2

813 66 2
                                    

Kediaman Park, 09:11 AM KST.

" Aku benar-benar lapar "

" Memangnya sudah berapa lama kau tak makan,Shinbi? "

" 100 Tahun "

Nareun membulatkan matanya, bahkan ia tak sadar kalau bibirnya terbuka saking terkejut dan tak percaya nya.

" Kau tak bercanda kan? "

" Tidak, aku benar-benar belum makan selama 100 tahun ini karena terus mencari mu. Oh ya! Boleh aku minta kripik kentangnya lagi? " Tanya Goblin itu dengan mulut yang sibuk mengunyah.

Gadis Park itu hanya terkekeh, berdiri dari kursinya dan melangkah mendekati rak lemari tinggi tempat bibi Kang bisanya menyimpan stok cemilan bulanan.

" Nona Park! " teriak sang bibi spontan saat sang wanita terhuyung jatuh dari kursi kecil sebagai alat bantunya mengambil kripik permintaan Shinbi.

" Apa ada yang luka? Ada yang sakit? "

" Tidak ada bi, aku tak apa-apa " Nareun berusaha menenangkan wanita berusia 49 tahun itu, ia berdiri dari jatuhnya sambil menggaruk tengkuknya tak gatal.

" Lalu kenapa Nona bisa jatuh? Apakah Nona Park mau mengambil sesuatu dari lemari camilan? "

" Hehe, iya bi. Temanku lapar "

Bibi kang mengerit melihat arah pandang Nareun yang menunjuk pada salah satu kursi kosong di area meja makan.

" Dimana teman Nona? Apa aku harus menyiapkan beberapa kue dan teh? "

" D-dia ada di kamarku, tidak perlu bi. Aku yang akan menyiapkannya "

" Baiklah, tapi bibi harap Nona berhati-hati. Kalau butuh apapun cukup panggil bibi, oke? "

Nareun mengangguk dan melihat bibi kang yang kini tak berada di hadapannya, ia menghela nafas lega.

' Untung saja~ '

Setelah mendapatkan barang-barang yang ia butuhkan, ia meminta Shinbi untuk mengekorinya menuju kamar.

" Woah! Bahkan bau renyah kentang nya sudah tercium olehku "

" Bibi tak bisa melihatmu, apa artinya bibi tidak bisa melihat makhluk? "

Goblin itu mengangguk, ia terlalu sibuk mengunyah. Nareun gemas sekali melihatnya, secara tak sadar ia mencubit pipi tembam Shinbi hingga Goblin itu meringis lucu.

" Pipiku akan melar kalau kau menariknya seperti itu... "

" Habisnya kau benar-benar menggemaskan dengan pipimu itu "

" Aku tau aku menggemaskan dan terlebih lagi, aku imut. Benar kan? "

" Iy_ "

Tok!

Tok!

" Nona Park, ada paket untuk Nona " teriak bibi Kang dari balik pintu kamar sambil mengetuknya.

Haneul segera bangkit dari duduknya, menyembulkan kepalanya keluar kamar dan tersenyum sambil berterima kasih kepada bibi kang ketika sebuah map coklat kini berada di genggamannya.

" Kenapa kau terlihat begitu senang? "

" Aku sudah sangat tak sabar menunggu paket ini, aku bahkan menungguinya berhari-hari " jawab gadis itu sambil membuka secara perlahan lakban bening yang menutupi bagian atas map.

Matanya berbinar ketika ia membaca tiap rendet kata cetak tebal hitam di kertas putih yang berada di pegangannya, ia bahkan meloncat senang membuat Shinbi mengejapkan matanya polos.

" Aku berhasil! "

" Berhasil apa? "

Nareun menggendong tubuh Shinbi dan membuatnya berputar-putar seperti di biang Lala, astaga. Perut Goblin itu seperti di aduk-aduk.

" Aku di terima di Science High School Of Seoul. Aku lolos melalui beasiswa "

" Jadi, kau akan sekolah di Seoul? "

Sang Nona Park mengangguk semangat, lalu menurunkan tubuh Goblin itu. Ia pamit untuk menemui bibi kang dan menjelaskan kabar bahagia ini.

Sedangkan Shinbi hanya terdiam di posisinya, kripik kentang tak lagi menarik perhatiannya.

" Raja bawah tanah di tahan di Seoul dan itu bukan berita baik untukmu Park Nareun, itu berita buruk... "

____

Vote Coment Juseyo O^O

Shinbi's House : [ Haunted Ghost Ball ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang