[COMPLETED]
Dua cerita cinta...
Ada yang gila kerja dan penuh penyangkalan jika sudah menyangkut soal cinta.
Ada yang menganggap cinta adalah petualangan hingga menyakiti dirinya sendiri.
Kenapa emosi yang bernama cinta harus serumit ini?
Diny tidak pernah mengira saudara kembarnya yang layaknya superman yang selalu melakukan sesuatu dengan sempurna itu tiba-tiba jadi melakukan segalanya dengan ceroboh. Meski ia masih bekerja dengan sebagaimana mestinya, tapi Diny merasa patah hati itu mengganggu keseimbangan hidupnya.
Berikut adalah daftar kelakuan membingungkan Deny yang ia buat bersama Nicky begitu ia pulang dari sholat Jum'at:
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku enggak tahu kalau ditolak bisa berakibat segitunya..." komentar Nicky ketika Diny menceritakan keanehan saudara kembarnya seminggu itu.
Diny melihat Nicky dengan memicingkan sebelah matanya, "Itu bukan akibat ditolak, Nicnic. Kalau cuma ditolak, saudara aku itu pasti enggak akan segitunya," ujar Diny santai sambil mengetik-ngetik sesuatu di laptop-nya.
Nicky menyeruput ice Americano-nya dan mendekatkan kursinya ke Diny, "Jadi, karena apa?"
Diny mengalihkan pandangannya dari layar laptop dan menatap Nicky, ia tersenyum, "Karena Deny merasa ia telah kehilangan harapan. When you lose something, you'll feel empty and suddenly there's nothing worth enough to think about."
"It sounds you're just quoting it from a lame tumblr," Nicky terkekeh.
"Eeeh... enak aja!" Diny mengerutkan alis. Ia lalu menghela nafas, "Memangnya kamu enggak pernah kehilangan sesuatu?"
"Sering. Aku pernah kehilangan salah satu Gundam... Aaaaacck!" Nicky mengaduh karena Diny sudah mencubit perutnya sebelum ia menyelesaikan kalimatnya. Nicky langsung menangkap tangan Diny.
"Kamu tahu kan maksud aku kehilangan apa? Kehilangan sesuatu yang berharga bukan main-main, Nick. The results may vary. Cara setiap orang untuk menghadapi kehilangan itu juga berbeda-beda," ujar Diny.
"Jadi kehilangan apa yang pernah kamu alami sampai kamu bisa ngomong seperti itu?" tanya Nicky, menatap Diny lekat-lekat.
Sejujurnya, Diny benci jika Nicky menatapnya seperti itu. Ia benci harus mengakui bagaimana tatapan itu membuatnya tersesat di dalam pesona manik hitam itu. Ia benci harus mengakui betapa lembut tatapan itu menyentuh hatinya. Harus ya kamu natap aku seperti itu? Keluh Diny dalam hati.
Dan, ia benci harus mengakui bahwa jawaban dari pertanyaan Nicky itu adalah jawaban paling egois yang ia punya.
Lalu, ia tersenyum, "Enggak usah dibahas, deh! Weekend gini itu enaknya bahas yang hepi-hepi aja. Misalnya, gimana cara intervensi hubungan Deny sama Karina tanpa ketahuan?"
"Dindin, kita udah bahas ini dan kesimpulannya tetep aja Deny akan ngediemin kamu selamanya kalau kamu sampai ikut campur soal ini."
"Ya, tapi kaaaaan..." Diny marajuk, tidak rela Nicky menolak usulannya tentang intervensi.
