9

714 55 0
                                    

Seoul, 09:10 AM KST.

" Jadi kau tak bercanda? Berarti makhluk yang di bilang HyungWoo itu benar-benar ada? "

" Aku tak begitu yakin, tapi ku pikir Shinbi tidak mungkin berbohong " Jawab Nareun membuat baik Ga-Eun, Hari ataupun HyungWoo makin penasaran.

Sekarang sudah memasuki jam istirahat, kantin sudah penuh akan para siswa dan siswi. Untungnya, masih tersisa 5 kursi lagi yang bisa mereka tempati.

" Kakak! "

Gadis Park dan Im itu menoleh, mendapati sosok bocah gembul dengan baju kodok juga rambut batok kelapa nya yang menggemaskan.

" Kau tidak makan di kelas,Doori? " Tanya Hari menatap malas adiknya yang kini menyunggingkan senyum lebar.

" Hehe, tidak kak. Aku masih penasaran dengan Shinbi, Goblin milik kak Nareun. Jadi boleh kan sekalian makan di sini? "

" Tidak/boleh " jawab Hari dan Nareun bersamaan, membuat Doori jadi bingung sendiri.

Ga-Eun dan HyungWoo tertawa melihatnya, entahlah. Sejak kehadiran Nareun, pertemanan mereka jadi makin erat. Padahal gadis Incheon itu baru bersama mereka sekitar 2 hari.

" Baiklah... Tapi jangan minta kakak untuk membelikanmu makanan! " Ucap Hari mengingatkan.

Doori hanya mengangguk, bocah kelas 1 sekolah menengah atas itu duduk di kursi samping Nareun yang masih kosong.

" Semuanya, boleh aku bicara suatu hal mengenai Shinbi dan Makhluk yang kalian kini ketahui? "

" Tentu, kami akan mendengarkan nya Nareun " jawab Ga-Eun lalu menutup mulutnya.

Gadis Park itu meneguk salvila nya yang tampak serat, ia jadi gugup sendiri harus menjelaskan semuanya dari mana.

" Aku bertemu dengan Shinbi 1 hari sebelum kepindahan ku ke sini, bisa di bilang aku juga baru bertemu dengannya. Jadi masih banyak hal yang belum aku ketahui, dan aku minta maaf kalau tidak bisa menjawab pertanyaan kalian mengenainya atau tentang Goblin "

" Kami mengerti, tak apa " Imbuh HyungWoo sembari tersenyum, bahkan Doori kini sudah mengangguk dengan semangat.

" Satu hal lagi yang harus aku sampaikan kepada kalian, aku minta tolong agar kalian menyembunyikan identitas Shinbi dari siapapun. Jadi kalian tidak boleh bicara pada orang lain mengenai segala hal yang berkaitan dengan Goblin atau makhluk "

" Baiklah, kami janji. Tapi, Nareun. Kamu ingin bertanya mengenai suatu hal kepadamu " Hari menatap lawan bicara di sampingnya dengan tatapan serius.

" Kenapa kami bisa melihat Shinbi setelah memakan permen tersebut? Selain itu, apakah ada efek samping jika kami memakannya? " Lanjut Hari sambil menunggu jawaban Nareun.

" Itu adalah permen Goblin, orang biasa yang memakannya maka ia bisa melihat Goblin ataupun Makhluk. Aku bisa melihat Shinbi bukan karena aku memakan permen seperti kalian, itu karena Shinbi bilang jika aku istimewa. Entahlah, aku juga masih tak mengerti maksudnya "

" Berarti, kita bisa melihat makhluk? "

" Ya, tapi Shinbi bilang. Permen itu tidak ada efek sampingnya, jadi kalian akan baik-baik saja "

Baik Hari, Ga-Eun ataupun HyungWoo menghela nafas lega. Sedangkan Doori kini menunduk dengan air mata menggenang.

" Aku, tak mau melihat makhluk kak. Mereka sangat menakutkan "

Hari menatap Nareun yang kini terdiam, gadis Park itu mengelus lembut pipi gembul Doori sambil  tersenyum tipis.

" Kalau kakak berhasil melumpuhkan satu Makhluk, maka Shinbi akan mengabulkan permintaan kakak. Nanti, kakak akan minta agar Doori di tutup penglihatan dalam nya. Mau? "

Anak itu mengangguk, ia mengusap air matanya dan memeluk tubuh Nareun dengan erat sambil mengucapkan banyak kata terimakasih.

" Kau tak boleh lakukan itu Nareun! Melumpuhkan Makhluk sangatlah berbahaya, kau bisa terluka " Hari menentang secara tegas ide itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Kau tak boleh lakukan itu Nareun! Melumpuhkan Makhluk sangatlah berbahaya, kau bisa terluka " Hari menentang secara tegas ide itu.

" Hari benar, itu terlalu beresiko untukmu Nareun. Apa Shinbi tak punya cara lain untuk menutup penglihatan dalam Doori? " Kini, Ga-Eun mencoba bersikap netral dan menenangkan perbedaan pendapat antara kedua sahabatnya.

" Tidak ada, kita tidak punya cara lagi selain itu. Maafkan aku " Nareun berdiri dari kursinya, melangkah meninggalkan teman-temannya yang masih berada di sana.

____

Vote Coment Juseyo O^O

Shinbi's House : [ Haunted Ghost Ball ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang