💦 18 💦

102 8 3
                                    

Jangan Lupa 'VOTE'
Jangan Lupa 'KOMENTAR'


💦💦💦

'Tuk! Tuk! Tuk!'

Jari telunjuk dan jari tengah Raffanko terus dia ketukan secara pelan dan bergantian diatas meja. Dia menyandarkan tubuhnya dikursi, matanya tertuju pada buku tulis diatas meja tapi pandangannya kosong karena dia tengah memikirkan sesuatu. Mimiknya jelas sekali terlihat sedang memikirkan hal serius.

"Julia?.....Rannesa?..."

"Mereka satu orang? Tapi kenapa gadis yang aku temui itu tampak berbeda dan terlihat lebih dewasa?"

"Gadis susu itu namanya Rannesa. Tapi kenapa...Julia? Aneh."

"Eh tunggu.....apa mereka kembar? Atau mereka bersaudara dan Rannesa adalah Kakaknya?"

Mario yang sejak tadi mengamati Raffanko merasa bingung melihat tingkahnya. Raffanko sama sekali tidak memperhatikan penjelasn guru didepan kelas dan terus saja melamun sejak jam pelajaran dimulai.

"Reka lo ken-"

"Mario, apa Julia punya kembaran?"

Raffanko tiba-tiba bertanya dan memotong pertanyaan Mario. Mario yang terkejut menjadi bingung dan tak bisa mencerna pertanyaan yang Raffanko ajukan.

"Eh, bukan kembaran. Tapi saudara, dia punya?" Ralat Raffanko.

Mario mengernyit bingung. "Dia nggak punya kembaran dan saudara. Setau gue dia jadi anak tunggal setelah Kakaknya meninggal. Dan Kakaknya itu cowok." Jawab Mario. "Kenapa emang?" Selidiknya.

"Oh, nggak papa." Sahut Raffanko.

"Kalau gitu, siapa gadis susu yang aku temui itu? Nggak mungkin cuma ilusi kan?" Batin Raffanko terus kebingungan.

"Lo dari tadi bingung mikirin Julia? Lo kenal sama dia? Lo tertarik sama dia?" Tanya Mario berbondong.

"Bukan gitu." Sanggah Raffanko.

"Jangan suka dia, dia sudah punya pacar." Pesan Mario.

Raffanko menatap tajam pada Mario. "Aku nggak suka dia." Tekannya.

"Oh oke. Bagus deh."

💦💦💦

TRRRIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIINNNNNGGGGG

Bel istirahat sudah berbunyi dan semua murid seketika semangat karena sesi pelajaran jam pertama sudah selesai. Guru yang mengajar pun segera menyudahi pelajaran dan berpamitan.

"Ke kantin yuk," Ajak Bella pada Rannesa.

"Yuk." Sahut Rannesa.

"Sherly ayo ke kantin." Ajak Rannesa.

Sesaat satu kelas terdiam sembari menatap bingung pada Rannesa, begitupun Sherly yang tampak terkejut.

"Ehh kenapa?" Tanya Rannesa canggung dan bingung karena menjadi pusat perhatian.

"Lo beneran amnesia ya, sampai lupa juga kalo lagi musuhan sama Sherly." Cetus Erwin.

"Erwin!" Bentak Bella marah.

"Apaan? Gue cuma mau kasih tau Julia aja kalo dia sama Sherly itu musuhan. Kan waktu itu Julia sendiri yang bilang kalo dia nggak mau lagi temenan sama Sherly." Ujar Erwin.

Rannesa menatap bingung pada mereka semua karena dia baru tau kalau Julia dan Sherly tidak berbaikan. Sedangkan Sherly sendiri sedari tadi hanya tertunduk diam.

Splash HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang