impian.

1.3K 201 14
                                    

"..kak sunoo kenapa?"

Jungwon mendudukan dirinya disamping sunoo yang nampak lesu hari ini. Bibir sunoo pucat, kantung matanya bisa jungwon lihat dengan jelas.

Sunoo tersenyum, lalu kembali mengalihkan pandangannya kearah depan. Menatap kosong kearah lapangan yang nampak penuh diwaktu istirahat ini.

"kakak cuman capek kok. niki mana?"

"niki ada latihan katanya. kak, kalau kakak capek kakak boleh kok istirahat sebentar. tolong jangan terlalu maksain diri kakak kaya gini."

Sejak 2 minggu kemarin, sunoo selalu menghabiskan waktunya didalam kelas. Alasannya karena nilai sunoo yang sempat turun drastis karena audisi yang sempat sunoo ikuti beberapa hari yang lalu.

Sang ayah marah, jelas. Sayangnya sunoo terlalu keras dalam ambisinya untuk membuktikan jika dirinya mampu menjadi yang terbaik meskipun ia tidak berada pada jalan yang sang ayah inginkan.

"papa.. bilang sama sunoo, katanya papa kecewa."

Hening sebentar, lalu sunoo kembali melanjutkan perkataannya tanpa menatap kearah jungwon yang kini menatapnya khawatir.

"papa bilang sunoo keras kepala, katanya sunoo bikin papa malu karena hanya sunoo yang nolak keras tuntunan papa untuk jadi penerus perusahaan diantara keluarga besar sunoo lainnya."

"kak.."

"papa bilang papa gak bakal dukung sunoo untuk jadi penyanyi sampai kapan pun. jujur won, sunoo iri sama niki. sunoo iri juga sama jungwon. kalian bisa raih apa yang kalian mau tanpa harus mikir apa mama sama papa kalian setuju atau engga, karena jelas mereka akan dukung kalian."

Sunoo menundukan kepalanya. Terasa pusing karena pikirannya yang semakin berantakan sekarang. Terlalu banyak yang sunoo pikirkan hingga membuatnya sama sekali tidak bisa focus.

"apa.. sunoo harus berenti?"

Kali pertama bagi jungwon mendengar kata berhenti dari mulut sunoo. Jelas jungwon terkejut. Ini bukan sunoo yang ia kenal selama 2 tahun ini.

"kak sunoo, coba liat jungwon."

Sunoo menurut, matanya sedikit memerah. Sunoo sejak tadi berusaha untuk menahan tangisnya mengingat semalam, sang ayah benar-benar marah besar padanya.

"kak, bunda pernah bilang sama jungwon. tembak bulan, dan meskipun kita jatuh kita akan jatuh diatas bintang-bintang. kakak udah berjuang sekeras mungkin untuk raih impian kakak bahkan tanpa dukungan dari ayah kakak sekalipun, meski hasilnya gagal tapi semua itu bisa jadi yang namanya pengalaman."

Jungwon tersenyum tulus kearah sunoo dan melirik kearah niki yang baru saja datang kearah mereka.

"orang sukses lahir dari yang namanya kegagalan. jungwon sama niki yakin, kak sunoo pasti bisa bikin semua orang percaya kalau kak sunoo bisa raih impian kak sunoo meskipun kakak harus berdiri dikala badai datang kearah kakak."

Sunoo tersenyum. Selama ini, hanya jungwon dan niki yang selalu berada disampingnya dikala banyak orang yang menentang keras impiannya. Hanya mereka yang bisa membuat sunoo kembali tersenyum. Dan sunoo berjanji tidak akan mengecewakan mereka.

Baik untuk jungwon juga untuk niki, sunoo harus berhasil meraih impiannya untuk mereka.

bersambung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

bersambung..

sunoo's dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang