Langit yang semula menurunkan hujan kini nampak kembali cerah dengan hawa dingin yang masih mendominasi kota. Percikan air selepas hujan masih nampak jelas pada jendela juga beberapa kaca dari mobil pengendara dijalanan.
Sunoo menatap kearah luar jendela mobil sembari menghela nafas saat kembali mengingat kemana dirinya akan dibawa oleh sang ayah.
Sudah jelang 2 minggu semenjak kejadian dimana sunoo yang memutuskan untuk kabur dari acara pertemuan keluarganya dan memilih untuk pergi menuju rumah jungwon.
Tubuhnya kini terbalut dengan sweater tebal hangat serta celana panjang berwarna biru gelap. Rambutnya ditata dengan rapi pertanda sunoo akan menemui orang penting setelah ini.
Kondisi mobil terasa sunyi. Hanya terdengar alunan musik dari radio serta deru nafas antara sunoo juga sang ayah yang mengendara dibagian depan.
Tidak ada sama sekali yang ingin memulai pembicaraan sejak awal. Entah karena sang ayah yang terlalu malas berinteraksi dengan sang putra, entah karena sunoo yang terlalu takut untuk memulai pembicaraan. Keduanya sibuk dengan pikirannya masing-masing.
Hingga tidak terasa, mobil hitam milik keluarga Kim terparkir dengan rapi didepan sebuah gedung tinggi bertingkat berwarna abu kehitaman.
Keduanya turun tanpa mengeluarkan suara. Masih tetap enggan untuk berbicara. Bahkan sang ayah berjalan lebih cepat meninggalkan sunoo yang tertinggal dibelakangnya.
"..kita akan bertemu dengan salah satu rekan ayah. anaknya merupakan penerus dari perusahaan yang ia miliki hingga saat ini, dan ayah akan mengenalkannya padamu supaya kau bisa belajar banyak darinya."
Sunoo mengangguk lesu. Keputusan sang ayah memang tidak bisa ia ganggu. Cita-cita yang ia mimpikan semakin lama semakin tidak bisa sunoo raih. Rasanya mustahil, sunoo sudah menyetujui keputusan sang ayah dan memilih untuk menyerah. Waktu tidak bisa diulang, dan sunoo sedikit menyesal karena terburu-buru dalam memilih sebuah pilihan.
Sang ayah tersenyum lebar saat seseorang datang dengan pakaian formal kearah keduanya.
"lama tidak berjumpa, kim. kapan terakhir kali kau datang untuk mengunjungiku kemari?"
"tahun lalu mungkin? aku tidak mengingatnya. ah, dimana putramu?"
Sunoo menunggu jawaban dari seseorang yang ia yakini adalah partner bisnis sang ayah. Tatapannya terkunci pada wajahnya yang terlihat tegas, serta raut wajah serius yang sejak tadi sama sekali tidak berubah.
Belum sempat sang ayah kembali bertanya, seorang pemuda dengan surai cokelat berlari kearah mereka.
"maaf terlambat, saya lee heeseung. putra dari keluarga lee, salah satu penerus dari perusahaan lee company."
Sunoo terpaku pada sosok heeseung yang berdiri dihadapannya. Sangat terlihat berwibawa, bahkan sunoo bisa merasakan aura yang berbeda dari heeseung.
"heeseung, ini sunoo. kim sunoo, satu-satunya putra dari keluarga kim yang akan belajar mengenai cara memimpin sebuah perusahaan bersamamu."
Heeseung tersenyum ramah kearah sunoo. Mengulurkan tangan sebagai tanda perkenalan, dan dibalas dengan senyuman serta uluran tangan dari sunoo.
"kalian bisa berkeliling untuk saling mengenal satu sama lain supaya tidak terlalu canggung. ayah akan pergi bersama paman kim, sampai jumpa."
Baik heeseung juga sunoo mengangguk dan membungkuk sopan saat sang ayah pergi dari hadapan mereka.
"jadi.. kim sunoo? tertarik untuk berkeliling sebentar sembari menikmati udara dingin diarea taman luar perusahaan?"
bersambung..
LEE HEESEUNG
ps.
huwaa siapa yang terharu habis liat enhypen di NYEL kemarin? anw, aku seneng banget beberapa anak i-land lain bakalan debut juga (ToT)
aku kangen mereka serius :((
KAMU SEDANG MEMBACA
sunoo's dream
Fanfiction☾ hanya cuplikan kisah tentang sunoo yang terus berusaha untuk meraih mimpinya. - kim sunoo (✓) [ selesai // short story ] © puppy-ming 2O2O