I'm Your Boss | eunkook

Two

IYB | EUNKOOK

"Aku akan bertanggung jawab. Aku akan menikahimu, Jung Eunha."

┌───── •✧✧• ─────┐
HARAP TINGGALKAN
VOTE DAN KOMENTAR
└───── •✧✧• ─────┘

.
.

Hari ini, Jeon Company mengadakan upacara penyambutan karyawan baru. Upacara ini selalu digelar setiap tahun. Upacara ini bertujuan agar karyawan baru berjanji akan menjalankan tugasnya sebaik mungkin dan tidak merusak nama baik perusahaan.

"Wahh daebakk.. Keren sekali ada upacara penyambutannya. Pantas saja Jeon Company jadi perusahan terbaik di Seoul."

Eunha menoleh ke samping. Ia
melihat ke arah gadis yang berbicara tadi. Gadis itu juga menoleh ke arah Eunha dan tersenyum.

"Hallo. Aku Sinb. 24 tahun."

"Hi, aku Eunha. 25 tahun."

"Eoh mianhae, ternyata kau lebih tua dariku."

"Gwenchana." balas Eunha sambil tersenyum.

Para karyawan baru beserta karyawan lama pun berbaris rapi di area lobi. Semua orang menampilkan senyumannya. Terutama saat Bos mereka datang.

Eunha terkejut melihat bosnya. Ternyata dia adalah pria yang tidur bersama Eunha dua hari kemarin.

"Demi tuhan kenapa aku harus di pertemukan dengannya lagi, aishh..."

Jung Eunha merutuki dirinya sendiri. Dia merasa kesel sekaligus merasa bodoh.  Karena harus bertemu dengan pria yang pernah ia temui.

"Kenapa eonni? Apa kau baik-baik saja?" Tanya Sinb yang melihat Eunha merasa tak nyaman.

"Aahhh.. Gwenchana. Aku baik-baik ." saja

Pria yang menjadi atasannya itu memberikan sambutan untuk para karyawan baru. Tentunya, dia terlihat sangat ramah. Meskipun begitu, Eunha tetap takut untuk bertemu langsung dengannya.

Setelah selesai penyambutan, adanya pembagian tugas dan jadwal kerja. Eunha bertugas di bagian pemasaran bersama Sinb.

"Eonni, tugas kita sama. Jadi nanti kita bisa bekerja bareng."

"Ne, aku senang karena ada teman."

"Eonni aku ingin pergi ke toilet. Eonni mau menemaniku?"

"Tentu saja, kajja."

Mereka berdua ijin untuk pergi ke toilet. Eunha menunggu Sinb di luar pintu masuk menuju toilet. Sambil menunggu, Eunha berjalan perlahan untuk melihat betapa bagusnya bangunan itu. Desain interior bangunan terlihat elegan dan sangat indah.

"Wahh ada kolam ikan. Cantik sekali."

Eunha terkagum-kagum dengan pemandangan di depannya. Sampai tak sadar bila ada seseorang yang memerhatikan nya.

"Ternyata ada yang berani berkeliaran di jam kerja."

Eunha langsung menoleh ke arah sumber suara. Ia cukup terkejut karena orang yang menugurnya adalah bos nya.

"Mampus kau, Jung Eunha. Semoga saja dia lupa dengan ku."

"Eunha eonni, aku mencarimu ternyata kau di sini." Sinb berlari menghampiri Eunha. Dan dia terkejut ternyata ada bosnya di sana.

"Eoh.. Sajangnim. Jeosonghamnida." ucap Sinb sambil sedikit membungkuk. Berbeda dengan Eunha yang masih berdiri terdiam bagai patung.

"Lain waktu aku tak ingin melihat karyawanku berkeliaran di jam kerja."

"Ne sajangnim. Kami tak akan mengulanginya lagi. Jeosonghamnida." Sinb berulang kali meminta maaf kepada atasannya itu.

"Baiklah, kamu boleh pergi. Tapi temanmu harus ikut ke ruangan saya."

"MWOO?"

Eunha membulatkan matanya. Cobaan apa lagi ini. Sudah cukup malam itu, ia kehilangan keperawanannya. Sekarang, ia dipertemukan kembali dengan pria yang sama.

Apakah ini sebuah takdir?

"Masuk." perintah Jungkook saat mereka sudah sampai di depan ruangannya.

Eunha mengikuti perintah atasannya itu. Dengan perasaan takut, ia masuk ke dalam ruangan atasannya.

"Namamu siapa?"

Eunha terlihat bingung dengan pertanyaan Jungkook yang tiba-tiba.

"Ne?"

"Apa pertanyaan yang diberikan terlalu sulit?

"Eumm. Tidak... Nama saya Jung Eunha... Sajangnim." Balas Eunha sedikit gugup.

"Welcome back, Jung Eunha."

"Ne?"

"Jangan bilang kau lupa kejadian malam itu."

"Mampus, Jung Eunha. Dia mengingatnya."

"Jeosonghamnida sajangnim.. Aku mohon jangan mengingat lagi malam itu. Itu semua kesalahanku." Eunha menunduk takut. Detak jantungnya bergerak cepat. Tangannya juga menjadi dingin.

"Tidak. Aku akan bertanggung jawab."

"MWOO?"

"Aku akan bertanggung jawab. Aku akan menikahimu, Jung Eunha."

.
.

to be continue

Harap meninggalkan vote dan komentar untuk menghargai penulis