Sudah satu minggu mereka tinggal di tempat kelahiran lelaki pirang yang tak lain adalah sepupu Lisa. Besok adalah hari pertama mereka mulai masuk kampus. Seharusnya sejak empat hari lalu mereka sudah mulai berangkat, tapi adanya berita kemunduran jadwal berangkat tak ayal membuat banyak mahasiswa yang senang.
Sudah seminggu pula kelakuan Lisa makin aneh saja. Gadis itu memjadi semakin aktif dan gemar berbicara, sangat berbeda dengan Lisa sebelum ayah meninggal. Mereka semua bingung, apakah ini bentuk stres yang dialami Lisa?
Atau memang Lisa sedang dalam mood yang baik?
Atau gadis itu senang karena tinggal di Irlandia?
Semua orang yang mengenal Lisa benar-benar bingung dengan perubahan sikapnya. Sebenarnya ada seseorang yang mulai mencurigai suatu hal yang terjadi pada Lisa, namun seorang itu akan melakukan pengamatannya lebih lanjut untuk mengetahui apakah benar 'sesuatu' yang ia curigai terjadi pada Lisa.
Beralih ke Louis. Keadaan pria itu mulai membaik, sudah tidak terlihat semurung beberapa hari lalu, namun masih tetap saja gemar melamun. Yang jelas, pria itu masih belum benar-benar menerima kematian ayahnya. Memang Louis tidak lebih sedih daripada saat kematian ibunya, namun pria itu tertekan mengingat bahwa dia sudah kehilangan kedua orang tuanya. Selain itu, Lisa kini menjadi tanggung jawab Louis sepenuhnya. Tentu saja pria itu tidak siap, apalagi sikap Lisa akhir-akhir ini terus membuatnya sebal. Tapi adakah jalan lain selain melakukan hal yang harus dia lakukan?
Bunuh diri.
Oh, astaga. Pria semenyenangkan Louis pun pernah memikirkan hal semacam itu. Namun Louis segera mengenyahkan pemikiran itu, dia bukan pengecut yang berusaha lari setelah merasakan sakitnya di dunia yang fana ini.
Lagipula semua orang akan mati nantinya. Daripada membunuh diri sendiri, lebih baik menunggu sampai kematian datang sendirinya dan memperbaiki diri yang sempat salah arah.
Saat ini mereka sedang melihat keindahan danau yang letaknya dipinggiran kota. Sejak tiga hari lalu, Niall dan Zayn memberikan tour kepada kakak beradik itu. Bagaiamanapun juga mereka harus mengenal lingkungan yang mereka tinggali.
Terdapat ayunan dan beberapa kursi kayu disana serta bunga-bunga yang bermekaran indah di sekitar danau. Ini bukan tempat wisata. Tempat itu adalah tempat yang ditemukan oleh Niall dan Harry saat sedang dikejar perampok tengah malam. Ayunan dan kursi kayu itu adalah buatan mereka berdua. Karena di sisi danau itu tertutup pepohonan tinggi dan semak yang lebat sehingga belum ada yang tahu tempat itu.
Malam itu, Niall dan Harry sedang menengok teman mereka yang berada di rumah sakit karena kecelakaan sehingga mengharuskan mereka pulang tengah malam. Namun saat di perjalanan pulang ke apartemen, mereka mengalami rem blong sehingga mobil mereka menabrak sebuah pohon. Beruntungnya mereka berdua tidak terluka, hanya sedikit terbentur di kepala.
Saat mereka mengira mobil di belakang mereka berhenti untuk membantu ternyata mereka salah. Lima pria turun dari mobil itu sambil menodongkan pisau. Sempat terjadi perkelahian, namun mereka sadar mereka kalah jumlah apalagi hanya dengan tangan kosong. Mereka susah payah untuk kabur dalam keadaan terluka. Tiga orang perampok itu mengejar mereka sedangkan dua orang lainnya menggeledah mobil mereka. Sehingga mereka memutuskan bersembunyi dibalik semak dan pepohonan yang menjulang tinggi yang ternyata menyembunyikan keindahan danau didalamnya.
Danau ini menyelamatkan mereka dari perampok yang mulai mengeluarkan pistol sebagai ancaman, meski akhirnya mereka ketiduran ditempat itu dan tidak masuk kampus keesokan harinya karena demam. Bagaimana tidak demam, saat itu sedang musim dingin sangat berangin sehingga dua pria itu sangat kedinginan. Beruntungnya mereka tidak mengalami hipotermia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wrong Way
FanfictionKematian orang yang yang kusayang menjadikanku makhluk yang dikuasai dendam. Bahkan kini muncul kepribadian lain dalam diriku. Kepribadian yang sangat bertolak belakang. Ketika melenyapkan nyawa bukan menjadi hal yang sulit bagi para pembunuh. Begi...