"Ih Kak Minho! Aku bilang kan martabak kejuuuuu!"
"Ya ampun, Ji. Itu ada kejunya kok!"
"TAPI MAUNYA KEJU KAKAAAAAK!"
"ASTAGA ITU KEJU ADA COKLATNYA SAYANG..."
"KEJU!"
"Astaga berisik."
Satu suara lain hadir di tengah perdebatan Minho dan Jisung perkara martabak. Iya, Minho salah beli—tepatnya dia memang sengaja beli rasa coklat keju karena ia lebih menyukai rasa coklat.
Sepasang mate itu menoleh ke arah sumber suara, mendapati Hyunjin sudah berdiri di ambang pintu dengan sekantung plastik makanan ringan. Jisung langsung tersenyum lebar dan melambaikan tangannya dan bersorak, "HYUNJIN!!!"
Pria tinggi itu melangkah masuk disambut Jisung yang juga bergerak mendekati Hyunjin, mengambil kresek di tangannya untuk melihat apa yang alpha itu beli.
"Dark choco, oh yeay. Hyunjin emang paling mantap jiwa. Thanks!" Hyunjin hanya menanggapi dengan senyuman singkat lalu mengacak rambut pria tupai di hadapannya. Mengundang decakan tak suka dari Minho yang sedari tadi hanya diam memperhatikan.
Minho masih ingat betul akan perkataan Hyunjin tempo hari ketika mereka sedang bertengkar. Dan, pria itu cukup yakin bahwa Hyunjin memiliki perasaan khusus pada omega-nya.
"Udah baikan, Sung?"
"Udah, Jin. Tuh, luka-luka gue udah ilang. Tinggal yang di bagian sini aja," jelas Jisung sembari menunjuk dadanya.
Hyunjin mengangguk kemudian mengambil kresek dari tangan Jisung dan meletakannya di atas meja. "Coba gue liat lukanya," perintah pria yang lebih tua beberapa bulan dari Jisung itu.
Minho langsung melotot mendengar penuturan Hyunjin. Ia menatap kedua pria di depannya dengan pandangan tajam, berharap Jisung menyadari arti pandangannya.
Sayang, tangan Jisung justru bergerak membuka kancing kemeja berniat menuruti perkataan Hyunjin namun Minho buru-buru mencegahnya.
"Heh, Han Jisung!"
Dua kepala itu menoleh, menatap Minho dengan alis bertaut bingung.
"Gak. Gak boleh." Minho buru-buru mendekat ke arah Jisung lalu kembali mengancingkan baju tidur yang pria manis itu kenakan. Menutupnya rapat-rapat, berhasil membuat Hyunjin mendengus dan memutar bola matanya malas.
"Ih, apa sih Kak Minho. Dulu juga aku sama Hyunjin hobi mandi bareng."
"Iya, dulu. Sekarang gak boleh."
"Dih, aneh banget gak jelas."
Minho mendelik tajam lalu kembali mundur dan duduk di sofa kamar inap, membiarkan Hyunjin dan Jisung asik mengobrol. Pria alpha itu tidak peduli. Selama mereka tidak melakukan hal-hal aneh, Minho tidak akan mengganggu mereka.
— ♡ —
Minho sedang sibuk membuat beberapa soal matematika untuk murid kelas sebelas ketika suara Jisung menyapa indra pendengarannya.
"Kak Minho."
"Hm?"
"Kak Minho coba tutup mata."
Minho langsung menengadahkan kepalanya, menatap Jisung dengan pandangan bertanya. "Ngapain?"
"Tutup mata aja. Aku mau kasih kejutan. Gaboleh buka sebelum aku izinin tapi ya?"
Minho lantas menggeleng. Takut Jisung melakukan hal-hal yang aneh pada dirinya. Ia tahu, omega kecil itu memiliki seribu satu ide jahil di otaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINSUNG: SECOND IDENTITY ✅
FanfictionLee Minho, seorang Alpha kutu buku berkacamata yang kerap menghabiskan waktu di perpustakaan sekolah. Apa yang terjadi jika Han Jisung, siswa populer yang belum mendapatkan second gender-nya, justru bertemu Minho di area balap liar dengan motor besa...