19 - First Friend.

2 1 0
                                    

"Louis, aku berangkat dulu, yaaa!" kataku salim padanya dan menggigit apel yang kubawa.

Hari ini aku berangkat dengan Niall ke sekolah. Jujur saja tinggal disini cukup mengurangi kesedihanku atas kepergian ayah karena saat melihat barang pemberian ayah, memori saat bahagia itu terus berputar dikepalaku. Tidak! Bukan bermaksud ingin melupakan ayah! Tapi aku hanya takut kalau perasaan dendam menghampiri hatiku. Ayah pasti akan sedih disana.

Niall ini dua tahun lebih tua dariku, jadi otomatis dia menjadi seniorku di kampus. Dia berada di bidang arsitektur bersama Zayn, sedangkan aku tata busana.

Orang-orang bilang aku aneh karena sifatku yang tomboy tapi menyukai fashion. Memangnya kenapa? Tidak boleh? Suka-suka dong!

"Lis, lo mau gue anter sampe kelas?" tawar Niall.

"Gue bukan anak kecil kalik, Yel! Nggak usah pake diantar segala, dari kemarin-kemarin juga apa-apa serba sendiri!" kataku dengan nada yang kubuat-buat lawak. Padahal aku sebal karena dia baru baik sekarang, dari kemarin tak pernah kutemukan batang hidungnya di kampus.

"Hm, yaudah terserah lo deh. Gue ke kelas dulu, ya?" pamitnya padaku kemudian melambaikan tangan.

Aku terus berjalan lurus untuk sampai ke kelasku hingga kurasakan seseorang menahan bahuku. Aku menoleh. Namun aku tak mengenali pria di depanku. Aku hanya mengangkat alis.

"Kau Lisa?" aku mengangguk.

"Ada apa?" dia tersenyum ramah.

"Oh, hai Lisa! Kemarin aku melihatmu jogging melewati depan rumahku. Apa kau mengenalku? Aku mengenalmu, kita berada di kelas yang sama." uhm, kurasa aku tidak mengenalnya.

"Maaf, ingatanku sangat payah tentang nama orang baru. Tapi beberapa kali aku melihatmu." tentu saja aku berbohong. Aku tidak pernah melihatnya.

"Baiklah. Namaku Johnnatan Lawson. Kamu bisa memanggilku John. Lalu siapa nama lengkapmu, Lisa?"

"Lisa Aurelia. Nice to meet you."

"Nice. Ayo kita ke kelas bersama." aku menerima ajakannya.

Dia orang yang ramah, kurasa aku akan senang berteman dengannya. Dan dia adalah teman pertamaku di kampus, tentunya selain Zayn, Harry, dan Liam.

Ah, ya! Omong-omong aku belum bertemu lagi dengan Zayn. Apa dia marah denganku, ya? Latihan kemarin hanya Niall yang datang. Ketidakhadirannya membuatku semakin yakin bahwa dia tersinggung padaku.

Baiklah, pembelajaran sudah dimulai. Saatnya fokus, demi meraih impianku!

****

Sudah saatnya memasuki waktu istirahat. Aku tidak akan pergi ke kantin karena aku membawa bekal.

Sungguh, sebenarnya aku tidak suka membawa bekal, tapi Louis memaksaku membawanya. Tapi tak apa sih, berhubung kelasku hari ini jauh dari kantin. Aku juga terlalu malas, karena waktuku akan terbuang banyak diperjalanan.

Aku membuka kotak bekalku. Aku membawa sandwitch dan buah mangga yang sudah terpotong rapi. Mangga ini pemberian Niall, rasanya manis sekali.

Aku makan sambil mendengarkan lagu.

"Ekhem." aku mendongakkan kepalaku.

Oh, aku baru menyadari kalau seseorang berdiri di depanku. Aku terlalu fokus makan sampai-sampai tidak menyadari kalau John berdiri di depan mejaku sambil menyilangkan kedua tangannya.

"Eh, hai John! Kau sudah lama berdiri disitu?" dia mengangguk dan tersenyum manis.

"Yuk ke kantin!"

Wrong WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang