Prolog

288 23 12
                                    

Prolog

Sejatinya, jatuh cinta adalah fitrah manusia. Menyatukan dua hati untuk menggapai satu tujuan. Katanya cinta tak pernah memandang tahta, harta dan rupa. Siapa pun bisa mengalaminya.

"Aku mencintainya, Yah. Tolong jangan paksa Anga menikah dengan lelaki yang tidak Anga cintai," melas Seulanga dengan mata merah.

"Dia berbeda dengan kita, kaumnya terlarang untuk kita, kamu harus paham itu. Pokoknya Ayah tidak akan pernah merestui hubunganmu dengan lelaki yang hanya patuh pada peraturan negaranya saja! Masih banyak lelaki lain, pejuang-pejuang kita yang cocok denganmu, Neuk¹" marah Ayah Seulanga kala hubungannya dengan lelaki berseragam lauren itu mulai tercium oleh orang tuanya.

Seulanga hanya bisa terdiam pasrah. Tidak ingin menjawab sang Ayah jika sudah seperti ini. Niat hatinya ingin membela diri, tetapi malah semakin menyulut amarah Ayahnya. Ayah bisa berlaku kasar jika sudah marah. Sudah pernah hal itu terjadi dulu dan tak ingin mengulanginya lagi.

Aceh yang beberapa hari belakangan diguyur hujan nyatanya hari ini panas menyapa. Sama seperti hati Seulanga yang kian panas mendengar cacian ayahnya juga pada kebencian mereka pada tentara.

***

Teguh gusar, di tengah kontak senjata sedang berlangsung matanya menangkap sosok perempuan paruh baya yang sedang ketakutan dengan tangan memegang kambing gembalaannya tidak jauh dari semak tempatnya mengintai musuh. Tanpa ragu, lelaki gagah itu berlari menyelamatkan perempuan itu. Kesempatan emas bagi pihak lawan, tubuh Teguh menjadi sasaran empuk untuk melumpuhkan mereka.

Tindakan Teguh disayangkan oleh komandan dan juga teman-temannya. Hal itu bisa membahayakan nyawanya maupun orang yang akan ditolong. Namun, nalurinya tidak bisa membiarkan perempuan paruh baya tak berdaya itu jadi korban.

Dooor!

Satu tembakan tepat mengenai dada sebelah kiri Teguh setelah berhasil menarik perempuan tersebut ke tempat yang aman. Darah mengalir deras dan tubuh tegap itu ambruk ke rerumputan.

"Seulanga," lirihnya lemah sebelum kesadarannya menipis dan semuanya menjadi gelap.

¹Neuk : Nak (Aceh)

Assalamualaikum!

Hei, akhirnya hari ini datang juga ya. Gimana, gimana?

Suka prolognya gak?

Kalau nemu typo atau kekeliruan, jangan segan kasih tau yaaa.

Ditunggu jejaknya disini 😀

Happy Reading!

With Love

Nurul Hidayati MN
AnikAfni255

Di Batas Senja (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang