Selamat membaca~
..
.
.
.
.
.
"DOKTER! "
Hinata telah sadar dari komanya, dan sekarang sang ibu sedang memanggil dokter.
"Dokter!, tolong, tangan shouyo bergerak! " kata sang ibu cepat. "Baik lah saya akan kesana sekarang" balas sang dokter, dan pergi menuju ruangan tempat dimana Hinata sedang berbaring.
Dokter telah berada si ruangan Hinata. Sementara sang ibu menunggu diluar. "Tuhan, tolong selamatkan shouyo" batin sang ibu panik dicampur bahagia.
Sang ibu memang sangat senang, karena anak nya telah sadar dari masa kritis nya. Ia terus berdoa dan berdoa.
Diruangan Hinata
"Kaa-san" kata Hinata yang melihat disekitarnya. Sang dokter yang mendengar panggilan Hinata langsung berhenti dari kerjaannya. "Syukurlah kau sudah sadar" kata sang dokter kepada Hinata. Hinata masih diam.
"Kau koma sudah Lima hari"kata sang dokter lagi.
" Oh, begitu"ucap Hinata pelan, kemudian memandang langit langit yang ada diruangan nya dengan tatapan kosong.
"Keadaan mu sudah mulai membaik, tapi aku juga masih meragukan itu....baiklah aku akan keluar dan memanggilkan ibu mu"kata sang dokter.
" Hm, terimakasih dokter "balas Hinata yang masih setia menatap langit langit tersebut.
Sang dokter telah keluar, dan beberapa menit kemudian masuklah sang ibu dengan senyuman hangat nya.
Sang ibu berjalan dengan perlahan menuju ranjang Hinata. Dan saat sampai disana sang ibu langsung memeluk Hinata. " Shouyo....syukurlah kau sadar! "kata sang ibu lirih. Tak lama setelah mengucapkan kalimat tersebut, tangisan sang ibu pecah. Mendengar sang ibu yang menangis pun membuat Hinata juga ikut menangis.
" Kaa-san...hisk....gomen"kata Hinata. Sang ibu melepas pelukannya dan menyentuh kedua pipi Hinata dengan tangannya, sesekali ia menghapus air mata Hinata. "Sudahlah, shouyo tidak perlu meminta maaf, ini bukan salah shouyo" kata sang ibu lembut. "Tapi....hisk...shouyo....telah membuat...kaa-san khawatir " ucap Hinata kembali dengan isakan. Sang ibu kembali membawa anaknya kedalam pelukan. "Apa aku harus memberi tahu shouyo masalah penyakitnya ini? " batin sang ibu lirih.
"Ne kaa-san, apa kaa-san membawa Natsu? " tanya Hinata setelah ia berhenti dari tangisannya. "Kaa-san tak membawanya, kaa-san tak ingin Natsu menangis melihat keadaan nii-chan nya" jawab sang ibu.
Akhirnya mereka melepas kerinduan dengan pelukan dan tangisan.
* * * *
Hari ini Karasuno melakukan latih tanding dengan Dateko. Mereka mulai latih tanding sejak jam dua siang tadi, dan sekarang jam telah menunjukkan pukul lima sore. Dan artinya mereka baru selesai bertanding.
Mereka bermain sebanyak lima set dan tentu saja Karasuno yang menang. Karasuno menang karena korai, dan Dateko hanya menang satu set dari pertandingan mereka.
"Kageyama, nice toss! "ucap korai sambil memukul pelan punggung Kageyama. " Osu! "balas Kageyama.
Karasuno bersorak atas kemenangan mereka hari ini. Dan sorakan mereka lebih meriah dari yang biasanya, karena mereka memenangkan empat set dalam permainan kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Me [End]✔️
Short StorySeorang pemuda bersurai jingga yang memiliki kepribadian yang ceria dan hiperaktif.Namun menyimpan penyakit yang tidak dapat di sembuhkan. Hinata shouyo,pemuda yang memiliki cita cita sebagai "Raksasa kecil". Perhatiannya terhadap teman setimnya,yan...