PART 26 : Pengkhianatan

50 3 0
                                    

Entah mengapa hati semakin takut, kalau hal itu akan terjadi.
Aku benar-benar tidak rela jika tuhan akan mengambil suamiku di masa yang akan datang.

Sudah beberapa bulan ini penyakit mas Jack semakin parah hingga ia mengorbankan penglihatannya.

"Dek, kamu bisa bantu mas gak ambilin baju mas?"

"Iya Mas!"

Sekarang suamiku terbaring dikasurnya, ia hanya diam disana menungguku dengan setia.
Kalau aku ini wanita yang serakah pasti ini akan menjadi kesempatan berselingkuh karena suamiku tidak melihat.

Tapi aku tidak sejahat itu Ferguso, aku senantiasa mencintainya walaupun ia memiliki kekurangan, toh, aku juga punya kekurangan.
Didunia ini tak ada manusia yang sempurna karema hanya allahlah yang sempurna bagi umatnya.

"Mas ini baju saya pakein ya?" tawarku yang hanya dibalas anggukan oleh Jack dan tak lupan dengan senyuman manisnya.

Aku mengancing kancing bajunya secara telaten, disaat lagi asyik mengancing pakaianku tiba-tiba tangan terkena tetesan air.
Aku pun mendongak dari kancing baju kearah wajah Jack.

"Loh, kok Mas nangis sih?"tanyaku khawatir.

Apakah aku melakukan suatu kesalahan?

"Gak pa-pa aku hanya terharu saja karena kau menerimaku apa adanya, hiks maaf aku menjadi suami yang buruk."

"Mas, jangan bilang macam tu oke? Bagaimana pun kau adalah suamiku yang paling kucintai Mas." Aku pun mulai meneteskan air mata.

Oke aku gak boleh lemah aku harus kuat.

"Sudah selesai Mas," ucapku lalu memeluk badannya dengan menempatkan pipi kiriku ke dada bidangnya.

Tok tok tok

"Dek ada tamu, cepet gih kasian tamunya nungguin," kata Jack.

Aku pun segera bergegas kepintu depan untuk membuka pintu rumah.

Siapa sih pagi-pagi bertamu.

Aku membuka pintu, dan tersentak disaat dosana berdirilah seorang pria yang kini berstatus afik iparku.

"Loh, James ngapain disin-" Ucapan terpotong ketika James memelukku tanpa izin.

"Aku merindukanmu Nhur," ucapnya sambil mencium keningku, aku merasa ternodai gimana enggak? Aku sudah bersuami malah dicium pria lain lebih buruknya lagi dia adalah axik iparku sendiri.

"Mas lepasin, nanti mas Jack tahu," ujarku masih berontak dalam pelukan James bukan terlepas malah semakin tenggelam dalam pelukannya James.

"Ehh siapa Dek?" Tiba-tiba tidak angin tidak petir Jack nongol belakangku.

"Eh, M--mas ini adik i--ipar datang," ucapku yang masih berusaha melepaskan pelukan James.

"Ooo James ayo masuk."

"Baik Kak."

James melepaskan pelukannya dan langsung masuk kerumah.

Apa sih tujuannya pagi-pagi datng kesini?

"James, ayo duduk dulu dan Nhur tolong buatin James makanan pasti dia belum sarapan," pinta Jack seraya duduk dikursi ruang makan.

"Iya Mas,"

"Gimana labar Daddy James?" tanya Jack tersenyum.

"Baik," jawab Jack ketus.

Aku mendengar percakapan mereka karena tempat aku memasak tepat di sebelah mereka, sehingga apa yang di bicarakan pasti aku akan mendengarkannya.

"Kak, aku ke toilet dulu ya dimana toiletnya?"

"Disampimg dapur pintu warna biru." James mengangguk paham padahal hal itu takkan diketahui suamiku karena ia kehilangan penglihatannya.

Aku yang lagi asyik memasak untuk sarapan, mendadak aku merasa sepasamg tangan memeluk perutku.

"Mas James apa yang kamu lakukan? Katanya mau ketoilet."

Aku berusaha melepaskan pelukan ameh itu, sedangkan James malah membenamkan kepalanya dipundakku dan berbisik, "Jangan khawatir suamiku kan buta, jadi, dia pasti gak bakalan tahu."

Deg ...

Aku merasa sejak Jack kehilangan penglihatannya James semakin gentar mendekatiku.

Aku meneteskan air mata karena tanpaku sadari aku selingkuh tepat disamping suamiku yang masih asyik melihat kearah kita walau Jacl tidak dapat melihatku dan James yang masih berpelukan.

"James kok lama sih ke toiletnya."

"Iya Kak btw aku ada meeting mendadak maaf gak bisa ikut sarapan bersama aku keluar ya?"

"Baiklah hati-hati James," jawab Jack.

James melepaskan pelukannya dan pergi tapi sebelum pergi ia sempat berbisik di kupingku.

"Cepat atau lambat kau akan menjadi milikk."

Aku takut James semakin nekat, aku takut makin menghianati suamiku, aku takut suamiku meninggalkanku ya allah apakah aku tidal bisa bahagia?

Kenapa kau sering mengambil orang yang ku sayangi?

Pertama kau menbil cinta pertamaku dengan cara menikahkan dengan wanita lain, kedua kau memberi penyakit kepada irang yang kucintai saat ini terus apalagi?

Aku menghampiri suamiku dan berjongkok didepannya yang lagi duduk di kursi.

"Hiks."

"Loh dek kamu nangis?" tanya Jack meraba-raba mencari wajahku.

Aku mengengam tanganya dan mengarahkan kewajahku.

"Enggak kok tapi ada bawang," sangahku.

Mas, maafkan istrimu ini ....

BERSAMBUNG ....



Bossku Mantanku (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang