💦 19 💦

89 16 5
                                    

Jangan Lupa 'VOTE'
Jangan Lupa 'KOMENTAR'

Happy Reading

Rannesa langsung menghempaskan tubuhnya ke kasur Salsa ketika baru saja tiba dikamar Salsa. Dia menatap menerawang pada langit-langit kamar Salsa.

"Arrggghhh bisa gila gue lama-lama kaya gini!" Keluh Rannesa.

Salsa yang tengah memoleskan make up tipis pada wajahnya itu menoleh pada Rannesa. "Kenapa lagi?"

"Loh itu muka sama leher lo kenapa?" Tanya Salsa heran.

"Ahh ini." Rannesa meraba leher dan juga pipinya. "Gue ditampar dan dicekik sama cabe-cabean."

"APA?!" Pekik Salsa terkejut

"Iya, karena mereka punya dendam sama Julia." Sahut Rannesa.

"Lah kenapa gitu? Emang si Julia ngapain sampai mereka dendam gitu?"

Rannesa terdiam menatap langit-langit kamar Salsa. Kali ini dia tidak bisa bercerita semuanya pada Salsa. Lagipula ini adalah masalahnya, dia tidak ingin melibatkan orang lain dengan masalahnya, apalagi orang-orang penting bagi Rannesa.

Salsa tentu tidak akan diam saja bila sampai dia tahu bahwa Julia adalah penyebab dari kecelakaan itu. Dan dia akan semakin mengamuk bila dia tau tentang rencana Julian yang memanfaatkan Rannesa.

Rannesa bangkit lalu duduk ditepian ranjang Salsa. Helaan nafas Rannesa terdengar kasar karena rasa kesalnya.

"Sumpah ya, gue ngeri banget sama kelakuan anak-anak SMA Nirwangga. Pembullyan parah banget disana, contohnya si Julia ini." Ungkap Rannesa menggebu. "Dia dikucilkan sama satu sekolah gara-gara di bully. Dan parahnya nggak ada yang bisa dan berniat nolongin dia termasuk sahabatnya sendiri."

Salsa terperangah mendengar cerita Rannesa. "Terus lo disana jadi bahan bullyan gitu? Terus lo diam aja gitu?" Tanya Salsa.

"Gue bales lah!" Jawab Rannesa.

"Oke sip." Salsa mengacungkan jempol. "Emang separah apa sih?"

"Ada geng cabe kurang perhatian dengan sikap kekanakan yang jadi pelaku pembullyan di Sekolah itu. Namanya Angel. Kalau ada orang yang cari masalah sama dia, akan dia balas ke teman-teman orang itu. Dia akan balas terus sampai orang itu dijauhin sama teman-temannya dan dikucilkan satu sekolah. Kaya Julia ini. Dia jadi target karena sahabatnya yang bernama Sherly ngerebut pacar Angel yang bikin Angel murka luar biasa." Jelas Rannesa.

"Gilaaaaa....." Ungkap Salsa tercengang. "Dia psyco?"

"Kayaknya iya."

"Terus lo gimana dong?"

Rannesa tersenyum miring. "Lo serius pertanyakan hal itu sama gue? Seorang Rannesa yang selalu dijuluki ratu bar-bar di SMA?"

"Yang diputusin karena terlalu tomboy? Oke gue paham." Sahut Salsa.

"Nggak usah diingatkan yang itu nya!"

"Yang sampai sekarang jadi jomblo karatan karena nggak ada yang berani dekatin lo yang selalu pasang alarm 'senggol bacok'."

"Dih ngarang!"

"Fakta sayang."

Rannesa mendengus kasar, tapi tak bisa membantah karena yang Salsa ucapkan adalah benar.

"Serius Ran, lo baik-baik aja disana? Berhenti kalo itu bahaya, Ran." Ujar Salsa.

"It's okay. Gue baik-baik aja. Luka yang gue dapat sudah gue balas berkali-kali lipat ke mereka. Lo tau gue nggak akan pernah mau diam kalo disakitin orang." Kata Rannesa.

Splash HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang