Lisa, Jennie, Irene, Seulgi dan Amber sedang menyantap makan siang mereka. Entah kebetulan atau apa, mereka semua membawa makanan yang sama, yaitu bulgogi dan nasi putih yang pulen.
(Gw lagi pengen makan itu, ehe)
Hanya dengan satu menu makanan saja sudah membuat nafsu makan Lisa naik siang ini. Selain menyukai mie dan nasi goreng kimchi, ternyata Lisa juga menyukai daging.
Lisa makan dengan lahapnya. Jennie tersenyum senang melihat nafsu makan Lisa yang naik seketika hanya karena daging. Jennie juga menyadari jika Lisa menyukai semua makanan yang di masak oleh Dara.
Selesai menghabiskan makanan mereka masing-masing, mereka langsung saja mengemasi tempat makan yang mereka bawa.
Jennie berdiri dari duduknya. "Oppa, aku ke toilet sebentar, ya" pamitnya.
"Biar aku temani" ucap Lisa.
"Tidak perlu oppa, aku pergi bersama Irene saja"
"Jennie benar Lisa, tidak mungkin kamu menemani nya ke toilet sedangkan kamu memiliki adik dibawah saja" ucap Amber.
"Ya! Tapi aku bisa menunggunya di luar toilet saja!" bantah Lisa.
"Sudahlah oppa, jangan berdebat. Aku pergi dulu, bye" pamit Jennie lagi lalu ia menarik tangan Irene untuk segera pergi bersama nya karena ia sudah tidak bisa menahan sesuatu di bawah sana yang ingin keluar.
"Jangan lama-lama, baby"
Jennie berteriak "Nde, hubby!" dari kejauhan. Mereka berdua menghilang dari pandangan Lisa, Seulgi, dan Amber saat kembali masuk ke dalam gedung M school.
Lisa terkekeh mendengar suara Jennie yang seperti suara anak bayi bagi nya. Jennie sangat menggemaskan dan terasa sangat mungil saat ia peluk. Lisa menyukai gadis mungil.
Seulgi menatap Lisa penuh selidik. Lisa yang menyadari tatapan yang Seulgi tujukan padanya, mengerutkan keningnya seolah bertanya 'kenapa?'.
"Apa kalian sudah melakukan nya, huh?" tanya Seulgi dengan nada penasaran dan penuh tuntutan. Amber yang mendengar pertanyaan seperti itu langsung bergabung dalam pembicaraan, ia peka terhadap pembicaraan yang mengandung unsur dewasa.
"Melakukan apa?" tanya Lisa bingung.
"Ckk, jangan pura-pura bodoh" sarkas Seulgi.
"Kamu ini kenapa? Tiba-tiba bertanya seperti itu dan mengatakan jika aku berpura-pura bodoh" Lisa mendengus sebal.
"Ya! Wajah mu tadi terlihat seperti paman-paman yang sedang horny, kalian pasti sudah melakukan nya, makanya tadi kamu ingin ikut Jennie ke to--"
"Ya! Jaga ucapan mu!" Lisa memotong ucapan Seulgi dengan bentakan tak terima.
"Mana mungkin kami sudah melakukan nya! Aku akan dikirim ke Amerika sekarang juga jika aku membuka nya sebelum kami menikah!!" bantah Lisa.
Amber dan Seulgi tertawa melihat wajah Lisa yang memerah karena kesal. Wajah Lisa akan sangat merah jika sedang marah ataupun kesal. Amber dan Seulgi sangat menyukai ekspresi Lisa yang seperti itu. Lisa terlihat seperti badut bagi mereka berdua.
"Aku hanya bercanda, bodoh!" ucap Seulgi dan kembali tertawa, menghiraukan Lisa yang sekarang sedang sangat kesal kepada mereka berdua.
***
Sementara itu di toilet. Irene sedang mencuci tangan nya dengan pelan-pelan. Ia sengaja melakukan nya karena menunggu Jennie yang terlalu lama di dalam toilet. Irene berkaca pada kaca besar yang ada di depannya sambil mengeringkan tangan nya menggunakan Hand Dryer.
"Kenapa aku sangat gugup jika sedang berada di dekat Seulgi?" gumam nya.
"Padahal kami tidak pernah berkenalan sebelumnya" gumam nya lagi sambil termenung.
"Apa aku menyukainya? Ah! Itu tidak mungkin!"
"Siapa yang kamu sukai, huh?" lamunan Irene terputus karena suara Jennie yang berasal dari sebelah nya. Ia terlalu menghayati pikiran nya sampai-sampai tidak menyadari jika Jennie sudah berada di samping, Jennie sedang mencuci tangannya sekarang.
"Eoh, tidak ada" jawab Irene cepat.
"Kamu berbohong"
"Aku? Tidak!" bantah Irene.
"Beritahu saja, lagi pula tak lama lagi aku juga akan mengetahui nya juga"
"Tidak mau! Aku belum memastikan perasaan ku pada nya"
"Beritahu saja dulu, aku akan membantumu untuk memastikan perasaan mu, tenang saja" bujuk Jennie, ia sangat penasaran siapa yang sudah berhasil mengambil hati sahabat nya ini.
"Tidak untuk sekarang Jennie" ucap Irene memelas.
"Baiklah, aku mengerti. Kajja!"
Mereka keluar dari toilet umum khusus putri itu. Perbincangan mereka berlanjut tentang beberapa hal yang menyangkut pembelajaran mereka tadi. Beberapa murid yang mereka lewati juga terkadang menyapa mereka.
Disaat ingin menaiki tangga yang ada di lantai dua, kedatangan seseorang membuat langkah kaki mereka terhenti. Seorang laki-laki berbeda dari sebelumnya, laki-laki itu sangat asing di mata Jennie dan Irene. Mereka tidak pernah berjumpa dengan orang ini sebelumnya.
Rambutnya yang sangat mengkilat karena diberi banyak vitamin rambut yang berbahan minyak. Bau parfumnya yang sangat menyengat di hidung Jennie dan Irene, membuat kedua gadis itu merasa sangat tidak nyaman berada di dekat laki-laki itu.
"Ha-hai" sapa nya terbata-bata.
"Ya?"
"Kamu Jennie bukan?" tanya nya, basa-basi.
"Benar, aku Jennie. Ada apa?" tanya Jennie heran. Matanya melihat kearah dua orang laki-laki lain yang berbeda di belakang laki-laki itu.
"Pep-perkenalkan aku Kim Jong in"
Hayo looo, ehe

KAMU SEDANG MEMBACA
My cold fiancé (Jenlisa)メ HIATUS
FantasíaLahir menjadi seorang yang memiliki kelainan pada kelamin dan berasal dari keluarga kaya raya yang memiliki tradisi yang sangat aneh. Lalisa harus mengikuti tradisi keluarga nya itu. CHAPTER NYA TERACAK-ACAK KARENA WATTPAD GUE EROR!! Don't be a ghos...