penghibur

527 67 10
                                    





Yujin berteduh di halte bus dan duduk di sana. Dia bingung bagaimana caranya dia pulang jika saldo kartu bus nya habis. Dia melihat kartu yang sudah basah terkena air hujan sambil memikirkan nasibnya.


"Yujin" Panggil seseorang sambil menghampirinya.

Yujin mengangkat kepalanya dan menatap orang itu.

"Kok masi disini? Gak pulang? " Orang itu berdiri tepat di depan Yujin

"Eh wonyoung, gua ditinggal Chaewon tadi padahal gua belom ngisi saldo kartu"

"Oalah kalo gitu bareng aja sama gua"

"Emangnya gapapa? "

"Udh ayo" Ucap Wonyoung sambil menarik tangan Yujin masuk ke mobilnya.

"Ayo pak jalan, kita nganterin Yujin dulu" Ucap Wonyoung ke supirnya

"Iya siap" Balas supirnya dengan ramah

"Gak kedinginan jin?" Tanya Wony

"Engga gapapa kok"

"Oh yaudah kalo kedinginan bilang ya"

"Hm"



Wonyoung melihat jalanan yang macet karena sedang hujan. Sedangkan Yujin tak henti-henti nya memperhatikan wajah Wonyoung. Tanpa sadar, senyuman terukir di wajahnya.

Tangan Yujin bergerak untuk menggenggam tangan Wonyoung. Wonyoung terkejut, dia mengalihkan pandangannya ke Yujin. Yujin menyenderkan kepalanya ke bahu Wonyoung tanpa melepaskan tangan Wonyoung.


Wonyoung mengelus kepala Yujin berusaha membuat Yujin nyaman. Membiarkan Yujin beristirahat sebentar di bahunya.




















Chaewon berlari melewati lorong rumah sakit, tak peduli jika dirinya menabrak orang di sana. Hoodienya sudah sedikit basah karena terkena hujan, sangking terburu nya dia.

Akhirnya Chaewon pun sampai di depan kamar VVIP tempat ayahnya dirawat. Sorot matanya tajam, menatap Pak Kwon yang sedang terduduk menatap lantai.

"Pak, jelasin ke aku kalo ini bohong. Ini gak bakal terjadi. Ayah pasti selamat, ayah kuat." Ucap Chaewon sambil mencengkram jas Pak Kwon

"Maaf  Chaewon, tapi ini kenyataannya. Tuan Kim gak selamat" Jawab Pak Kwon masih menatap ke bawah menahan air matanya.

Perlahan cengkraman tangan Chaewon melemah, he just realized.

"Ini gak mungkin terjadi, ayah kuat. Aku ga bakal kehilangan ayah sekarang" Ucap Chaewon sambil menangis

"Sadar Chaewon, Kuatkan hatimu" Satu kalimat yang membuat Chaewon terpukul dengan kenyataan.

Pintu kamar terbuka, memperlihatkan tubuh ayah Chaewon yang sudah ditutupi kain. Chaewon berlutut memeluk ayahnya, pelukan pertama dan terakhir.

























Chaewon berdiri di balkon belakang rumahnya, mengenakan setelan jas hitam. Hari ini merupakan hari dimana ayahnya di makamkan. Partner bisnis ayahnya memenuhi kawasan rumahnya, tapi tak satu pun Chaewon kenal.

Dia memilih untuk memisahkan diri dari kerumunan orang itu ke balkon belakang rumahnya. Sudah tidak ada lagi air mata yang keluar tapi wajahnya terlihat sedih.

"Chae" Ucap orang dari belakang, Chaewon pun sedikit menengok

"Hm, kenapa?"

"Gak. Cuma mau nemenin" Jawab orang itu lalu berdiri di samping Chaewon

Aneh • 2kim | AnnyeongzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang