Final Chapter

1.3K 68 2
                                    

Germany, 12:22 AM.

Ga-Eun dan Nareun tak bisa berhenti tertawa saat mendengar cerita Hari mengenai seorang pria yang menyatakan perasaannya, bahkan gadis Lee yang terkenal jarang berekspresi itu menitihkan air mata haru walau lebih terkesan meledek.

" Aku tak bisa membayangkan bagaimana reaksi Rion kalau dia mendengarnya, mungkin pria itu akan langsung di mantrai menuju alam bawah tanah " cibir wanita Park itu membuat Hari terkekeh.

Sekarang, musim dingin tengah menyambut kota Jerman. Maklum, sekarang sudah memasuki bulan Oktober. Jadi mereka bertiga kini memakai pakaian tebal dan hangat walau kini berada di dalam sebuah cafe kopi area Universitas.

" Teman-teman, apakah kita ada rencana untuk pulang ke Korea? " Tanya Ga-Eun sambil membuka pesan dari seseorang di ponselnya.

" Mungkin, Rion sangat ingin bertemu denganku. Apalagi,tahun kemarin kita tidak bisa pulang karena cuaca buruk " Imbuh Hari sambil memainkan pancake nya.

Nareun sedikit terkejut karena ponselnya berdering, ada panggilan dari seseorang. Dirinya izin kepada Hari dan Ga-Eun untuk mengangkat telepon.

" Halo, Nareun "

" Ada apa Kanglim? "

" Tidak ada apa-apa, hanya ingin menghubungi mu saja "

Gadis itu terkekeh, sepertinya pria di seberang telepon itu tengah bermalas-malasan di jam istirahat kuliahnya.

" Ku pikir kau akan mengatakan alasan lain, oh ya! Bagaimana kabarmu di Korea? Apa di sana sudah memasuki musim dingin? "

" Belum, namun cuaca lebih gelap karena mendung belakang ini. Dan mengenai kabar, aku baik "

" Syukurlah kalau kau baik-baik saja, jangan lupa membawa payung. Hujan bisa saja turun "

" Aku tak perlu membawanya, aku bisa mengunakan mantra untuk melakukan teleportasi ke rumah "

" Ck, kau ini. Jangan buang energi mu itu Lee Kanglim untuk hal sederhana yang bisa kau lakukan "

" Kau seperti ibuku, Nona Park "

" Baiklah, kalau begitu. Aku tutup dulu ya panggilan nya, aku harus menemui teman-teman ku untuk membicarakan sesuatu "

" Tunggu! Jangan di matikan dulu "

" Ada apa? Kenapa? "

" Aku hanya mau bilang... "

Ucapan menggantung dari Kanglim membuat Nareun mengerit tak mengerti namun masih setia menunggu, tak lama. Terdengar helaan nafas panjang dari pria itu.

" Naega Jinjja, Bogoshipda "

Park Nareun mematung, jantungnya berdegup kencang dan secara tak sadar ia tersenyum dengan wajah yang sudah memerah.

" Nado ( aku juga ) " ujar gadis itu lalu mematikan telepon, berjalan ke bangkunya dan kembali memasuki obrolan bersama dua sahabatnya.

" Dari siapa? Kekasihmu? " Celetuk Hari saat Nareun sudah duduk kembali di kursinya.

" Nuguya ( siapa? ) "

" Siapa lagi kalau bukan Kanglim "

" Kami tidak memiliki hubungan apapun selain pertemanan, tidak ada hal yang istimewa " ungkapan Nareun barusan membuat Ga-Eun dan Hari saling pandang.

Ya, mereka tampak tak percaya dengan apa yang baru saja di jelaskan oleh Nareun. Atau mungkin, apakah gadis Park ini tak menyadarinya ya?

" Sungguh? Hanya sebatas teman? " Tanya Hari, di balas anggukan dari lawan bicaranya.

Shinbi's House : [ Haunted Ghost Ball ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang