7

1.2K 84 2
                                    

Seoul, 10:33 PM KST.

     Kanglim meletakan handuk yang telah ia rendam dengan air hangat itu di kening Nareun yang kini masih memejamkan mata, peluh memang sudah mulai keluar dari kening gadis itu. Setidaknya Pria itu sudah bisa tenang sekarang karena tak lama lagi Nareun akan sadar.

Ia menyiapkan beberapa obat yang telah di campur, ibunya adalah seorang tabib. Jadi wajar jika dirinya bisa belajar banyak mengenai bidang kesehatan juga medis.

" Ibu, ayah, Shinbi... " Gadis itu mengigau secara tak sadar, membuat Kanglim terkejut namun senang di saat yang bersamaan.

" Apa kau bisa mendengarkan ku? "

" Kau, orang yang sama? " Nareun dengan tangan lemas mengeluarkan sebuah photo pas dari balik Coat nya, memberikannya pada Kang-lim.

Kenapa photonya bisa berada di tangan Nareun?

" Iya, aku orang yang sama. Aku menemukanmu pingsan di area Asrama saat kau mencari sesuatu, kalau begitu. Kembalilah tidur, kau perlu mengistirahatkan tubuhmu " Pria itu menyikap rambut coklat Nareun dengan perlahan, entah sihir apa yang ia ucapkan. Gadis itu kembali tertidur dengan nafas yang konstan.

Kanglim memandangi wajah Park Nareun dengan pandangan yang tidak bisa di artikan, setelah semuanya selesai. Ia bangkit dari duduk dan melangkah memasuki ruangan bawah tanah.

Ruangan dimana raja bawah tanah di ikat dalam tubuh ibunya.

Banyak buku di sini, tapi rata-rata memang tentang buku sihir, makhluk dan kesehatan. Banyak kenangan yang dulu ia habiskan bersama ibunya di tempat ini, terlalu banyak hingga rasanya Kanglim terlalu sedih untuk mengingat nya.

Pandangan nya jatuh pada sebuah buku dengan garis 5 yang membentuk bintang, di ikat dengan tali merah dan tulisannya di ukir menggunakan tinta emas berbau papermint.

Pandangan nya jatuh pada sebuah buku dengan garis 5 yang membentuk bintang, di ikat dengan tali merah dan tulisannya di ukir menggunakan tinta emas berbau papermint

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Raja bawah tanah hanya dapat di kalahkan dengan kekuatan yang lebih besar darinya, kekuatan yang di percayakan oleh pencipta kepada makhluk nya. Yang terlahir sebagai teman manusia dan ditugaskan melindungi nyawa seseorang "

Kanglim terus membaca satu persatu kata di dalamnya, ia tenggelam dalam pemikirannya.

" Dia yang bisa melindungi dunia dengan melakukan pengorbanan untuk melindungi umat manusia, dia bisa menaklukan makhluk dan memusnahkan kejahatan. Goblin. "

Kini, ia yakin. Sebentar lagi, seluruh manusia akan selamat, ibunya akan kembali dan Nareun tak akan ada dalam bayang tekanan dan ketakutan.

Kanglim harus menemukan makhluk itu, ia harus bisa mendapatkan Goblin itu sesegera mungkin untuk menyelesaikan semuanya.

...

" Nareun! Kau dimana? "

Sudah 2 jam ia menunggu gadis itu pulang, ia lapar dan ingin segera memakan kripik kentangnya. Namun tak pelik ia juga merasa takut dan khawatir, Shinbi pikir. Mungkin saja sekarang Nareun sedang bertemu dengan teman-teman barunya. Tapi, bagaimana dengan janji yang wanita Park itu katakan? Tak mungkin kan jika Shinbi menunggu sepanjang malam makanan favorit nya sampai Nareun pulang dari sekolah?

Shinbi mengeluarkan permen dan mengemutnya, setelah mulutnya cukup merasakan rasa manis. Ia kembali meletakan adonan gula itu di dalam bungkusan dan memasukannya kembali ke kantung celana.

Dirinya menatap nanar syal rajutan yang di buat oleh Nareun, ia merasa takut terjadi sesuatu dengan gadis itu.

Ketika Goblin itu melompat untuk mengambil syal miliknya, secara tak sadar permen di kantung celananya jatuh. Bahkan Shinbi sama sekali tak menyadari sampai dirinya keluar dari kamar untuk mencari Nareun.


____

Vote Coment Juseyo O^O

Shinbi's House : [ Haunted Ghost Ball ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang