PART 21 : Keputusan Akhir

82 3 0
                                    

"Hayo ngapain!?" Aku terkejut saat aku dan Rehan seakan-akan mergokin pasangan mesum.

""Gak ngapa-ngapain kok," ucap Rehan cepat.

"Iyain aja," balas Wati.

Wati menghampiriku lalu duduk samping dan memelukku erat.

"Hey, ada masalah apa?"

"A--aku bingung Wat."

"Bingung mengapa?"

"Aku harus pilih mana?" tanyaku mulai terisak.

"Ikuti kata hatimu Nhur," ujar Wati seraya mengelus kepalaku yang terbalut jilbab.

"Sebenar hiks sebenar hiks aku hiks aww ...!" Wati menampar mulutku pelan.

"Kenapa sih nabok mulut aku?" tanyaku sambil mengelus bibir cetarku.

"Loe kalau nangis gak usah drama deh," kata Wati kesel.

"Iye-iye kan biar melakolis gitu," balasku.

"Tapi gak segitunya kalee!"

Aku hanya cemberut, sedangkan Rehan hanya tersenyum manis.

"Jadi menurut hati loe, loe pilih siapa?"

"Kalau hati sih aku pilih James tapi dia udah milik orang lain," ujarku pelan.

"Yaudah perjuangin Sono!"

"Hello! Loe pikir gue pelakor apa?"

"Jadi nama James tercontreng dengan alasan dia udah nikah tinggal James ama Rehan," jelas Wati dengan menekan kata "Rehan."

Rehan seketika salting mencari kesibukan pura-pura main Hp, wajahnya memerah sampai ke kuping.

"Kalau Jack, aku bakal masuk kedalam keluarga James sehingga membuatku terperangkap dalam lingkaran mereka."

"Jadi loe pilih Rehan?" tanya Wati.

Rehan langsung mengangkat kepalanya dari ponselnya dan menatapku lekat seakan-akan menunggu jawabanku.

"Kalau Rehan menurutku terlalu muda," jawabku membuat kedua sepupu itu memasang wajah kecewa.

"Terus loe milih siapa bambank?" sengak Wati gemes padaku.

"Aku tahu siapa yang aku pilih," ujarku langsung bergegas pergi tanpa menghiraukan panggilan dari Wati maupun Rehan.

Aku terus berlari dan berlari seolah-olah tanpa ada rasa penat sama sekali.

Sudahku putuskan siapa yang akan ku pilih, aku tahu ini terkesan egois tapi mau gimana lagi ini udah menjadi keputusan bulatku.
Aku nekat menembus jalan selayaknya seorang putri yang ingin bertemu sang pujaan hati.

Sesampai didepan rumah aku langsung berlari mencari dia, aku terus memanggil namanya namun tak ada sahutan sama sekali.
Aku terus berkeliling.

Aku berhenti saat mataku melihat sosok yang ku cari selama ini, dia lagi membelakangiku saat ini, aku tersenyum langsung berhamburan memeluknya erat.

"Ehh ... Nhur kenapa tiba-tiba peluk aku?" Aku hanya menggelengkan kepala yang masih berada dalam punggungnya.

"Anu ... aku boleh nanya gak?" tanyaku.

"Tanya apa Nhur?" Pria itu membalikkan badannya menatapku dengan pandangan heran.

"Apakah tawaranmu masih berlaku?"

"Tawaran apa?" tanya pria itu.

"Tawaran untuk menikahiku? Kalau masih berlaku aku bersedia menjadi istrimu," kataku penuh kepastian.

"Ka--kau serius?"

"Duarius malah."

Pria itu berhambur memelukku sangat erat.

"Te--terimah kasih Nhur, aku udah nungguin kamu lama," ucap pria itu masih memelukku.

"Ais ... cuma gitu doang kok aku gak dilamar?" ucapku pura-pura ngambek.

"Oke." Pria itu menjongkokkan badannya kearahku dengan raut wajah bahagia.

"Nhur Velisha, mau kah kamu menjadi kekasih hatiku baik hidup maupun mati dan baik suka maupun duka." Pria itu diam sejenak sambil menutup matanya perlahan lalu membuka kembali matanya.

"Maukah kau menjadi istriku?" ucap pria itu dengan suara bergetar.

Aku tersenyum dan menjawab, "Aku bersedia Jack."

TAMAT ....

Wah ... Gak nyangka yang menang Jack padahal dekatnya ama James.

Btw ini cerita memuaskan tidak? Kalau memuaskan aku stop sampai sini kalau tidak aku buatin season 2 nya mau kagak?

Bercanda gaes ini masih ada lanjutannya di season 2 tapi enaknya gimana? Aku gabung jadi satu apa dipisahin kasih judul Bossku_mantanku_S2 .....

Itu sih terserah kalian hehehe.....

Makasih kalian baca cerita ini dari awal sampai akhir hehehe.





Bossku Mantanku (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang