Kesadaran

8 1 0
                                    

Rafa dan Sania sedang berada di dalam kamar mereka membicarakan soal Alana. Rafa tampak malas menanggapi apa yang dikatakan Sania karena itu soal Alana.
   "Mas. Apa benar Alana tidak ada di kamarnya?"Tanya Sania pada Rafa.
  "Mana saya tahu Sania. Pasti ada lah lagian tuh anak mau ke mana."Ucap Rafa menenangkan Sania.
   "Tapi kenapa sampai teman-temannya mencari dia mas."ucap Sania merasa sedikit khawatir.
   "Jangan seperti itu. Kita haruslah peduli walaupun sedikit mas. Ingat kata ayahku."ucap Sania.
   "Sania saya mohon jangan bawa-bawa ayah saya sudah muak. Ayah selalu akan mengancam mengambil saham saya."Ucap Rafa sedikit takut jika hal itu terjadi.
   "Tapi mas,itulah yang ayah katakan kalau kita tidak mau jatuh miskin."ucap Sania khawatir.
   "Tapi kan ayah sedang tidak di Indonesia jadi kita masih bebas melakukan apa yang kita suka padanya."Ucap Rafa yang masih ingin menyiksa Alana.
   "Kalau ayah pulang nanti tahu semuanya mati kita "Ucap Sania.
   "Janganlah bicara soal anak  haram itu!"Ucap Rafa yang membuat Sania terkejut.
    "Mas!Cukup! Jangan katakan itu lagi kamu sudah janji pada ayah."Ucap Sania mengingatkan.
    "Sania cukup! Jangan terus kamu sebut ayah kamu itu."Ucap Rafa mulai menaikkan suaranya
    "Saya sudah tidak sanggup lagi menyimpan rahasia itu Sania."Ucap Rafa.
     "Mas pikir Saya sanggup? Tidak mas."balasannya pada Rafa.
    "Sudahlah Sania saya masih bisa menjaga itu di depan Alana."Ucap Rafa pada Sania tidak ingin berdebat lagi.
     "Mas bagi kamu mudah mas. Tapi bagi saya itu berat. Dia memang bukan anak kamu, tapi dia anak saya mas anak kandung saya."Ucap Sania tidak sanggup lagi menahan air matanya.
    "Itu juga salah kamu Sania."Ucap Rafa menyalahkan.
    "Walaupun aku berusaha tidak peduli pada Alana aku kasar padanya. Tapi masih ada sedikit rasa kasihan ku pada anak itu."Ucap Sania pada Rafa.

Tidak sanggup lagi mendengar ucapan Sania Rafa pun pergi dari kamar untuk menenangkan diri. Apakah ia begitu jahat padahal Alana bahkan Alana tidak salah dalam hal ini.Justru Sania yang salah.

Rafa pun kembali mengingat kejadian kejadian saat ia mengetahui Alana bukan anak kandungnya.Iya begitu kecewa pada Shania dan tidak ingin mendengarkan penjelasan Sania saat itu. Iya sangat frustasi sekarang.

dengan perasaan malas bercampur aduk untuk pertama kalinya Rafa akan menghampiri kamar Alana dengan berat hati Ia membuka pintu kamar Alana sedikit. Tapi ia tidak menemukan Alana. Seraya membatin, untuk apa ia peduli pada anak itu.
                    🥀🥀🥀🥀🥀🥀

Alone Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang