31. [M]

16.5K 928 23
                                    

Dua insan yang belum genap tiga bulan bertunangan sedang berciuman dengan gairah yang sudah memuncak. Tangan Lisa masuk kedalam baju Jennie, mengelus punggung polos itu. Kulit Jennie yang putih dan mulus tanpa ada goresan sedikitpun membuat Lalisa sangat berhati-hati; takut jika berlian nya tergores karena kuku nya.

Sampai pada saat tangan Lisa sedikit meremas payudara nya, Jennie memekik nikmat. Ciuman panas mereka terus saja berlanjut. Kedua bibir seksi itu tetap berpangutan, menyesap bibir satu sama lain. Manis dari bibir tebal Lisa sungguh membuat Jennie candu.

Lalisa terus saja melancarkan aksinya di payudara Jennie; berusaha membuat gadis nya turn on. Tangan Jennie mencengkram erat di bahu Lisa, melampiaskan kenikmatan yang Lisa berikan. Desahan Jennie terus saja terdengar di telinga Lisa.

Sang adik, sudah meronta untuk dikeluarkan. Kebiasaan Lisa yang suka memakai celana boxer ketat; membuat sang adik terasa terjepit. Sebelah tangan nya -- Jennie gunakan untuk mengelus bahkan terkadang juga meremas penis tegang Lisa.

Lisa melepaskan ciuman mereka. Tetapi salah satu tangan nya tetap memainkan nipple Jennie. "Baby, apa kamu mau melakukan blow job?" tanya Lisa; memasang puppy eyes.

"Tapi aku tidak tau bagaimana cara melakukan nya, hubby" Jennie menjawab dengan malu.

"Aku akan menuntut mu"

Jennie mengangguk patuh. Dirinya sudah terselimuti oleh gairah yang tinggi; sehingga tidak memikirkan rasa jijiknya. Jennie turun dari pangkuan Lisa --- mulai membantu Lisa membuka boxer nya.

Pipi Jennie mendadak merona. Penis tegang Lisa langsung mengacung tegak. Padahal ini sudah kedua kalinya Jennie melihat penis yang besar dan berurat itu. Perlahan tangan mungil Jennie mulai mengurut penis Lisa; membuat Lisa berdesis nikmat.

"Mulailah, baby" suruh Lisa dengan suara serak nya karena mulai merasakan nyeri diarea bawah nya.

Dengan sedikit ragu, Jennie mulai mengarahkan mulut nya ke penis Lisa. Lagi-lagi Lisa mendesah saat bibir mungil Jennie menyentuh ujung penis nya. Lalu, Jennie dengan perlahan membuka mulutnya, memasukkan penis Lisa kedalam mulutnya nya kecil.

"Sthhhh hangat nya" Lisa merasakan penisnya diselimut oleh mulut jennie yang hangat.

"Enghh~"

Mulut Jennie penuh dengan sebagian penis lisa sedangkan bagian yang tidak masuk kedalam mulut nya -- ia urut dengan tangan nya.

"sthhhh.. yes baby" desah lisa karena rongga mulut jennie sangat nikmat dan juga hangat.

"emphhh"

Jennie hampir tersedak dengan penis lisa karena lisa dengan sedikit kasar mendorong kepala jennie agar penis nya masuk lebih dalam ke rongga mulut jennie.

"Rongga mulut mu, sthhh.. sangat pas dengan adik ku baby, ahh.."

Jennie dengan lihai nya mengulum bahkan mengemut ujung penis Lisa. Urat-urat yang timbul di penis itu; terasa oleh tangan Jennie yang juga ikut mengurut pangkal penis Lisa.

Desahan terus saja mengalun indah di telinga Jennie. Dia merasa bangga karena dirinya-lah yang hanya bisa membuat Lisa mendesah tak karuan.

"Yeah.. faster baby" penis lisa semakin lama membesar ke dalam mulut jennie, pertanda dia akan mencapai pelepasan -- tetapi sebelum cairan percum itu keluar, Lisa menarik penisnya dari dalam mulut jennie.

"Kenapa oppa?" tanya Jennie bingung. Terlihat di bibirnya ada cairan Lisa yang sedikit keluar.

"aku ingin keluar menggunakan vagina mu baby"

My cold fiancé (Jenlisa)メ HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang