7. SEDERHANA NAMUN BERMAKNA

837 143 22
                                    

Happy reading( ͡°❥ ͡°)

"Lo kenapa seret gue ke sini?" tanya seorang cewek dengan ekspresi cemberut.

"Jangan bilang lo bawa gue ke sini buat bayarin semua makanan yang lo makan!" lanjut cewek itu.

Ardan menghela napas. Ia masih punya beberapa lembar kertas yang disebut uang untuk membayar makanannya sendiri, tapi kenapa Nia berpikiran seperti itu? Memangnya Ardan cowok matre yang hanya bisa menghabiskan uang cewek yang dipacarinya! Salah besar jika kalian beranggapan seperti itu. Biarpun otaknya tidak waras ia masih punya hati nurani.

"Bawel banget, sih. Gue bawa lo ke sini mau traktir lo bukan mau malakin lo. Ngerti?"

Nia menatap Ardan dengan alis yang terangkat sebelah. Sedikit kesal juga dengan laki-laki yang katanya mirip Jin betees ini, sebab tadi ia hendak menghirup udara segar di belakang sekolah. Namun, cowok ini malah menculiknya lalu membawanya ke sini, warung depan sekolah.

"Kalau gue pesen 10 porsi lo mau bayarin?" tanya Nia jahil. Ia memasang smirk-nya.

"Gue nggak percaya kalau modelan kayak lo bisa makan sampai segitu," ucap Ardan. Dia menarik Nia duduk di bangku panjang yang tersedia.

Nia mencebikkan bibirnya kemudian memperhatikan warung ini. Selama ia bersekolah di SMA Garuda, ia belum pernah mampir ke sini.

"Menu di sini apa aja?" tanya Nia setelah beberapa saat.

"Banyak, kayak di warteg gitu, tapi gue lebih suka soto ayam. Di sini soto ayamnya menurut gue beda banget rasanya bikin ketagihan," ucap Ardan sembari mengingat cita rasa soto khas Bu Ndar.

"Yaudah pesen itu aja."

Ardan menganggukkan kepalanya. Ia berteriak pada Bu Ndar, pemilik warung. "Bu Ndar soto ayamnya dua yang satu kayak biasanya nggak pakai daun bawang terus minumnya es teh dua yang satu balok esnya dua biji aja takut masuk angin kebanyakan minum es!"

Bu Ndar tertawa kecil menanggapi pesanan Ardan lalu ia bergerak membuat pesanan yang baru saja disebutkan oleh cowok itu. Sembari mengaduk kuah soto, Bu Ndar bergoyang-goyang diiiringi lagu how you like that yang diputar di radio kecilnya. Ardan hanya bengong melihatnya. Namun, tak lama kemudian tawanya pecah dan membuat semua orang menatapnya heran.

Nia yang berada di samping Ardan juga merasa heran. "Lo ngapain ketawa sendiri?"

"Nggak. Ngakak aja lihat Bu Ndar, serasa lihat blackpink versi Indo," ucap Ardan yang diiringi dengan tawa.

Nia menepuk jidat. Ada-ada saja pemikiran Ardan. Berberapa saat kemudian pesanan yang tadi Ardan sebutkan sudah ada di depan mata. Nia memandang soto ayam tersebut dengan tatapan berbinar. Aromanya sangat harum membuat siapa saja yang melihatnya akan langsung tergiur.

Nia mengambil sendok dan mulai mengaduk-aduk soto tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nia mengambil sendok dan mulai mengaduk-aduk soto tadi. Matanya beralih pada sambal yang berada di sebelahnya. Dengan gerakan kilat, Nia sudah menaruh sepuluh sendok sambal membuat Ardan yang melihatnya hanya bisa meneguk ludah kasar.

ARDAN [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang