano pasti juga nggak mau. Alana naik taksi aja."Ucap Alana.
 
Alana pun memutuskan untuk pulang sendiri dengan taksi online.Saat sedang menunggu ia belum juga menemukan drivernya.Saat itu lah Dewa baru pulang.
    "Alana?"Ucap Dewa heran.
     "Ya gue ada di sini opa Lo nolongin gue kemarin."Ucap Alana.
     "Lo mau kemana?"Tanya Dewa heran.
     "Mau balik."Ucap Alana singkat
     "Ya udah sekalian aja gue ntar ya."Tawar Dewa.
      "Iya Alana.Dewa bersedia mengantar kami lagian sudah malam begini."Ucap Rama pada Alana.

Alana akhirnya setuju dengan Dewa dan akhirnya diantar oleh Dewa.Devano yang melihat itu berusaha u tuk tidak peduli,tapi tidak bisa ia terus memikirnkannya.
                        🥀🥀🥀🥀🥀
  
      

    

Alone Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang