Istanbul, musim panas 2020
10 Juli 2020.
Malam itu baru saja kuselesaikan hafalan Surat Al-Kahfi, Alquran surat ke-18. Setelah menghabiskan waktu beberapa hari, ayat demi ayat kubaca lalu kuhafal hingga ayat ke 110. Ada yang menakjubkan dari surat ini selain keutamaan membacanya tiap hari Jum'at agar tersinari cahaya hingga Jum'at berikutnya. Surat ini juga menjadi titik tengah yang membelah Alquran menjadi dua bagian. Surat itu berada di antara dua juz, yaitu juz 15 dan juz 16. Hafal hingga di juz ini pun aku bahagia, mengingat beberapa bulan sebelumnya masih terbata mengeja huruf demi hurufnya. Namun Ustaz Rahman beserta Syekh Sayyid Ali Al-Ayyubi telah sukses membimbingku meski akhirnya tak sampai selesai karena aku keburu minggat dari pondok itu, disebabkan konflik dengan Idham. Tetapi aku tetap melanjutkan ikhtiarku ini di rumah bersama Annem dan Aisha.
Begitu menutup kitab suci, kulihat tak jauh dari tempat dudukku, annem menatap layar televisi namun dengan tatapan kosong. Dari pipinya yang tersorot kilatan cahaya televisi, mengalir air bening dari kedua matanya. Seperti biasa annem suka terharu kalau mendengarkan aku melantunkan ayat-ayat Alquran yang sedang kuhafal. Tentunya sebagai ibu, annem bangga dan bahagia atas perubahanku. Annem pernah bilang bahwa ia tak menyangka sama sekali mendengarnya langsung dari bibirku setiap hari. Suasana rumah jadi berbeda, terasa hangat dan tak pernah sunyi lagi. Apalagi Aisha juga sudah mulai mengikuti sedikit-sedikit. Annem juga bilang bahwa kelak aku akan menghadiahinya mahkota cahaya, seperti yang Allah janjikan.
"Annem, sudah malam. Kok masih nonton tivi? Jam tiga pagi kan annem harus bangun untuk salat tahajud."
Annem agak terperanjat. Buru-buru ia menghapus air matanya.
"Ini, Emirçim. Ada kabar yang bikin Anne terharu. Presiden kita mengumumkan bahwa mulai malam ini Museum Aya Sofya sudah berubah fungsi jadi masjid kembali. Mereka sudah mencabut status museum, dan mulai tanggal 24 Juli nanti akan dibuka untuk umum."
"Betulkah, Anne? Oh, syukurlah! Ini berita baik. Setelah sekian lama akhirnya perjuangan Sultan Mehmet dilanjutkan lagi. Presiden kita memang hebat. Ini akan mengawali lagi sejarah dunia peradaban Islam di negeri kita bahkan dunia."
"Betul, Emirçim. Sudah pasti ini kabar gembira buat Muslim sedunia "
"Aku harus kasih tahu Syekh Ali dan Ustaz Rahman di Kadikoy. Mungkin beliau-beliau ini berkenan berangkat salat Jum'at pertama ke Aya Sofya bersamaku."
Tak kusia-siakan lagi waktuku untuk menelepon beliau. Untung saja Syekh masih mau menjawab panggilanku. Ternyata beliau sudah tahu lebih dulu, bahkan berencana pula mengajak aku turut serta bersama rombongannya dari pondok. Beliau juga sepakat untuk bermalam di rumahku ketika kuutarakan tawaran menginap, agar tak terlalu jauh ke lokasi, terutama menghindari kemacetan lalu lintas. Menurut beliau, akan ada ribuan umat Islam dari berbagai pelosok daerah, datang untuk salat Jumat, bahkan hanya untuk menyaksikan peresmian saja.
Warga Turki yang mana tak bangga dengan keputusan itu, kecuali dari partai yang berseberangan, yang masih mengusung paham sekuler. Itu artinya umat pendukung Mustafa Kemal Ataturk, atau yang dikenal dengan Bapak Turki. Dia yang mengalihfungsikan masjid Aya Sofya atau Hagia Sophia menjadi museum dibawah kekuasaannya pada tahun 1935. Seperti yang sejarah tuliskan, bangunan megah berusia 1500 tahun itu sebelumnya adalah gereja Kristen Ortodoks hingga di zaman kekaisaran Bizantium. Lalu setelah Sultan Mehmet II atau Sultan Muhammad Al Fatih di bawah kekaisaran Ottoman berhasil merebut Konstantinopel pada tahun 1453, maka sejak itulah beralih fungsi menjadi masjid. Hanya saja ketika Mustafa Kemal Ataturk menumbangkan pemerintahan Ottoman, bangunan sejarah dunia itu ditetapkan sebagai museum dan dimulainya pemberlakuan sistem sekuler.
KAMU SEDANG MEMBACA
Merhaba, Aşkim! [Completed]
Romance"Menghapus tatto di tubuhku memang sakit, tapi tak seberapa pedih bila dibanding saat tak diterima oleh keluargamu. Apapun akan kulakukan meski harus menghafal 30 juz Alquran, demi mendapatkanmu." "I AM A TURKISH MAN, BROTHER! Seorang lelaki Turki...