e·phem·er·al
/əˈfem(ə)rəl/(adj.) lasting for a very short time.
*****
Lamia mungkin bukanlah orang yang sangat penting dalam kehidupan Jay sebelumnya. Bukan orang pertama yang akan Jay jadikan tempat untuk memberitahukan hal-hal yang tidak penting. Bukan orang yang tahu apa makanan yang disukai atau tidak disukai oleh Jay. Bukan orang pertama yang tahu sesuatu yang mengganggu hati Jay. Bukan pula seseorang pertama yang hadir ketika Jay tengah berada di titik terendahnya.
Lamia sadar bahwa dia masih jauh dari pada itu. Karena sepengetahuannya, semua hal yang disebutkan di atas itu semuanya dialami oleh Ryu. Ketika pertama kalinya Ryu bercerita tentang pertemuannya dengan Jay, tentang bagaimana mereka menghabiskan waktu ketika SMA, perpisahan mereka saat selesai kuliah, pertemuan mereka kembali. Semua hal-hal yang terlewat. Lamia mendengar itu sendiri dari Jay, Ryu, dan Hobi secara langsung.
Ah, kalau saja dulu aku jadi yang datang pertama.
Lamia tentunya tidak akan pernah lupa, bagaimana wajah Jay berubah menjadi cerah dan antusias saat menceritakan pengalaman persahabatannya dengan kedua orang tersebut. Tentang bagaimana dia benar-benar merasa bahagia, merasa hidup, dan merasa sangat berutang budi lantaran dua sahabatnya telah berhasil menggiringnya menuju jalan yang baik. Jauh lebih baik ketimbang saat mengetahui bahwa Jay pernah nyaris bunuh diri.
"Kak, kenapa Kakak masih merasa sedih saat Kakak sekarang sudah dikelilingi oleh orang-orang yang sayang dan peduli sama Kakak?" begitu tanya Lamia ketika keduanya sedang duduk di bangku panjang sebuah taman sembari melihat orang-orang yang berlalu lalang.
Jay tersenyum, menatap Lamia sejenak sebelum akhirnya memutuskan pandangan, "Kenapa, ya? Mungkin karena aku belum benar-benar berdamai pada masa lalu. Nggak ada satu orang pun yang berhasil buat aku berdamai sampai saat ini."
"Kenapa begitu?"
Jay mengangkat bahu, "Mungkin aku yang belum mau berdamai."
Saat itu, jika bisa Lamia ingin sekali memukul belakang kepala Jay agar lelaki itu bisa sadar atau paling tidak otaknya berjalan seperti semula. Jika dua sahabat dan kakak kandungnya saja tidak bisa membuat dia berdamai, lantas apa kabar Lamia? Hei! Lamia ini hanya seorang gadis yang dengan cerobohnya menjatuhkan hati pada seorang Jeremy Alexander.
Namun, tidak. Kamu harus ingat, Lamia, di film romance apapun si tokoh utama pasti selalu yang menjadi pemenang. Meskipun mempunyai waktu yang tidak terlalu lama dengan tokoh pendukung, tapi karena kuatnya karakter tetap saja tokoh utama yang menang.
Kamu harus memosisikan dirimu sebagai tokoh utama di ceritamu sendiri, Lamia.
Jika dibandingkan dengan bagaimana kerasnya perjuangan Hobi dan Ryu saat dengan sabar dan telatennya membimbing Jay untuk keluar dari jalur yang tidak seharusnya, tentu Lamia bukanlah apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reasons [END]✔️
Romance❝Cinta Jay. Cinta sekali❞ Selayaknya kisah-kisah cinta klise yang biasa dia baca. Jatuh cinta pada pandang pertama terhadap Jay membuat Lamia sudah macam bocah ingusan yang baru pertama kali jatuh cinta. Terus penasaran dan berusaha mencari tahu sia...