─𝐅.𝐋𝐀𝐒𝐇𝐁𝐀𝐂𝐊
Sekitar 9 tahun yang lalu, 2011, San Francisco.
Irene duduk bersandar pada tembok, kedua tangannya memeluk kedua lututnya. Ditaruh dagunya di sela-sela kedua lututnya. Tubuhnya sedang bertarung melawan rasa lapar.
Irene tidak bisa keluar dari gang gelap karena di luar hujan lebat. Gang ini menjadi tempat berteduhnya. Irene berpikir jika dia berani keluar dari situ, bisa saja dia akan jatuh sakit dan itu akan menyulitkan hidupnya.
Setelah seharian Irene berjalan di pinggir jalan, dia sama sekali tidak menemukan makanan ataupun sesuatu yang bisa mengisi perutnya. Entah sudah sejauh mana Irene berjalan, dia sama sekali tidak tahu dimana ia berada sekarang.
Irene tidak bisa mengingat apakah dia memiliki rumah. Tidak bisa mengingat apakah dia memiliki orang tua. Ingatannya seakan ditelan Bumi hingga dia melupakan dirinya sendiri.
Hal yang bisa Irene lakukan hanya berjalan, berjalan, dan terus berjalan sampai dia menemukan tempat yang bisa melindungi tubuh kecilnya.
Tapi nihil, berbulan-bulan ia habiskan sampai sekarang dia tidak menemukan satupun.
Hal ini membuat Irene frustasi, berpikir tidak apa-apa jika dia mati mengenaskan.
Kemana Irene akan kembali jika sejak awal Irene tidak tahu dari mana asalnya?
Terlarut dalam pikirannya tanpa sadar hujan di luar mulai mereda. Irene mengangkat kepalanya, melihat ke atas, sudah tidak ada rintik-rintik hujan. Berpikir jika ini sudah aman untuk pergi keluar.
Dengan tubuhnya yang menggigil Irene memaksakan diri untuk berdiri dan melangkahkan kakinya keluar dari gang gelap. Kakinya yang telanjang menginjak trotoar yang basah dan dingin.
Berkali-kali Irene menggigil namun dia harus lebih kuat lagi demi menemukan tempat yang lebih aman.
Diumurnya yang masih muda, Irene sudah merasakan rasa kesepian yang paling menyakitkan. Hanya sorotan cahaya lampu trotoar yang bisa menemani setiap langkah kecilnya. Malam ini terlihat sedikit lebih indah, karena cahaya itu memantul di trotoar yang basah bekas hujan.
Sesekali Irene memainkan kakinya, dan melompat-lompat seperti anak kecil dari genangan ke genangan yang lain. Meski sederhana, hal itu bisa membuat Irene tersenyum tipis.
Irene berhenti melompat ketika mendengar sebuah mobil berhenti tepat di sampingnya. Irene tidak bisa melepaskan tatapannya dari mobil itu, tubuhnya mati rasa dan tidak bisa dikendalikan.
Entah bagaimana Irene merasakan rasa takut dan cemas yang berlebihan. Sampai seseorang keluar dari mobil dengan eksresi wajah yang sangat khawatir.
Ketika orang itu ingin mendekati Irene, Irene mengambil langkah mundur. Orang itu langsung berhenti di tempat, tahu jika saja dia terus mendekat bisa saja Irene akan berlari menjauhinya.
"Hey, tidak apa-apa." katanya, suara lembutnya membuat Irene merasa lebih baik.
"Demi Tuhan, Krystal! Apa yang kamu lakukan?" tiba-tiba seseorang dengan penampilan pria keluar dari mobil, langsung menghampiri wanita yang dipanggil Krystal.
"Tidakkah aneh jika kamu melihat perempuan ini jalan kaki sendirian tengah malam seperti ini?" tanya Krystal. "Aku khawatir dia tersesat atau semacamnya. Kita bisa membantunya, Amber."
Amber terdiam dan melipat kedua tangannya. "Memangnya apa yang ingin kamu lakukan dengannya?"
"Aku belum tahu." Krystal menatap Irene. "Aku rasa dia ketakutan."
"Kamu yakin dia tersesat?" bisik Amber. "Rasanya dia terlihat berumur 18 atau 19 tahun. Tidak masuk akal perempuan ini tersesat, kan?"
Krystal tidak menjawab Amber, dia memilih untuk mencoba mendekati Irene perlahan-lahan. Irene yang masih memeluk kedua pundaknya karena menggigil, mengambil langkah mundur.
![](https://img.wattpad.com/cover/246284318-288-k784079.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Criminal ─ Seulrene ✓
Fanfiction❝Alasan aku melakukan ini tidak seperti yang terlihat. Jadi, untuk sekarang, kumohon percayalah padaku.❞ Tentang Irene yang mengira hidupnya akan dipenuhi pria nafsu, hingga suatu malam dia melihat dirinya dibeli oleh seorang wanita. ©Seulgibaechuu...