ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WA BARAKATUH
BIAR BERKAH XIXI
BAHAYA KETAWANYA XIXIX, TUH PESIKOPAT. Canda deng
CIE GUA TUH RAJIN BANGED UPDATE ANJIR,
TAPI BIARLAH. ADA YANG KANGEN AKU ND?
CIE ELAH KANGEN, Alhamdulillah
SELAMAT MEMBACA SAYANG
HARI yang melelahkan, di dalam kamar sendirian. Di temani alunan musik kesukaan, tuh rasanya mantap. Thania sedang bermalas-malasan dikamar.
Ini hari sabtu, hari libur. Btw disekolah full day school jadi hari Sabtu-Minggu Thania libur.
"Thaniaaaaa" gedor gedor Rina, bunda Thania bar-bar nya minta ampun. Tapi beda cerita kalau Ayahnya yang berkomentar. Kata Bradifta agresif,wkwkw
"Bukaa Thaniaa" teriak bundanya lagi,
"Iyah bun" ucap Thania malas, lalu berlari kecil kearah pintu lalu membukanya
"Anak perawan,gak boleh bangun telat, cepat mandi. Mau ada tamu juga,"
"Kayak perawan aja" ucap Thania bercanda. Tapi lihatlah respon Rina.
"APAAAA??!!!" teriak Bundanya. Thania menutup telinganya. "Bercanda bun"
"Cih kamu ini" decih bunda Rina, "cepat ganti baju"
"Kan bun kalau ada tamu, biasanya aku di dalem kamar. Masa aku ikut serta? Males ah" ucap Thania malas, sungguh Thania malas, tapi setelah ucapan dari mulut Rina, langsung saja ia bersemangat 45.
"Mertuanya dateng juga" kata Bundanya, yang membuat Thania melotot, "weh weh, serius bunda?" Tanya Thania, lalu bundanya mengangguk mengiyakan.
"Oke sip, bentar doang ini" ucap Thania lalu masuk, ke kamarnya kembali.
Mengingat tentang hal kemarin membuatnya merona.
Flashback on
"Saya boleh cium?" Ucapan dari Nathan membuat Thania, spontan menggeleng,
"Kata bunda, ayah, dan bang David gak boleh, katanya nanti baru cium cium kalau udah nikah." Jelas Thania. Lalu Nathan mengangguk.
"Nanti Allah marahin Thania"Tapi ciuman dari Nathan membuat darah Thania berdesir berirama, mungkin?
Ciuman di surainya, membuat ia mematung, ayah sama bang Dapid juga sering cium itu, jadi boleh lah.
"Kalau itu?" Thania spontan mengangguk mengiyakan.
"Boleh"
"Ini dulu, udah nikah ini, boleh?" Tanya Nathan sambil mengelus bibir Thania lembut, bar-bar sekali Nathan ini kalau bertanya.
"Au ah mas, aku malu" ucap Thania lalu menenggelamkan mukanya, di dada bidang calon suaminya itu.
Flashback off
Weh weh, sekarang pipi Thania memerah hanya mengingat itu. Jantungnya perlu di dokter kan, yakan? Kenapa selalu berdetak tidak normal sekarang.
A few moments later...
"Thania, harus cantik. Gak boleh buluk" ucapnya, mengatur poninya sebaik mungkin.
"Weh weh, gilaa, Thania makin imut" ucapnya girang, lalu mengerjapkan mata imut.
"Hi cermin Thania imut kan? Iya, wah makasih cermin. Sama-sama" tanya nya ke cermin, lalu menjawabnya sendiri. Woh woh lihatlah, ia sudah mirip orang gila' blom?
KAMU SEDANG MEMBACA
Guruku Suamiku
Teen FictionKemalangan apa ini tuhan? Ditabrak oleh seseorang, dua kali dengan orang yang sama? Ganteng sih, tapi sayang guruku. Dan yah aku masih ingat janji teman masa kecilku, atau cinta pertamaku? Aku Thania Prisiska Bradifta berjanji akan tetap menunggu...