Geram!

11 1 0
                                    

Saat sampai di sekolah keesokan harinya Alana menghampiri Devano bersama dengan Olivia Karena Olivia lah yang baru mengetahui bahwa Devano melakukan ini.
   "Maksud lo apa?"ucap Alana seraya memperlihatkan surat yang diberikan oleh Devano kemarin.
   "Jangan marah-marah gitu dong."ucap Devano yang masih santai seolah tidak terjadi apa-apa.
   "Sini gue lihat!"Sheza menarik paksa surat itu dari Alana.
   "What?! Lo yakin no nulis ini. Ucap Sheza tidak percaya.
   "Emang kenapa? Lo nggak suka?"Ucap Devano yang fokus pada Alana tanpa memperhatikan ucapan Sheza.
    "Eh kalian semua. Terutamalo Devano udah deh gangguin Alana terus nggak punya kerjaan lain apa."ucap Olivia tidak mengerti dengan mereka.
    "Lo punya mata punya otak kan? Katanya lo pinter. Lo masih nanya juga ini apa lu udah bacakan?"Ucap Devano menyakinkan.
    "Tapi nggak gini juga keles."ucap Alana geram
     "Ikut gue."Ucap Devano.

Devano mengangkat paksa tubuh Alana dan membawanya ke kantin di mana semua orang dapat memperhatikan kejadian tersebut. Setelah itu Devano menurunkan Alana, lalu hal tak terduga pun terjadi.

Apa yang baru saja Devano lakukan? Ia mendekatkan wajahnya ke wajah Alana dan Alana dapat merasakan nafas Devano,Alana sangat gugup dengan itu tapi entah mengapa ia tidak bisa melawannya. Devano semakin medekat dan ia langsung merapikan rambut Alana lalu menempelkan pipinya di pipi Alana.Alana gugup tapi ia tidak tahu harus mengapa dan membalas Devano.
    "Lo nggak tahu kan apa yang bisa gue lakuin. Jadi stop membantah gue bisa buat lo lebih malu lagi."ucap Devano berbisik.
    "GILA."teriak Alana.
                  🥀🥀🥀🥀🥀🥀

Setelah kejadian itu akhirnya semua orang mengetahui perbuatan mereka. Alana dan Devano menjadi buah bibir di antero sekolah.Olivia sangat mengerti perasaan Alana saat ini termasuk dengan teman-teman Alana yang berada di dalam kelas yang dari tadi tidak ikut bersamanya.
     "Eh ada apaan ini? Gue ketinggalan berapa episode nih."Ucap Vio melihat Alana.
     "Al. Semua orang sibuk cariin lo kemaren dan lu punya kabar baru wah parah nih."Ucap Alvin tak menduga.
      "Emang bener Al. Wah enggak nyangka juga gue ya Lo bisa se liar itu."ucap Arkan kagum antara menghina.
       "Udah diam lo semua. Jangan kayak netizen deh."Ucap Alana masih kesal.
      "Guys. Kalian bisa tenang dulu nggak ntar gue ceritain semuanya kasih Alana waktu dulu."Ucap Olivia menyudahi.
     "Yeah babe."ucap Alvin menggoda Olivia.
     "Nggak jelas!"ucap Olivia seraya mendorong Alvin.

Olivia pun menceritakan apa yang terjadi pada Alana sampai ia bisa begitu dan kejadian malam di rumahnya. Akhirnya mereka tahu dan paham.
                     
Alana benar-benar frustasi sekarang,banyak yang membencinya dan bagaimanakah dengan prestasinya. Selama ini ia bisa menjadi juara satu dan di cap anak baik. Walaupun ia pernah melakukan kesalahan, untunglah sekolahnya tidak pernah mempermasalahkan itu dan melihat Alana sebagai anak yang baik. Tapi setelah kejadian itu apakah akan sama?
                          🥀🥀🥀🥀🥀

Devano and the gang sedang berada di kantin mereka mendapat berbagai pertanyaan dari teman-teman satu sekolahan. Yang mereka anggap sebagai fans.
    "Jadi gimana apa benar lo pacaran sama Alana?"
    "Idih masa mau sih. Alana itu kan aib."
    "Teruslah punya motif apa sama Alana?"
    "Atau Lo beneran suka sama Alana?"

Pertanyaan muncul dari berbagai orang. Devano pun tidak tahu akan menjawab apa. Akhirnya si Sheza menyuruh mereka untuk pergi dan meninggalkan mereka.
    "Udah kalian pula pergi ya guys Devano butuh waktu untuk jawabnya lain kali kami akan jawab ya."ucap si Sheza dan mereka pun bubar.
    "No! Lo apa-apaan sih. Lo lihatkan respon dari mereka."Ucap Aliana heran.
    "lo kadang ya. Kalau mau ambil keputusan atau melakukan sesuatu harus tanya kita dulu dong!"ucap Sheza tidak terima.
   "Iya gue harus gimana lagi. Masa gue Cemen banget nggak bisa ngambil keputusan sendiri."Ucap Devano.
    "Ini kan jadinya? Kalau lo nggak dengerin kita dan buat keputusan sendiri."Ucap Sheza marah.
     "Iya no. Orang-orang kan banyak yang pikirnya macam-macam."Ucap Aliana.
     "Ye. itu terserah mereka lah."ucap Devano singkat.
     "Atau Lo beneran suka lagi sama si Alana. Sadar Devano!"ucap Aliana memikirkan kemungkinan terburuk bagi sheza. Seza menatap Aliana sinis. Kemudian Aliana hanya tertunduk.
     "Lah guys Gua cabut dulu ya gue pengen sendiri."ucap Devano yang meninggalkan mereka berdua.
     "Nggak seru lo!"ucap saja yang masih kesal.

Devano pun bingung dengan dirinya sendiri mengapa ia bisa melakukan itu.Iya ingin melakukan hal lebih jahat pada Alana tapi mengapa langkahnya selalu tertahan seperti ada yang menghalangi.
                        🥀🥀🥀🥀🥀🥀

Alone Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang