isyarat selama ini terlalu ku sepelekan
hingga lupa, aku menabur luka di dalam sayatan
-Shintaanjelita_Aku punya banyak quotes buatan sendiri. Walaupun alay atau terdengar labil. Aku mau post setiap aku update deh.
hai aku kembali yahahha
Maaf banged kalau kalian nunggu lama, eh gak tau sih ada yang nunggu atau nggak.
Aku juga awalnya mau hapus ini cerita, lebih tepatnya aku unpublish . Tapi aku gak tega juga hehe.
Btw jangan lupa vote yah, biar semangat nih aku
***
Setelah acara camping seangkatan itu,
Semua siswa-siswi kembali ke rutinitas sehari-hari.Begitu juga dengan Nathan dan Thania. Nathan gurunya, Thania murid sisa tiga bulan. Lucu sekali.
Authornya.
Begitu sampai di sekolah, Thania berjalan beriringan dengan teman-teman nya.
Putri yang pada dasarnya banyak gerak berjoget ria di hadapan Thania.
"Than tau ga?"
Thania menggeleng polos, jangankan tahu pembahasan sejak tadi saja ia tidak tahu.
"Itu loh si Furqan"
"Yang mana?"
"Kudet banged si lo"
"Itu yang di kela~" sebelum melanjutkan ucapannya, mata Putri melihat langsung orangnya."Itu Than itu" bisik Putri, Thania segera membalikkan badannya. Dan tanpa ragu menunjuk orang yang di maksud Putri.
"Oh itu Furqan, b aja" mata Putri terbelalak begitu saja. Dengan santainya Thania menunjuk Furqan lalu mengatakan apa tadi b aja?
"Than, jangan di tunjuk"
"Emang gak boleh?"
"Nggak lah"
"Berisik lo berdua. Gua lagi mabar sama Johan ini" ucap April sambil bermain kembali, sedangkan Ayu lagi tiktokan.
"Kenalin dong Pril"
"Jo, ada yang mau kenalan nih, cabe tapi"
Orang yang diseberang sana hanya tertawa renyah, sedangkan Putri mencubit lengan April
"Lo kalau kenalin gue yang baik dong"
"Siapa Pril?" "
"Putri"
"Hai Putri, gue Johan"
"Hai gue Putri hehe" Thania menyikut lengan Putri, Putri yang tersenggol membalikkan badannya ke arah Thania.
"Itu Deril kenapa yah Put? Muka dia kayak gak bersahabat"
Mata Putri terbelalak, astaga.
Manusia es itu membalikkan badannya kembali kedalam kelas.
"Mampus gue"
Thania hanya bisa menggeleng polos ke arah April.
***
Nathan kembali kerumahnya, melihat Thania yang sedang memasak dengan cepat memeluk Thania dari belakang.
"Masak apa?"
"Masak cireng mas" Thania kembali membolak-balik cireng itu. Dirinya mau cireng tersebut tidak gosong harus berwarna putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guruku Suamiku
Teen FictionKemalangan apa ini tuhan? Ditabrak oleh seseorang, dua kali dengan orang yang sama? Ganteng sih, tapi sayang guruku. Dan yah aku masih ingat janji teman masa kecilku, atau cinta pertamaku? Aku Thania Prisiska Bradifta berjanji akan tetap menunggu...