23. Woy Ngajak Gelud?

525 35 18
                                    

ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WA BARAKATUH

BERDIRINYA SAYA DISINI UNTUK PIDATO

PIDATO TENTANG DINO DINO YANG MERESAHKAN BUNDA

AKU AKAN JADI PELAKOR
EITSS OMONGANNYA

TAU GAK LO, GUE TUH BANYAK GERAK. SKUY TEMENAN

APAAN LO

GADA TEMAN YAH? HEHE

ANJIR BANYAK BACOT BANGED

SILAKHAN DIKBAKHCA

Genggam selalu tanganku, yakinlah aku selalu berada di sampingmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Genggam selalu tanganku, yakinlah aku selalu berada di sampingmu

"MASSSSSSS"

"jangan teriak Cil" balas Nathan, Thania berdecak sebal, "kenapa?"

"Ini sempak banyak banged" sahut Thania dari dalam kamar mandi. Lalu keluar sambil menenteng semvak itu.

"Eyy, jangan di angkat begitu" cegah Nathan, pipinya sudah merona. Thania yang melihatnya terkekeh geli.

"Yahahaha, kok mas memerah, kayak anak abg saja"

"Diam Cil" Nathan akhir-akhir ini banyak gerak. Banyak gerak yang saya artikan adalah cerewet, tukang goda, tukang hujat, dan tukang-tukang yang lainnya.

"Yang lain aku masukin ke mesin cuci, kalau ini pake tangan aja" ucap Thania lalu masuk kembali kedalam kamar mandi,

"Kalau kamu gak mau, mending di masukin sekalian kedalam mesin cuci" ucap Nathan mengikuti Thania dari belakang, Thania menoleh lalu mencuci tangannya karena terkena busa sabun.

"Gak, mau gendong" ucap Thania, lalu merentangkan tangannya, Nathan dengan sigap mengangkat Thania ke gendongannya.

"Saya benar-benar menikah dengan Bocil ini mah" Nathan berucap, Thania yang mendengarnya mengigit gemas leher Nathan.

"Jangan di gigit" ucap Nathan, apa-apaan Thania dirinya menahan untuk tidak menyerang , tapi Thania yang membuatnya begini.

Thania acuh saja, ia malah menggigit sesekali menghisap leher Nathan.

"Berhenti Than" Thania mendongak, lalu Nathan membaringkan tubuh Thania di atas kasur mereka. ia ikut naik ke atas kasur.

Thania yang melihatnya lantas berbinar. Ia langsung menindih tubuh Nathan.

"Mas, pengen gelud" rengek Thania. Nathan sampai tercengo.

"Apalagi?"

"Gelud hayok" Nathan menggelengkan kepalanya, tanda ia tidak setuju. Sejujurnya Nathan sedang kelelahan, mengurus ini itu untuk tinggal di apartemen-nya.

"Lah kenapa? Padahal aku udah nyiepin 1001 hujatan" keluh Thania Nathan terkekeh kecil.

"Saya capek"

Guruku SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang