6. Hari suntik menyuntik >•<

962 44 0
                                    

HAY HAY EPRIBADEH
ASSALAMUALAIKUM

APA KABAR? BAIK ALHAMDULILLAH,
HARI INI NATHANIA BAKAL MENEMUI KALIAN SEMUA.

SENANG GAK? ALHAMDULLILAH SEPARUH NGOMONG SENANG WLKWKW

YAUDAH AKH AKU MAU LANJUT,

HAPPY READING ALL

SEKOLAH, pukul 09.32

Pagi lagi, waktu cepat berlalu.
Aku yang masih setia menjomblo, atau menunggu bang Tatan datang jemput aku, YaAllah kok aku gitu amat.

Disini aku berada di kantin, lagi mesen makanan. Lebih tepatnya menunggu makanan.

"Serius lo, dianter pulang sama Pak Nathan?" Ucap April kaget,

"Anja*y , gak boleh ini April , keknya ada api di balik bara nih" ucap Ayu aku cuman memasang wajah datar.

"Ehh Ayu gak boleh ngomong anja*y, ntar di tangkep" ucapku

"Oh iyah yah, mampus lu Ayu" ucap April lagi

"Oh iyah iyah, anja*y kan udah di larang" ucapnya

"Tapi gak usah sedih, itu cuman satu yang ilang, masih ada anjas, anjrit, anjir anjur, amji*m, dan lain lain" ucap April

Aku sama Ayu ketawa,

"Gak kepikiran anjir," ucap Ayu

"Jadi kenapa bisa lo di anter pulang sama pak Nathan?" Tanya April,

"Aku serius, aku gak minta di anter pulang"    ucapku males

"Gak, pasti ada udang dibalik bakwan" ucap April lagi, aku cuman memutar bola mata malas,

"Astaghfirullah hal-adzim, kamu ini bedosa banged" ucapku

"Apa bedosa??? Gue gak bedosa ya, lu tuh yang bedosa " ucap April,

"Astaghfirullah hal-adzim kamu jangan solimi" ucapku lagi

"Solimi solimi, soleha" bales April kami semua langsung tertawa

"Udah jangan berjanda lagi" ucapku

"Siapa yang janda?" Ucap April lagi, astagfirullah hal-adzim aku gak tau mau ngomong apa lagi.

"Nenekmu" ucap Ayu,

"Kenapa sih kalian tertarik banged dengan pak Nathan?" Tanyaku

"Padahal dia gada akhlaq lo, masa aku cuman disuruh duduk, nungguin dia. Dia pikir aku istrinya apa." Ucapku males.

"Apa jangan-jangan?" Ucap mereka berdua, sambil melirik satu sama lain.

"Nanti lo jadi istrinya"

"Nanti suami lo dia"

Ucap mereka berbarengan, sumpah males banged.

"Udah udah ah" ucapku, bel bentar lagi bunyi. Nggak mungkin dong aku nongkrong terus disini lama lama.

***

Guruku SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang