Seoul, 06:12 AM KST.
Shinbi menatap Nareun yang sudah rapih berseragam dan kini sibuk menyisir rambut pendeknya, jujur sebenarnya ia masih mengantuk. Tapi melihat jika gadis itu begitu antusias di hari pertama sekolahnya, maka tak ada alasan bagi Goblin itu untuk tak ikut bahagia.
" Bagaimana rambutku, Shinbi? Apakah sudah rapih? " Tanya Nareun memandang wajahnya di depan cermin.
" Sudah rapih, sangat rapih "
" Benarkah? Ah, aku sudah tak sabar berkenalan dengan banyak orang yang hebat di kelas nanti "
" Tapi kau juga hebat Nareun "
" Apa kau mencoba menyogokku untuk memberikanmu sebungkus kripik kentang lagi? "
Shinbi tertawa, rencananya ternyata sudah terlebih dahulu di ketahui oleh Nareun.
" Tidak boleh ya? "
" Aku tidak melarang mu untuk makan banyak kripik kentang, hanya saja. Kau tak boleh berlebihan seperti tadi malam "
Semalam memang menjadi hari yang cukup sibuk bagi Nareun karena ia harus membawa Shinbi bolak-balik toilet karena perutnya sakit, semalaman juga ia menepuk perut Goblin itu dengan minyak angin sambil mengurut pelan pada bagian jari-jari kakinya.
" Tapi tak apa kan kalau hari ini hanya 1 bungkus? Tidak lebih kok "
" Baiklah, tapi aku baru akan memberikannya sepulang sekolah "
" Kenapa begitu?! "
Nareun mengambil tasnya lalu tersenyum kecil sebelum melangkahkan kakinya keluar kamar.
" Kalau aku memberikannya padamu sekarang, maka kau tak akan berhenti makan kripik kentang dan kejadian tadi malam pasti akan terulang lagi "
Shinbi hanya merenggut mendengar nya, tapi ia juga tak bisa marah karena apa yang di katakan Nareun bisa saja kembali terjadi.
Goblin itu memutuskan untuk pergi berteleportasi ke suatu tempat setelah Wanita Park itu menghilang dari pandangannya.
...
" Halo Nareun! Aku Im Hari sedangkan sahabatku ini namanya Lee Ga-Eun, salam kenal "
" Halo, salam kenal juga "
" Bisa kami duduk di sampingmu? " Tanya wanita dengan rambut hitam panjang juga baju terusan berwarna ungu itu sambil tersenyum kecil.
Nareun mengangguk dan mempersilahkan kedua gadis itu untuk duduk, mereka membicarakan banyak hal membuat dirinya merasa senang. Baru kali ini ia bisa berbincang dengan teman seumuran. Di desa, rata-rata yang tinggal adalah orang-orang berumur 45 sampai 79 tahun.
Terlebih lagi rumahnya cukup jauh dari satu desa ke desa lain, ia tak pernah merasakan bermain sejak kecil walaupun Nareun tau itu pasti akan sangat menyenangkan.
" Sebenarnya kami masih punya satu teman lagi, namanya Kim HyeonWoo. Dia duduk tepat di bagian kursi belakangmu " jawab Hari dengan ceria.
Naeun bisa merasakan hawa yang berbeda ketika ia duduk di antara Hari ataupun Ga-Eun, mereka benar-benar punya kepribadian yang berlainan. Im Hari tampak seperti gadis petualang yang ceria serta berani, sedangkan Lee Ga-Eun lebih pada jiwa pendiam namun orang yang mengatakan apa adanya.
Apa mungkin, dirinya adalah campuran dari dua kepribadian Hari dan Ga-Eun? Entahlah, ia sendiri bingung.
" Oh,ya! Nareun, Ga-Eun. Hari ini ada diskon ayam goreng di samping Asrama, apa kalian mau ikut? "
" Aku ikut "
" Bagaimana denganmu Nareun? "
" Aku, harus pulang cepat hari ini. Tapi kalau ada kesempatan lain, aku pasti akan ikut " ujar Gadis Park itu menjelaskan.
Hari dan Ga-Eun tak mempermasalahkannya, ia mengerti dengan kondisi Nareun yang masih menjadi murid baru. Ia pasti masih merasa canggung.
" Kalau ada apa-apa, temui saja kami di asrama. Kamarmu di lantai 6 bukan? Kami juga dari sana " tanya Hari lalu izin pergi dengan Ga-Eun untuk pergi.
" Iya, terimakasih "
" Tidak perlu berterima kasih, kau teman kami sekarang " ucap Ga-Eun dengan senyuman misterius nya.
Nareun mengangguk dan melambaikannya tangan ketika Hari dan Ga-Eun sudah berada di antara pintu keluar kelas dengan koridor.
Gadis itu segera merapihkan buku di atas mejanya, ia benar-benar merindukan wajah lucu Shinbi.
Dirinya melangkah dengan langkah santai, menikmati sore hari yang dimana di beberapa kelas telah kosong tanpa penghuni. Lampu-lampu juga sudah di nyalakan oleh pihak sekolah bertanda malam akan segara tiba.
Ketika ia melangkah menuruni anakan tangga menuju lantai satu...
" Photo siapa ini? "
Nareun berjongkok untuk mengambil sebuah pas foto seseorang yang mungkin saja terjatuh saat melewati tangga.
" Sepertinya orang ini tak asing, apakah aku pernah bertemu atau melihatnya di suatu tempat ya? " Gumam Nareun pada dirinya sendiri.
____
Vote Coment Juseyo O^O
KAMU SEDANG MEMBACA
Shinbi's House : [ Haunted Ghost Ball ]
Fanfiction• Shinbi's House • Kanglim • Fanfiction