Akhiri saja

31 2 0
                                    

"Yg mana? Aku ga liat mobil abg"

"Ini yg mobil hitam,mobil temen abg,masuk aja nih keliatan dari dalam"

(***)

Setelah sampai di cafe itu,ana hanya duduk mendengarkan percakapan lintang dan teman-teman nya.

Beberapa kali teman lintang sempat bertanya kepada lintang,

"Jadi kapan nih komandan sama ana? Jangan lama-lama lah,dipercepat aja,ya kan ana? Ana mau kan sama bg lintang?"

(Lalu ana dan lintang saling melirik)

"Ya tergantung bg lintang nya aja.."

"Nah tuh ndan,ana nya udah mau nih,jadi kapan?"

(Lintang pun hanya tersenyum)

(***)

(Sesampai nya di kos)

Sial..
Kaya nya udah cukup deh aku jadi boneka nya lintang

Walaupun aku dikenalin ke teman-teman nya lintang,percuma aja kalo dia nya ngga ada niat serius

Serius?

Ya aku juga belum yakin sih mau serius sama seseorang,tapi coba liat lintang?

umur nya kelewat cukup malahan untuk nikah,karir udah mapan,seharus nya dia cari yg serius dong?

Kalo dia ga bisa jawab mau serius sama aku atau engga,
jadi bagi dia aku apa?

Bener sih ini,aku cuma dijadiin boneka nya aja

Udah,cukup..

Jangan mau bodoh lebih dari ini ana..

(***)

(Beberapa hari setelah kejadian itu,ana dan lintang bertengkar hebat hanya karena masalah sepele,dan mereka pun saling blokir nomor di whatsapp)

"Lo pikir lo siapa main blokir-blokir orang? Dasar emang nih cowo ga bener. Nyesel banget kenal sama dia!"

(***)

(Satu minggu kemudian)

(Hp ana berdering)

Tring tring..

"Loh nomor siapa nih? Pasien mungkin ya? Hallo?"

"Hallo sayang"

"Siapa??"












--------------------------------------------------------------
Siapakah yang menelfon ana? Apakah itu lintang?

"Maaf bgtt udh lama ga update,lagi sibuk-sibuk nya kerja. Terimakasih sudah membaca MKB sampai episode sekarang,jadilah readers setia yg mendukung cerita ini dengan memberi vote,komentar,dan share ke sosmed lain,tks💗"

Mengapa Kita BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang