d u a p u l u h e n a m .

4.4K 473 154
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





─── [ 🍰 ] ───

Netranya memandang indahnya taman di dekat sungai Han dengan para pengunjung yang berlalu lalang. Ada yang berjalan kaki, bersepeda atau hanya duduk menikmati sore hari ini. Kicauan burung pun turut menjadi pengantar mereka.

Langkah lebarnya terhenti. Dengan tangan yang setia berada dalam saku, Yeonjun menatap datar Soodam di depan sana. Gadis itu dengan santainya terus melangkah sembari sesekali menikmati eskrimnya, tanpa menyadari bahwa ia telah berhenti melangkah.

Kedua alisnya terangkat terkejut. Soodam sontak memutar badan kala menyadari Yeonjun tak berjalan di sisinya.

"Yeonjun? Kamu kenapa berhenti?" tanyanya bingung.

Yeonjun akhirnya melangkah mendekati Soodam di depan sana. Mata tajamnya mengarah pada gadis Lee yang memberikan tatapan bingung kepadanya.

"Mana?"

Alis Soodam bertaut. Ia tidak mengerti maksud dari pertanyaan singkat Yeonjun. "Maksudnya?"

"Katanya, Papa lo mau ketemu sama gue. Di mana?" Benar. Tujuan mereka pergi bersama adalah untuk bertemu dengan Papa dari Soodam. Gadis itu bilang, Papanya ingin bertemu dengan Yeonjun untuk membicarakan pernikahan keduanya.

Dan Yeonjun, tentu ia menyetujui. Bukan untuk membicarakan pernikahan. Ia justru ingin berbicara empat mata dengan Papa tidak tahu diri itu, yang menjual putrinya sendiri. Ia ingin berbicara dengan pria itu untuk menyelesaikan semuanya. Masalahnya dengan Soodam, yang mana berasal dari Pria tua itu.

Jika bisa diselesaikan secara baik-baik, kenapa tidak?

Namun, bukannya bertemu dengan Papa dari Soodam, Yeonjun malah berada di taman. Gadis Lee itu justru menyuruhnya untuk memberhentikan mobil di taman. Entah apa tujuannya. Padahal, Yeonjun saat ini tengah serius. Ia ingin masalah ini secepatnya terselesaikan.

"Papa, lo, mana?" Yeonjun mengulang pertanyaannya dengan ketus.

Kedua matanya membesar, tubuhnya terdiam kaku. Soodam mengalihkan lirik matanya ke sana kemari, berpikir keras untuk menjawab pertanyaan dari Yeonjun.

"Mmm...." Ia menjilat eskrim yang mungkin berada di sisi bibirnya, mengalihkan kembali pandangannya pada laki-laki di hadapannya. "Iya, kita emang mau ketemu Papa aku."

"Tapi ternyata Papa aku ada urusan, jadi─"

"Kenapa nggak bilang dari tadi?" Yeonjun menyela tak suka. Alisnya menukik kesal. Kenapa Soodam tidak memberitahunya, jika memang benar Papanya berhalangan untuk menemuinya. Yeonjun tidak perlu repot-repot pula untuk pergi bersama gadis itu.

Perjodohan Tak Terduga「 ✓ 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang