sebelum

606 71 4
                                    

Lagi hujan-hujan gini
Enakan kita ngegalau











Seorang anak perempuan melangkah keluar rumahnya. Ingin menenangkan pikirannya sejenak, walau kini hujan sedang mengguyuri tubuhnya. Jujur dia sangat tidak menyangka pagi tadi merupakan kali terakhir ia berinteraksi dengan ibunya. Dia hanya bisa berlaga baik-baik saja di depan ayahnya, padahal hatinya sangatlah tidak baik.

Berjalan dengan langkah yang pelan, dengan kepalanya yang tertunduk. Dengan tanpa arah, akhirnya dia sampai di taman perumahannya. Tempat dimana ia biasanya bermain bersama ibunya dan salah satu sahabatnya.

Tanpa pikir panjang, anak perempuan itu duduk di salah satu ayunan yang tersedia disitu. Menatap langit yang sedang menurunkan air. Cuaca saat itu sangatlah buruk sama seperti suasana hatinya, gelap. Dia tidak mengerti, padahal pagi tadi cuaca sangat cerah. Tetapi ketika siang hari, hujan mulai mengguyuri kota.

Bibirnya menjadi pucat karena terkena air hujan dalam jangka waktu yang lama. Tubuh mungilnya sudah menggigil kecil sedari tadi, tapi hatinya enggan meninggalkan tempat itu.

“Mama kenapa ninggalin aku” bibirnya menggumam kecil

“Mama jahat, kenapa harus ninggalin Wony sendiri. Mama gak kasian sama Papa ?” Wonyoung terus berbicara seakan akan dijawab mamanya, padahal ia tau tidak akan ada yang menjawab semua ocehannya.

“Wony jadi sendirian”

“Wony ga sendirian kok”

Kepala Wonyoung yang tadinya menunduk menjadi terangkat naik karena dia mendengar suara itu. Wonyoung segera melihat orang itu, yang ternyata Yujin. Wonyoung sedikit terkejut karena melihat luka lebam dan darah yang sudah memudar karena terkena air hujan.

“Yujin, kamu dipukulin ?”

Yujin menganggukan kepalanya beberapa kali, sambil memasang senyum dibibirnya. Wonyoung yang melihat balasan Yujin hanya menggelengkan kepalanya.

“Lagi ?!”

“Iyaa, hehehehe”

Yujin malah tertawa karena melihat raut wajah Wonyoung yang menurutnya itu lucu. Wonyoung mencubit perut buncit Yujin, karena menurutnya tidak ada yang lucu.

“Kenapa sendirian disini ?”

“Mama meninggal, ga ada yang nemenin aku lagi kalo mau kesini”

“Eum ? Kan ada aku”

“Sama aja kyk ada yang kurang tau”

“Iya aku tau, tapi kan aku masih ada. Kalo misalnya aku udh ga ada disamping kamu gimana ? Masih untung masih ada aku loh”

“Iya makanya kita harus janji gak akan ninggalin salah satu dari kita”

“Ayo. Aku janji”

“Janji” balas Wonyoung dengan senyumannya

“Hujan semakin deras, Wonyoung. Ayo pergi dari sini”

“Ayo, kerumah aku aja. Lagi banyak orang, kita bisa minta tolong supaya obatin luka kamu”

“Boleh, Ayo”

Mereka pun pergi dari situ dan kembali ke rumah Wonyoung. Tetapi saat Yujin pulang dari situ, mulutnya disekap matanya ditutup menggunakan sehelai kain. Dua orang itu berpakaian serba hitam dan bertubuh besar.

























Aneh • 2kim | AnnyeongzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang