Trigger Warning for:
fights, mention of blood and bruises, harsh words.
.
.
"Arghh! Hiks.. Sakit banget." Jisung mengerang kesakitan di dalam ruang unit kesehatan sekolah.
Jika awalnya hanya sebatas rasa panas, ngilu, dan perih di area leher, sekarang rasa sakit itu sudah menjalar ke bagian dada dan perut Jisung. Meninggalkan banyak sekali ruam kebiruan di sekujur tubuh sang omega.
Empat pria lain di ruangan itu meringis, memperhatikan Jisung yang terus-menerus merengek sakit. Felix bahkan sempat shock setelah Chan, Changbin, dan Hyunjin memintanya untuk mengecek separah apa luka di tubuh Jisung.
"Banyak banget lukanya, Kak. Ada memar parah di bagian ulu hati dan dada kirinya. Huhu, takut. Pasti sakit banget buat Jiji," lapor Felix pada ketiga alpha itu. Membuat mereka lantas menggeram marah dan menatap Jisung yang kini tampak pucat dengan pandangan iba.
Sudah sepuluh menit dan rasa sakit itu tak kunjung hilang. Rekor baru untuk seorang Han Jisung.
"Ji." Hyunjin melangkah mendekati kasur tempat Jisung menidurkan tubuhnya. Tangan kanan Hyunjin bergerak mengusap keringat di dahi Jisung kemudian kembali melanjutkan bicaranya, "Kasih tau gue siapa alpha lo."
Bukannya jawaban yang keluar dari mulut Jisung, pria itu malah mengeluarkan rintihan-rintihan sakit yang terdengar memilukan. Sebisa mungkin, Jisung juga menyembunyikan pergelangan tangan kanannya yang bertuliskan inisial nama Minho beserta tanggal lahir sang alpha.
"Ji, jawab," ujar Chan menimpali. Sungguh, Chan rasanya ikut sakit melihat kondisi Jisung saat ini. Apalagi, Chan cukup yakin kalau semua yang Jisung alami terjadi karena mate-nya... melakukan suatu hal yang tidak benar?
Entahlah. Chan harus memastikan hal itu terlebih dahulu.
"Ji!" Kali ini, Hyunjin sedikit membentaknya. Napas pria itu memburu, tanda bahwa emosi sudah mulai menguasainya. Feromon Hyunjin menguar cukup pekat memenuhi ruangan namun Jisung tidak bisa menciumnya karena ia sudah ditandai.
Changbin memilih untuk menarik mundur Hyunjin. Bagaimana pun juga, ia tidak ingin Jisung ketakutan. Setidaknya, tidak saat Jisung sedang tersiksa karena sakit di tubuhnya.
"Ji, kasih tau kita. Kita mau tolong lo. Kalo lo gak kasih tau kita, lo bisa mati, Ji. Please?" tanya Changbin berusaha untuk tetap tenang. Sebenarnya, ia juga ingin dengan segera menemukan mate sang omega lalu menghajarnya. Tapi, Changbin sadar. Di saat seperti ini, hanya kehadiran sang mate yang bisa mengurangi dan menyembuhkan rasa sakit di tubuh Jisung.
"Hiks.. Akh-" Jisung meringis sebelum dengan terbata berkata, "M-minho."
"Minho? Lee Minho?" tanya Changbin memastikan yang disambut anggukan lemah oleh Jisung sebelum pria manis itu jatuh pingsan.
"Brengsek! Bajingan, Lee Minho!" umpat Hyunjin lalu buru-buru keluar ruang UKS, mencari keberadaan Minho.
"Shit. Hyunjin marah bisa bahaya. Lixie di sini ya sayang? Jagain Jiji, oke? Kakak sama Chan mau nyusul Hyunjin." Changbin mengusak sekilas rambut Felix lalu mengecup kening pria ber-freckles itu singkat.
"Iya. Kakak hati-hati. Kak Chan hati-hati juga ya. Tolong bawa Minho ke sini."
- ♡ -
Minho yang sudah tidak masuk sekolah selama tiga hari membuat The Alpha Prince mau tidak mau harus mengeluarkan usaha ekstra untuk mencari keberadaan pria itu. Beruntung ketua kelas 12 IPA-1 dan salah seorang asisten rumah tangga di rumah Minho bisa memberikan informasi yang sedikit berguna dan membantu mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINSUNG: SECOND IDENTITY ✅
FanficLee Minho, seorang Alpha kutu buku berkacamata yang kerap menghabiskan waktu di perpustakaan sekolah. Apa yang terjadi jika Han Jisung, siswa populer yang belum mendapatkan second gender-nya, justru bertemu Minho di area balap liar dengan motor besa...