DENY
Parkiran kantor sudah penuh kala ia sampai, tetapi keuntungan sebagai anggota dewan direksi perusahaan adalah tempat parkir pribadi, sehingga ia tidak perlu khawatir akan kehabisan tempat. Saat bersiap untuk turun dari mobil, ia mendengar suara ketukan sepatu yang bergema. Dari suaranya saja ia sudah dapat menyimpulkan bahwa itu adalah suara ketukan sepatu seorang wanita.
Benar saja. Saat ia menengadahkan kepalanya, ia melihat seorang wanita dengan rambut panjang yang mengikal di ujungnya, memakai blazer hijau muda, blus putih dan celana hitam lewat di depan Lexus-nya. Mata besar wanita itu tertuju padanya ketika ia berjalan, bahkan ketika wanita itu menjauh sekali-pun.
Deny berdecak, haruskah ia selalu dipandangi dengan cara seperti itu? Benar-benar membuatnya tidak nyaman.
Ia turun dari mobil dan menuju lift dan mendapati wanita itu tidak ada di sana. Dalam hati Deny bersyukur, setidaknya ia tidak harus menghadapi kecanggungan yang mungkin terjadi jika ia satu lift dengan wanita itu. Begitu pintu lift terbuka, sudah ada beberapa orang di dalamnya. Mereka cepat-cepat mengucapkan selamat pagi kepadanya.
"Selamat pagi, Pak Deny..." ucap beberapa orang yang mengenalnya.
Deny memasang "director face"-nya, tanpa senyum, menatap dingin dan tampak berwibawa. "Pagi..." balasnya tanpa melihat wajah orang-orang itu.
Ia turun di lantai 28, lantai untuk Sales Department dan juga lantai di mana ruangannya terletak. PT Radiyantara Beverages bertempat di lantai 18 sampai 30 di Gedung yang terletak di jalan utama Jakarta. Semakin tinggi lantainya, berarti semakin penting posisinya di perusahaan. Dan, untuk perusahaan perdagangan seperti PT. Radiyantara Beverages posisi Sales Department adalah bagian yang bisa dibilang paling penting. Lantai 29 ditempati oleh Direktur Utama dan Komisaris. Sementara di lantai 30 adalah ruang meeting Dewan dan Pemegang Saham.
Begitu menuruni lift, ia disambut dengan ucapan selamat pagi dari para karyawan yang sudah datang. Seluruh karyawan tampak menghormati Deny, Sales Director yang mampu membuat penjualan naik nyaris 100% dan bahkan melewati target setiap tahunnya dengan ide-ide cemerlang dalam menjual produk-produknya. Dalam waktu 2 tahun sejak ditunjuk sebagai Sales Director, ia bisa memperluas pasar minuman dengan merek dagang Radiant dari yang tadinya hanya orang tua yang suka meminum sari kacang merah dan kacang hijau, menjadi anak kecil, remaja, hingga orang dewasa dengan varian minuman yang inovatif.
Meskipun ia anak dari pemilik perusahaan, Deny tidak langsung ditempatkan sebagai Sales Director. Selulus kuliah di jurusan business management, dan lulus dengan IPK 4.00 tentunya, ia mulai dari sales door to door sebagaimana diperintahkan Ayah-nya. Dari sini ia bisa mengetahui keadaan pasar, apa yang sedang disukai oleh masyarakat dan juga memperluas pengetahuannya tentang produk-produk saingan. Setahun jadi sales, ia diangkat menjadi staf, menemani para Account Manager menjual produk ke customer sehingga ia bisa memperluas jaringannya sampai akhirnya setahun kemudian ia sendiri diangkat menjadi Account Manager.
Sang Ayah kemudian menantangnya untuk langsung menjadi Sales Director dengan syarat ia harus mengusulkan produk baru. Jika produk baru tersebut sukses, maka ia akan diangkat menjadi Sales Director. Ia dan tim-nya melakukan riset sekitar 6 bulan untuk membuat produk baru sebelum akhirnya ia presentasi tentang produk baru yang diajukannya. Setengah dari Direktur, termasuk Sales Director yang akan digantikan Deny karena akan menjadi komisaris, setuju dengan produk baru yang ditawarkan Deny, yaitu milk tea dengan 3 varian rasa, kopi, marshmellow dan caramel.
Akhirnya 3 produk tersebut diproduksi dan langsung menjadi populer di kalangan generasi milenial dan gen z. Meningkatkan revenue perusahaan mereka tahun itu hingga hampir 100%. Sang Ayah bangga dan tanpa rasa ragu lagi mengangkat Deny menjadi Sales Director PT Radiyantara Beverages. Sejak saat itu Deny, benar-benar menutup kehidupan sosialnya kecuali jika berkaitan dengan pekerjaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Come True
Romance[COMPLETED] Dua cerita cinta... Ada yang gila kerja dan penuh penyangkalan jika sudah menyangkut soal cinta. Ada yang menganggap cinta adalah petualangan hingga menyakiti dirinya sendiri. Kenapa emosi yang bernama cinta harus serumit ini?