EXTRA - BEHIND THE GLASSESS (2)

4.6K 339 6
                                    

Still Around Three Years Ago...

- Kantin Kantor Radiyantara Beverages –

"Lo pasti enggak minta nomor teleponnya, kan?" tanya Satria, anggota tim desain yang berambut hitam acak-acakkan, yang bisa-bisanya ke kantor cuma pakai hoodie warna gelap dengan bawahan jeans hitam dan enggak ditegur sama fashion police HRD.

"Gue merasa gagal sebagai temen lo, Nick," timpal Vincent, juga anggota tim desain yang selalu terlihat rapih dan sangat fashionable setiap saat, hingga Nicky bertanya-tanya berapa lama yang dihabiskan Vincent untuk bersiap ke kantor tiap paginya. "Kayaknya udah enggak keitung gue ajarin flirting, tetep aja enggak maju-maju..."

Mereka berdua masuk ke Radiyantara Beverages lebih dulu darinya, tetapi karena sepantaran, obrolan nyambung dan punya hobi yang satu getaran, mereka langsung akrab. Padahal posisi Nicky secara jabatan lebih tinggi dari mereka. Cuma kalau soal cewek mereka lebih ahli pastinya karena fans mereka di Radiyan Beverages banyak banget, meski belum melebihi popularitas Sales Director bernama Deny Radiyanputra.

"Coba lo berdua ada di posisi gue. Nyetir dengan dia di sebelah gue beneran bikin otak gue blank," ucapnya setelah menelan makanannya. Belum lagi wangi parfum-nya yang tercium samar dan betapa lentik jarinya ketika ia menyelipkan rambutnya ke telinga. Tentu saja pikiran ini tidak ia sampaikan kepada kedua manusia ini. "Lagian, she's out of my league. Dia juga sudah punya cowok," tambahnya dengan desahan nafas yang terdengar berat.

"Naksir beneran kayaknya, nih. Gue bakalan punya bahan buat ngeledek lo seminggu ini. Hehehe..." Satria nyengir lebar dan Nicky langsung mendeliknya dengan tatapan membunuh.

"Mulai dari temenenan dulu, Nick. Pelan-pelan. Biasain diri lo dengan cewek nyata, lo keseringan sama yang dua dimensi, sih," Vincent tergelak, lalu tos dengan Satria, puas ngeledekin Nicky yang kayaknya bentar lagi akan mengambil pisau dari stall gulai daging untuk membelah kedua temannya itu.

"Hai, Nicky!"

Suara wanita yang akrab dengan pendengarannya terdengar. Nicky menoleh dan rasanya tidak percaya ada sosok wanita yang dari tadi mereka bicarakan berdiri di depannya dengan membawa nampan. Kali ini rambutnya ia gerai dengan rapih dan jatuh sempurna di bahunya, gaun-nya yang berwarna biru muda membuatnya terlihat segar dan berseri.

"Boleh duduk di sini?" tanya Diny dengan wajah cerah yang membuat lidah Nicky ngilu hingga tak dapat berkata-kata.

Sadar kebegoan temannya sedang kumat, Vincent langsung bergerak cepat, "Boleh banget! Silahkan..." Ia bergeser dan memberikan Diny tempat duduknya hingga Nicky berhadap-hadapan dengannya.

Sementara Nicky masih loading, Diny berkenalan dengan Vincent dan Satria. 

"Kok, lo bisa di sini?" tanya Nicky pada akhirnya. Dari sudut matanya ia bisa melihat Vincent dan Satria yang memutar bola matanya.


- Apartemen Diny –

Beberapa bulan telah berlalu setelah mereka berkenalan dan seiring waktu mereka jadi semakin akrab. Bahkan Diny kadang-kadang suka menebeng Nicky ketika pulang kantor. Diny bahkan sudah mulai terbuka dengannya dengan menceritakan bahwa hari Kamis adalah pertemuan dengan cowoknya yang bernama Reza.

"Lo cuma bisa ketemu dia seminggu sekali banget?" tanya Nicky heran, di suatu senja ketika mereka sedang berjalan ke parkiran sembari meminum satu botol milk tea keluaran perusahaan yang memang disediakan secara gratis.

"Dia sibuk," jawab Diny singkat, tersenyum lebar dan cepat-cepat meminum milk tea-nya.

Rasa heran Nicky tidak terhapus dengan jawaban itu tentu saja, tetapi lagi-lagi dia tidak berani terlalu memberikan dorongan kepada Diny. Mereka baru akrab beberapa bulan ini, ia merasa tidak berhak turut campur dengan urusan pribadi gadis itu.

Two Come TrueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang