Jennie berjalan beriringan dengan Irene, sahabatnya. Mereka berdua berniat untuk makan siang di kantin sekolah. Kedua nya menduduki kursi yang masih kosong di sana. Lalu membuka bekal mereka masing-masing.
"Dua hari lagi kamu akan bertunangan 'kan?" tanya Irene.
"Hm! Kamu benar" Jennie mengangguk.
"Siapa namanya?"
"Aku belum tau, bahkan wajah nya saja aku tidak pernah lihat" jawab Jennie.
"Benarkah?"
Jennie mengangguk mantap.
"Lalu bagaimana dengan Taehyung?"
"Kamu gila? Kenapa kamu malah bertanya soal nya?" ucap Jennie kesal, pasalnya dia sangat tidak menyukai laki-laki yang selama ini selalu mencari perhatian dirinya.
Irene tertawa ringan, ia sangat suka menggoda Jennie. "Aku hanya bertanya" kekeh nya.
Jennie berdecak kesal, wajah nya menjadi cemberut setiap kali laki-laki itu dibicarakan oleh Irene.
"Kamu suka sekali membicarakan tentang nya, apa jangan-jangan kamu menyukai nya?" tanya Jennie selidik, ia menyipitkan kedua matanya sambil menunjuk Irene dengan sumpit yang ia pegang.
"Ya! Tidak mungkin aku menyukai laki-laki lembek itu!" bantah Irene, lalu memukul sumpit Jennie yang berbeda di depan wajahnya dengan sumpit miliknya.
"Jujur saja pada ku!" goda Jennie.
"Apa wajahku terlihat sedang berbohong?"
Jennie menaikkan bahu nya acuh. Ia tidak peduli jika ada orang lain menyukai laki-laki pengganggu itu. Setiap hari Taehyung selalu berusaha mendapatkan perhatian nya, dari mengajak Jennie berbincang, memberi Jennie coklat, mengajak Jennie pergi ke kantin bersama, dan banyak lagi. Tidak taukah Taehyung, jika semakin laki-laki itu berusaha mendekati nya maka semakin risih pula Jennie saat berada di dekat nya.
Mereka melanjutkan makan siang dengan hikmat.
"Oh iya! Apakah setelah lulus kamu akan berkuliah?" tanya Irene.
"Tidak, mungkin setelah lulus nanti kami akan langsung menikah. Jadi aku harus fokus mengurus suami ku" jawab Jennie.
"Benarkah? Jadi kamu akan menjadi ibu rumah tangga di masa muda?"
"Hm.. tapi mungkin tidak untuk memiliki anak di usia muda" ucap Jennie.
"Kenapa?" tanya Irene heran.
"Appa bilang setelah lulus nanti calon suamiku akan pergi kuliah di luar negeri untuk mendapatkan gelar masternya"
"Woah! Gelar master? Apakah calon suami mu sangat pintar?"
"Ckk! Tentu saja, semua keluarga Manoban adalah orang pintar"
"Manoban? Sungguh? Kamu akan bertunangan dengan seorang keturunan Manoban?" tanya Irene dengan mata yang berbinar.
Jennie menjawab dengan mengangguk. "Makanya dari kecil aku sudah di ajarkan memasak, mencuci baju, membersihkan rumah dan semua yang bersangkutan dengan rumah tangga harus aku ketahui"
Irene menganga mendengar ucapan Jennie. "Jennie-ya! Hidup mu sempurna sekali! Kamu akan menjadi menantu Keluarga Manoban, dan akan hidup bahagia selamanya" ucapnya kagum.
"Hm, kamu benar, aku sangat bersyukur tentang itu" ucap Jennie dan tersenyum bahagia.
"Tetapi.."
"Tetapi apa?" tanya Irene heran.
"Calon tunangan ku bukan laki-laki"
Irene kembali menganga di buat nya, mata membulat besar. Lalu ia menutup mulutnya.
"Bukan laki-laki katamu? Lalu kenapa dia dijodohkan dengan mu?"
"Kata appa dia memiliki kelainan pada kelamin nya, wajah nya seperti perempuan, postur tubuh nya juga, bahkan di juga mempunyai payudara seperti kita, tetapi hanya kelaminnya saja yang berbeda" jelas Jennie.
"Maksud mu dia juga memiliki apa yang laki-laki punya?" tanya Irene memastikan.
Jennie menjawab nya dengan anggukan dan deheman.
"Woah! Aku baru tau jika ada orang kelainan seperti itu"
"Aku pun juga"
"Lalu apa kamu tidak terkejut saat mengetahui nya?" tanya Irene.
"Tentu saja aku terkejut, tapi appa bilang aku harus menghargai nya, walaupun dia berbeda dari kita tapi dia tetap manusia juga bukan? Lagi pula dia adalah orang yang akan bersamaku sampai tua nanti" ucap Jennie.
"Hm, kamu benar, aku setuju dengan mu"
Jennie melihat ke arah jam tangan nya, lalu menoleh kearah Irene yang lanjut menghabiskan makanan nya.
"Ayo kita ke kelas sekarang, sebentar lagi waktunya pelajaran ketiga"
Irene mengangguk setuju, mereka mulai mengemasi bekal yang mereka bawa tadi, lalu memasukkan kedalam khusus nya.
Jennie POV
Aku Jennie, Kim Jennie. Aku mempunyai sahabat, namanya Bae Joohyun. Tetapi aku memanggilnya Irene karena orang tuanya memanggil nya begitu. Kekeke.
Sekarang kami berdua sudah duduk di dalam kelas. Irene adalah teman sebangku ku. Dari Junior High School aku selalu satu kelas dengan Irene. Dan kami juga memutuskan untuk menjadi teman sebangku. Irene sangat baik, tetapi juga sangat menyebalkan, dia suka sekali menggodaku tentang Taehyung. Ckk, aku tau pasti dia menyukai laki-laki pengganggu itu.
Syukurlah hari ini Taehyung tidak ada mengganggu ku. Pasti dia tidak masuk ke sekolah hari ini, aku pun tidak tau karena aku tidak peduli. Dia adalah pengganggu. Aku membencinya. Setiap hari dia selalu berusaha mencari perhatian ku. Terkadang aku heran, apakah dia tidak ada pekerjaan lain selain itu?
Aku tau dia menyukai ku sejak lama. Kira-kira sudah sekitar 2 tahun. Dia mulai mendekati ku saat kami masih kelas 10. Aku satu angkatan dengan nya, tetapi tidak satu kelas. Beruntung nya aku karena tidak sekelas dengan nya.
Ngomong-ngomong, beberapa hari lagi aku akan bertunangan. Aku akan berjumpa dengan calon suamiku. Aku belum mencintainya, karena aku tidak pernah tau nama dan wajah nya selama ini. Saat aku berumur 10 tahun, appa dan eomma ku mengatakan jika aku memiliki calon tunangan. Pada saat itu aku belum terlalu mengerti, tetapi aku juga tidak bisa menolak. Semua omongan orang tua ku bagai perintah bagi ku. Aku tidak bisa mengatakan tidak.
Lagi pula, orang yang akan dijodohkan dengan ku adalah orang terpandang di negara ini. Jadi hidup ku pasti akan terjamin. Setelah bertunangan nanti aku akan selalu mengunjungi nya, ataupun tinggal dengan nya. Aku tidak tau. Yang jelas aku harus belajar menjadi istri yang baik untuk nya, hahaha.
Aku tidak tidak sabar ingin bertemu dengan nya. Pada malam itu, aku harus menggunakan baju yang cantik dan mungkin harus terlihat seksi.
Lamunan ku tersadar saat semua orang yang ada di dalam kelas ini menyapa guru ku yang baru saja masuk kedalam kelas. Aku pun membuka buku pelajaran ku, menyimak apa saja yang sedang ia terangkan.
Bae Joohyun/Irene
KAMU SEDANG MEMBACA
My cold fiancé (Jenlisa)メ HIATUS
FantasyLahir menjadi seorang yang memiliki kelainan pada kelamin dan berasal dari keluarga kaya raya yang memiliki tradisi yang sangat aneh. Lalisa harus mengikuti tradisi keluarga nya itu. CHAPTER NYA TERACAK-ACAK KARENA WATTPAD GUE EROR!! Don't be a ghos...