Lee Minho
Jangan lupa.
Jam 8 gue jemput.Han Jisung
IyaJisung menatap pantulan dirinya di kaca sembari merapikan pakaian. Hoodie kuning kebesaran dipadu dengan jeans berwarna biru telah menempel sempurna di tubuh pria tupai itu. Membuat penampilan Jisung tampak lebih manis dibanding biasanya. I mean, Jisung manis setiap saat sih. Tapi kalau begini, manisnya jadi dua kali lipat.
Seharusnya, hari ini Jisung pergi dengan Changbin dan Hyunjin ke rumah Chan. Chan baru saja membeli satu game baru dan Jisung sangat ingin mencobanya. Sayang, karena agenda pribadi milik Jisung, The Alpha Prince tidak bisa berkumpul dengan anggota lengkap.
Jemari kurus Jisung kini mengusak asal rambut tebalnya, membiarkan rambut itu sedikit berantakan sebelum mengenakan topi berwarna cream yang selalu ia gunakan saat tengah malas merapikan rambut. Lagipula, hanya ke sirkuit balap 'kan?
Jisung yang merasa penampilannya sudah cukup, memilih untuk turun ke lantai satu rumahnya. Rumah Jisung memang tidak besar, tapi okelah untuk ia dan kedua orangtuanya tinggal.
Sayang, Mama dan Papa Han saat ini tengah pergi ke luar kota untuk mengunjungi kerabat. Jadilah, Jisung ditinggal sendiri di rumah dengan kakak sepupu yang kebetulan tinggal di rumahnya untuk sementara. Maklum, Han Seungwoo, kakak sepupu Jisung itu sedang merantau dan menempuh pendidikan di kota. Daripada mengeluarkan biaya lebih untuk sewa tempat tinggal, Mama Han mengusulkan pada Seungwoo untuk tinggal saja di rumah mereka.
"Kak Seungwoo, Jisung pergi dulu, ya! Kakak kunci aja gapapa. Jisung ada bawa kunci."
"Ke mana, Ji?" tanya Seungwoo sembari mengernyitkan dahi.
"Hehe, main sebentar, Kak. Diajakin ke kafe baru deket sini. Aku udah ditungguin. Bye, Kak!" Tanpa menunggu Seungwoo menjawab, Jisung sudah melesat cepat ke luar rumah.
"Hati-hati, Ji!" teriak Seungwoo yang hanya dibalas dehaman oleh Jisung.
Seungwoo pun melanjutkan kegiatannya untuk menonton TV sebelum pikirannya teralih pada satu hal. "Heh? Emang ada kafe baru deket sini?" gumamnya bingung.
"Dan..."
Ia menghirup udara dalam-dalam, samar ia mencium wangi vanilla, mawar, dan... citrus?
"Wangi apa ini?"
— ♡ —
Begitu Jisung keluar rumah, Minho sudah berdiri di sana. Bersandar pada motor hitam yang telah dimodifikasi sedemikian rupa sembari memainkan ponsel. Pria itu hanya mengenakan kaus putih polos dan celana panjang hitam. Tak lupa ia juga menggunakan jaket abu untuk melengkapi penampilannya mengingat cuaca yang lebih dingin belakangan.
"Minho," panggil Jisung sambil berjalan mendekat.
Minho mengalihkan pandangan, menatap Jisung dari ujung kepala hingga ujung kaki seolah menilai penampilan pria tupai itu. Yang ditatap tentu saja risih. Ia bahkan sudah menyiapkan kepalan tangan, siap meninju Minho jika saja yang lebih tua tidak lebih dulu beralih menatap kedua mata bulat Jisung.
"Lo manis kalau kayak gitu."
Jisung mencibir, diam-diam berusaha sebisa mungkin untuk tidak terlihat gugup. Berterima kasihlah pada langit yang sudah gelap sehingga Minho tidak dapat melihat ekspresi wajah Jisung dengan jelas.
"Hilih. Ayo berangkat sebelum gue berubah pikiran."
Tanpa suara, Minho mulai beranjak dari posisi. Menaiki dan men-starter kuda besi itu tanpa kesulitan. Berbeda dengan Jisung yang hanya diam menatap kendaraan Minho dengan pandangan ragu.
"Naik. Kok diem?" Minho berkata setelah satu menit terlewat tanpa pergerakan dari yang lebih muda.
"Hehe." Jisung nyengir lebar.
"Gue gak tau gimana naiknya. Tinggi banget, takut."
Rasanya, Minho ingin tertawa terbahak mendengar penuturan polos dari Jisung. Ia lantas mengulurkan tangan untuk meraih tangan Jisung dan mengarahkannya untuk berpegangan pada bahu Minho.
"Pegang aja bahu gue terus naik pelan-pelan. Gak bakal jatuh."
"Fuck. Lagian beli motor gede-gede amat sih! Pake motor Mio gitu kan bisa," keluh Jisung setelah berhasil naik dengan bantuan Minho. Ya, walaupun re-take beberapa kali sih.
Minho memilih untuk tidak menjawab dan langsung tancap gas meninggalkan halaman rumah Jisung. Berhasil membuat Jisung berteriak keras akibat dirinya yang hampir jatuh ke belakang akibat belum siap.
"LEE MINHO SIALAN! PELAN-PELAN!"
— TBC —
Udah sampai sini aja ya... Harusnya dari part ini ke belakang, udah lebih gampang dan rapi! Makasih yang udah mau baca sampai sejauh ini!
Jangan lupa tinggalin jejak dengan comments atau di curiouscat! Kalau mau vote juga boleh, tapi kalau soal vote aku nggak terlalu gimana banget sih.
https://curiouscat.me/jiceamericano
KAMU SEDANG MEMBACA
MINSUNG: SECOND IDENTITY ✅
FanfictionLee Minho, seorang Alpha kutu buku berkacamata yang kerap menghabiskan waktu di perpustakaan sekolah. Apa yang terjadi jika Han Jisung, siswa populer yang belum mendapatkan second gender-nya, justru bertemu Minho di area balap liar dengan motor besa...