d u a .

7K 697 37
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



─── [ 🍰 ] ───

"Berhenti."

Keenamnya─ lebih tepatnya semua yang berada di dalam kantin menoleh, memandang seseorang yang telah dengan beraninya memberhentikan pertikaian seru antara itjik dan Yiren.

Rupanya itu Yeonjun, yang pantas saja memiliki keberanian yang amat besar untuk melerai pertikaian yang tengah terjadi.

"Kalian, ikut gue ke ruang BK," titah Yeonjun.

"Ck! Ini gara-gara lo sih, anjing!"

"Apa sih bangsat?! Jelas-jelas lo duluan, ya, babi!" balas Ryujin.

"Tau, tuh. Tiba-tiba numpahin air! Nggak jelas lo!" sambung Lia sembari menunjuk-nunjuk Yiren.

Mendengar mereka kembali bertengkar, Yeonjun menghela napas lalu mendekat.

"Gue suruh kalian ke ruang BK, bukan berantem lagi."

"Ah, sayang, tapi Yeji duluan tau...." Yiren berucap manja sembari menunjukkan mimik wajah yang di buatnya imut dan menggenggam lengan si ketua organisasi siswa itu.

Mendengarnya Yeji membelalakkan matanya. Omong kosong, Yiren duluan yang memulai, bukan dirinya.

Yeonjun menepis tangan Yiren dan menatap keenamnya dengan tatapan tajam. "Ke ruang BK, sekarang!" titahnya tegas.

─── [ 🍰 ] ───

Sebagai guru BK, Pak Namjoon menanyakan apa yang terjadi, sekaligus merasa pening sebab itjik sering sekali membuat masalah. Pak Namjoon juga bosan harus terus berurusan dengan mereka, terlebih Yeji.

"Apa yang terjadi?" tanya Pak Namjoon.

"Yiren, pak. Dia sengaja numpahin air ke Yeji," jawab Lia, membuat Yiren melotot.

"Kan, gue bilang nggak sengaja!" balas Yiren tak terima.

"Heh! Jalan sama tempat duduk Yeji jauh, ye! Masa iya, nggak sengaja!" Ryujin melototkan matanya kesal.

"Iya, ngaku aja, lo!" Yuna menyahuti.

"Kan udah gue bilang, nggak sengaja! Budek lo sat?!" balas Yiren lagi.

"Sudah! Disini bukan tempat buat berantem!" lerai pak Namjoon.

"Kalian, dua hari membantu murid yang piket di kelas masing-masing dan membantu piket di ruangan Osis." Selepas memutuskan hukuman yang tepat untuk mereka, pak Namjoon berucap memerintah.

Perjodohan Tak Terduga「 ✓ 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang