"oppa"
"Yes, baby?"
"Hari Sabtu besok aku dan teman ku akan melakukan kerja kelompok"
"Lalu?"
"Apa aku boleh membawa mereka ke sini?" Jennie bertanya dengan ragu, ia takut jika Lisa tidak mengizinkan orang lain datang ke rumah pohon nya ini.
"Berapa orang?"
"Hanya dua orang, sebenarnya ada empat orang, tapi hanya Irene dan Chaeyoung yang bisa ikut kerja kelompok diluar sekolah, dua orang lagi tidak bisa" jelas Jennie.
"Siapa Chaeyoung?"
"Teman sekelas ku, tetapi kami tidak terlalu dekat, dia tidak suka terlalu dekat berteman dengan seseorang"
Lisa terkekeh. Ia melepaskan aerphone yang bertengger di telinga nya, lalu mematikan mematikan handphone nya. "Dia aneh sekali"
"Mungkin dia punya trauma berteman dengan seseorang, oppa"
"Hm, itu bisa jadi"
Lisa mengelus kepala Jennie yang berada di atas paha nya. Jennie kembali membaca buku pelajaran itu sambil menikmati elusan tangan lembut Lisa.
Sekarang dua orang yang sedang di mabuk cinta itu sedang mempelajari pelajaran yang akan menjadi pembahasan guru mereka besok. Lisa tampak nya sudah selesai dengan video pembelajaran nya, sedangkan Jennie masih melanjutkan membaca buku biologi itu.
Lisa duduk bersandar di headboard dengan Jennie yang berbaring di depannya, berbantalan paha Lisa yang terasa sedikit keras karena otot paha nya yang besar. Lisa lanjut menghidupkan kembali handphone nya. Ia membuka aplikasi Instagram.
"Hubby" panggil Jennie. Ia menutup buku tebal itu, menaruh nya di samping, tepat di dekat panjang Lisa.
"Yes, baby girl?" Lisa menaruh ponsel nya di nakas.
"Gimme a hug"
Lisa tersenyum gemas. Jennie sangat manja, ia menyukai nya. Lisa merentangkan kedua tangannya, Jennie dengan gembira langsung memeluk Lisa. Alhasil kini dirinya berada di pangkuan Lisa.
"Why're you so cute?" tanya Lisa. Ia memeluk Jennie dengan gemas.
"I don't know, perut ku sedikit nyeri rasanya, jadi aku membutuhkan pelukan hangat mu"
Lisa terkekeh. "Kamu sudah pandai menggombal sekarang, huh?"
"Aku serius, hubby"
"Kenapa perut mu bisa sakit? Aku rasa kamu tidak ada makan makanan yang tidak sehat tadi"
"Aku sedang datang bulan, hubby"
"What? really?" tanya Lisa kaget. Yang benar saja, baru tadi mereka melakukan hal intim itu, dan sekarang Jennie mengatakan jika dia sedang datang bulan?
"Kenapa kamu terkejut?"
"Yang benar saja baby, baru tadi sore kita melakukan itu, dan sekarang kamu sedang datang bulan?"
"Mau bagaimana lagi? Aku juga tau nya baru tadi, waktu lagi mandi. Biasanya jika akan datang bulan, pasti ada tanda-tanda tetapi tadi tidak"
"Apakah itu akan menjadi sebuah penyakit?" tanya Lisa khawatir. Ia sedikit mendorong tubuh Jennie, menatap wajah cantik tunangan nya itu.
Jennie tersenyum hangat. Seolah memastikan jika itu tidak akan menjadi penyakit baru untuk nya.
"Tidak, hubby. Aku juga pernah mengalami nya dulu. Jangan terlalu khawatir" Jennie berucap seraya mengelus kedua pipi Lisa.
"Apa kamu yakin? Lalu nyeri yang kamu rasakan itu?"
"Nyeri di perut saat sedang datang bulan itu adalah hal biasa yang terjadi pada sebagian wanita, hubby"
"Baiklah kalau begitu. Aku percaya padamu, baby"
Lisa menangkup kedua pipi Jennie. Ia menarik nya agar mendekat, mendaratkan ciuman penuh cinta tepat di kening gadis mungil itu. Menyalurkan rasa sayang nya melalui ciuman.
"Aku khawatir kamu kenapa-kenapa" ucap Lisa sendu.
"Gwaenchana-yo.."
Kini giliran Jennie yang menyalurkan rasa sayang dan cinta nya melalui ciuman tepat di bibir Lisa. Menyesap bibir tebal itu. Berharap Lisa tidak terlalu khawatir akan dirinya.
Lisa memeluk pinggang ramping Jennie. Satu tangan nya mengelus punggung gadisnya itu dengan lembut. Jennie seperti berlian langka yang harus ia jaga. Jangan sampai ada sedikit pun lecet.
Keduanya berciuman menyalurkan cinta masing-masing cukup lama. Hingga akhirnya masukan oksigen telah habis, Jennie melepaskan ciuman itu. Menyatukan kening nya dengan kening Lisa. Mata tajam Jennie menatap mata elang nan tegas Lisa.
"Saranghae"
"I love you so much more, baby"
Mereka berpelukan. Lisa terus saja mengelus punggung Jennie. Beginikah rasanya jatuh cinta dan dicintai kembali? Apakah seindah ini rasanya jika sedang di mabuk cinta? pikir Lisa.
"Ayo tidur"
Jennie mengangguk, lantas ia memindahkan posisi nya, berbaring membelakangi Lisa dengan tangan Lisa yang ditarik nya agar memeluk dirinya dari belakang. Lisa dengan senang hari mengelus perut Jennie, ia menarik selimut mereka sampai batas dada Jennie lalu sedikit menyingkap baju piyama yang Jennie pakai agar memudahkan nya mengelus perut datar itu.
Merasa nyaman dengan elusan Lisa pada perut nya membuat Jennie menjadi mengantuk dan langsung tertidur, Lisa yang menyadari nafas Jennie menderu beraturan, ia tersenyum manis.
"Sleep tight baby girl" lalu mencium belakang kepala Jennie.
Hahhhh...
Masa iya temen gw ngejauhi gw cuma gara-gara gw belok, padahal duit yang mereka gunain buat makan di luar sama di kantin kan dari gw, hmm....
KAMU SEDANG MEMBACA
My cold fiancé (Jenlisa)メ HIATUS
FantasyLahir menjadi seorang yang memiliki kelainan pada kelamin dan berasal dari keluarga kaya raya yang memiliki tradisi yang sangat aneh. Lalisa harus mengikuti tradisi keluarga nya itu. CHAPTER NYA TERACAK-ACAK KARENA WATTPAD GUE EROR!! Don't be a ghos...