12

1.3K 61 11
                                    

Jeju, 08:04 PM KST.

     Kanglim terus mendengarkan suara tapak kaki, ia menajamkan penglihatan nya namun tak menemui sosok apapun di balik kabut tebal.

Ia berusaha untuk menemukan makhluk itu, ya. Monster jerami. Hantu itu telah banyak menculik orang-orang serta membuat para penduduk desa ketakutan, dirinya harus segera melumpuhkan Makhluk itu dan menyegelnya.

" Kau tidak akan bisa... "

" Tunjukan dirimu! Lawan aku! "

" Tidak semudah itu, Kang-lim "

" Dan aku tidak akan semudah itu tertipu oleh kata-kata mu "

Makhluk itu muncul tepat di hadapannya, Lelaki dengan marga Lee tersebut langsung menghindar dan melakukan perlawanan. Berulang kali, Kanglim menebaskan pedangnya namun di detik itu juga. Jerami pada tubuh monster yang telah putus kembali tumbuh.

" Kau tidak bisa mengalahkan ku "

Hantu itu menahan tubuhnya dengan akar-akar dari pohon di sekitar, ia bisa melihat wajah Kanglim yang sudah kelelahan namun sorot matanya masih menatap nyalang dan penuh amarah.

Hantu itu menahan tubuhnya dengan akar-akar dari pohon di sekitar, ia bisa melihat wajah Kanglim yang sudah kelelahan namun sorot matanya masih menatap nyalang dan penuh amarah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Kau tidak akan bisa... "

Makhluk itu menatap mata Kanglim dan membaca pikiran nya, tertawa lalu membalik tubuhnya membelakangi. Melepaskan akar yang mengikat, dirinya cukup senang ketika mendengar bunyi seseorang yang telah jatuh tak berdaya.

" Apa, yang akan kau lakukan?! "

" Aku akan menemui seseorang yang sangat penting dalam hidupmu itu "

" Jangan ganggu Nareun! "

" Tapi dengan itu aku bisa membuatmu lebih menderita, bagaimana jika aku mencelakakan gadis itu tepat di hadapanmu? "

Kang-lim berusaha berdiri, namun kakinya terlalu lemas. Badannya benar-benar telah kehilangan energi dan ia tak bisa melihat apapun lagi.

...

" Kau yakin tidak ingin pulang bersama dengan kami, Nareun? Ini sudah terlalu larut untuk jalan sendirian "

" Tidak apa, Hari. Aku juga mungkin harus ke supermarket untuk membeli makanan atau minuman, kalau begitu. Aku pulang dulu " ujar Nareun sambil melambaikan tangan kepada Hari, Ga-Eun serta HyungWoo.

" Hati-hati di jalan, kalau ada sesuatu kau harus menghubungi ku! "

Gadis itu mengangguk, ia berjalan dan menuruni tangga dengan cepat. Saat ini ia harus segera menemui Shinbi dan mengatakan sesuatu pada Goblin itu.

" Dimana Park Nareun, aku akan bertemu dengannya "

Langkahnya terhenti, telinganya berusaha mendengar suara itu lebih jelas. Tidak ada siapapun di sana selain dirinya, namun suara-suara itu masih menggema dan menyebutkan namanya.

" Kau, cantik... "

" Siapa kau! "

" Kau sangat kuat, Nareun "

" Muncullah di hadapan ku! "

" Kau sangat berani, seperti Kang-lim yang kini tak berdaya "

" Apa yang kau lakukan padanya?! Temui aku jika kau memang berani denganku! "

Angin mendadak bertiup kencang, sosok makhluk jerami kini muncul di hadapannya dengan mata merah juga tawa yang menggema.

" Aku hanya bermain-main sebentar dengannya, dan aku juga akan mempermainkan mu seperti yang ku lakukan padanya "

" Itu tidak akan terjadi! " Seorang pria muncul dengan jubah putih, ia mengeluarkan beberapa sihir dan mengunci pergerakan monster itu.

Ia mengeluarkan sebuah kartu dengan cahaya biru, menempelkan nya pada ikatan tali dari makhluk jerami.

" Kau tidak akan bisa mengalahkan ku! "

Makhluk itu kini menjadi 3 kali lebih besar dari ukuran sebelumnya, tangan serat nya hampir menyentuh tubuh Nareun kalau saja tidak ada seseorang yang membawa tubuhnya dengan sangatlah cepat.

" Nareun! Apa kau terluka?! " Hari memeluk tubuh sahabatnya ketika wanita itu sudah berada di hadapannya.

" A-aku, tak apa. Tapi siapa mereka berdua? Makhluk apa itu? "

" Orang yang tengah melakukan penyerangan itu, Rion. Dia adalah pacar Hari, sedangkan yang tadi membawa dan menyelamatkan mu adalah Ian. Dia kekasihku " Ga-Eun mencoba menenangkan Nareun.

Perlawanan sengit itu berhasil dengan sempurna ketika Rion menyegel Makhluk tersebut, kedua pria itu berjalan mendekati para gadis.

" Kau tidak apa-apa kan? " Tanya Ian buka suara, Nareun menggeleng sambil tersenyum kecil.

" Kami mungkin tak akan bisa melindungimu tepat waktu jika Ga-Eun dan Hari tak melihatmu lalu memanggil kami " Jawab Rion sambil terkekeh gemas saat melirik ke arah kekasihnya yang sudah menunjukan wajah memerah.

" Aku, berterimakasih "

" Tidak apa, bukan masalah " ucap sang pangeran.

" Apa makhluk itu mengatakan sesuatu padamu? " Ga-Eun bertanya, baik Hari ataupun Ian juga Rion kini menatapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Apa makhluk itu mengatakan sesuatu padamu? " Ga-Eun bertanya, baik Hari ataupun Ian juga Rion kini menatapnya.

" Ya, dia bilang jika ia bermain-main dengan kanglim dan membuatnya tak berdaya. Aku sangat khawatir sesuatu terjadi padanya "

" Makhluk itu berasal dari Jeju, kemungkinan besar Kanglim juga berada di sana. Jika begitu kami akan mencarinya sekarang " Ian menyunggingkan kurva nya lalu mengangguk pada Rion.

Mereka berdua, menghilang.

____

Vote Coment Juseyo O^O

Shinbi's House : [ Haunted Ghost Ball ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang