8

752 63 2
                                    

Seoul, 05:32 AM KST.

      " Kau yakin ini kamarnya? " Kim HyungWoo menatap Hari dan Ga-Eun yang membalasnya dengan sebuah anggukan.

Mereka mengetuk pintu kamar namun tidak mendapati balasan apapun dari penghuninya, Hari berusaha memanggil nama Nareun tapi ia tetap tidak mendapatkan jawaban.

" Eh? Pintu kamarnya tidak di kunci " Ucap adik Hari yang bernama Doori saat memutar kenop pintu kamar.

Mereka ber empat memasuki ruangan itu, semuanya tampak tersusun dan rapih. Sangat bersih, bahkan kasurnya pun tidak kusut.

" Apa ini? " Ga-Eun membungkuk dan mengambil sebuah permen yang berada di atas lantai, bungkusnya sudah terbuka namun tak ada satupun semut yang mengerubungi nya.

" Kak Ga-Eun, aku mau! "

" Aku juga mau coba "

" Ini kan kamar Nareun, permen itu berarti miliknya. Jadi jangan bertingkah aneh di sini " cibir Hari sambil menatap beberapa buku catatan di atas meja belajar.

HyungWoo dan Doori hanya mempoutkan bibirnya kesal, tapi mata mereka berdua masih berbinar menatap batangan permen manis itu berharap jika mereka bisa menikmatinya.

" Permen ini kan sudah ada di lantai, mungkin saja Nareun sudah tidak memakannya lagi. Kalau begitu boleh kan kami coba? " Bujuk lelaki pecinta berita monster itu membuat Hari kembali berfikir.

' Benar juga... '

" Kalau begitu, aku dulu yang coba! " Doori meraih permen dari tangan Ga-Eun lalu mengemutnya, mereka bertiga bisa melihat jika wajah Doori berubah dari biasa saja menjadi tampak terpukau.

HyungWoo juga mencobanya, mendengar jika pendapat mereka berdua mengenai permen itu benar-benar lezat. Hari serta Ga-Eun pun turut merasakan.

Awalnya memang hanya rasa manis..

Tapi lama-kelamaan rasanya jadi sangat manis, atau lebih tepatnya benar-benar manis hingga perasaan suasana hati mereka jadi sangat baik.

" Ini permen terlezat yang pernah aku coba seumur hidupku "

" Kau benar Doori, Aku belum pernah merasakan permen seenak ini " ucap Ga-Eun menyetujui perkataan adik dari Hari tersebut.

" Kira-kira, dimana ya Nareun membelinya? Apakah permen ini belum ada di pasaran? " Gumam HyungWoo penasaran.

" Mungkin jika nanti kita bertemu dengannya, kita harus bertanya " ucap Hari yang kini mencari tong sampah untuk membuang bungkus permennya. Namun sebelum ia mendekati tempat sampah kecil di sudut dapur, teriakan Doori berhasil membuatnya kepalang panik.

" A-apa itu?!  "

Gadis pemilik ikat kuncir kiri itu menatap sebuah sosok makhluk berwarna hijau yang masuk ke kamar dengan mata besar yang kini menatap dirinya penuh kebingungan dan kepanikan.

...

Nareun menghentikan langkahnya, ia membungkuk pada Kanglim sambil tersenyum kecil.

" Aku berterimakasih, kau sudah menolongku kemarin malam "

" Itu bukan masalah, jaga dirimu " pria itu merapihkan tudung Hoodie yang menutupi rambut coklat Nareun, lalu melangkah pergi dan menjauh.

Gadis itu memasuki asrama, menyapa beberapa para petugas penjaga dan menaiki lift menuju lantai 6 dimana lokasi kamarnya berada.

" Kenapa pintunya tidak di kunci? " Gumam wanita Park itu lalu membuka pintu, matanya membulat saat melihat persepsi Hari serta Ga-Eun juga 2 lelaki yang kini berada di dalam kamarnya. Tak hanya itu.

Ada Shinbi yang berdiri di antara mereka berempat

Pandangan Ga-Eun juga HyungWoo yang awalnya menatap buku di genggaman Hari kini beralih menatap sosok Nareun yang masih terdiam di posisinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pandangan Ga-Eun juga HyungWoo yang awalnya menatap buku di genggaman Hari kini beralih menatap sosok Nareun yang masih terdiam di posisinya.

" Kak Nareun,bisa kau jelaskan mengenai makhluk hijau ini? Apakah benar dia adalah Goblin pelindungmu? " Tanya Doori mewakili mereka semua.

____

Vote Coment Juseyo O^O

Shinbi's House : [ Haunted Ghost Ball ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang